"Selamat datang dirumah sakit kami nona Alyssa Khoirunnisa.. semoga kamu bisa belajar dengan nyaman dan tentunya happy disini.." kata seorang pria parubaya berjas putih itu sambil tersenyum manis..
"Te..terima kasih pak dokter" kata Alyssa sambil tersenyum kecil
Dokter itu mengangguk pelan
"Ini dr.Narendra Wijaya, dokter spesialis gizi dirumah sakit ini.. kamu akan belajar dan bekerjasama dengannya" kata pria paruhbaya itu yang merupakan pemegang kendali dari rumah sakit dimana Alyssa berada sekarang.. dr.Sadewa yah.. siapa lagi.. ayah dari Alen itu memperkenalkan seorang pria muda berkacamata kisaran umur 25 tahun yang duduk disamping dirinya dan sang putra Alen"Salam kenal nona Alyssa.. Perkenalkan saya Narendra Wijaya panggil saja Narendra.. saya sudah bekerja diRS Dewanta ini selama kurang lebih 2 tahun..semoga kita bisa bekerjasama dengan baik ya.." kata pria beranama Narendra itu sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya mengajak Alyssa bersalaman
Spontan Alyssa menangkupkan kedua tangannya didepan dada sambil menunduk dan tersenyum kikuk
"Mmm...maaf" 1 kata itu yang mampu keluar dari mulut Alyssa.. sejujurnya Alyssa merasa tidak enak menolak ajakan dr.Narendra untuk bersalaman.. takutnya ia akan dicap sombong atau apa.. tapi sekali lagi ini adalah aturan Alloh bukan aturan yang Alyssa buat sendiri.. jadi apapun yang dipikirkan mereka, Alyssa seharusnya tak perduli ketika semua yang ia lakukan sesuai dengan perintah Alloh dan tidak melanggar larangan2Nya..dr.Narendra terlihat terkejut saat Alyssa menolak menjabad tangannya.. bukan hanya dr.Narendra, bahkan Alen dan dr.Sadewa pun juga terkejut
"Oh baiklah tidak masalah" dr.Narendra terlihat tersenyum kikuk sambil menarik tangannya
"Aku melupakan bagian yang ini" kata Alen dalam hatinya
Setelah berbincang-bincang lumayan lama, akhirnya kini Alyssa dan dr.Narendra sudah memulai pelajaran diruangan sang dokter.. bukan hanya Alyssa dan dr.Narendra saja yang ada diruangan itu, Alen juga ikut.. dja mengikuti setiap apapun yang Alyssa dan dokter berkacamata itu lakukan
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 5 sore.. Alyssa kalang kabut.. ia belum sholat ashar..
"Maaf sebelumnya dokter.. apakah saya bisa izin sebentar untuk sholat... saya belum sholat ashar.. sebentar lagi waktunya habis.." Alyssa berusaha sesopan mungkin meminta izin pada dokter berkacamata itu
"Sholat???" dr.Narendra terlihat tak mengerti apa maksud Alyssa.. yah diakan bukan seorang muslim.. dia seorang Hindu yang taat sama seperti Alen
"Sembahyang.. maksud dia sembahyang dan berdoa bli Narendra" kata Alen menimpali sambil matanya terus menatap Alyssa
Alyssa terlihat terkejut mendengar apa yang diucapkan putra kedua dr.Sadewa itu
"Oh..ok .. silahkan nona.. kamu bisa sembahyang sekarang.. saya tidak keberatan" kata dr.Narendra sambil tersenyum kecil
"Terima kasih dok" Alyssa tersenyum lega.. tapi.. eh tunggu.. diamana dia alan sholay yah?? Secara dirumah sakit ini tidak mungkin ada mushola??
"Ayo biar aku antar kamu ke tempat sembahyang" kata Alen sambil melangkah mendahului Alyssa
Dengan raut wajah dan perasaan bingung akhirnya Alyssa pelan2 mengikuti langkah Alen
"Tunggu!! Tempat sholatku bukan di..." belum sempat Alyssa melanjutkan kata2nya tiba2 Alen menghentikan langkahnya lalu berbalik badan ke Alyssa
"Aku tahu." Hanya 2 kata itu yang keluar dari mulut pria berkacamata yang amsih duduk dibangku kelas 2 SMA itu
Setelah mengatakan itu, Alen kembali melangkahkan kakinya mendahului Alyssa
KAMU SEDANG MEMBACA
Karnamu dan Agamamu (TAMAT)
SpiritualitéSebuah kisah pertemuan hingga kisah cinta gadis cantik berhijab lebar yang selalu berpegang teguh dengan prinsip hidup yg diajarkan agamanya dengan seorg laki2 beda agama.. yang 3 tahun lebih muda darinya.. sang laki2pun begitu taat dan patuh pada a...