bag. 29

1K 52 4
                                    

"Assalamu'alaikum..?" Seorang gadis dengan baju gamis dan jilbab lebar berwarna merah maroon itu memgucapkan salam dan melangkahkan kakinya masuk kerumah dengan cat bernuansa biru toska.


"Waalaikumsalam... nduk (nak) Alhamdulillah kamu udah pulang.. umi kangen banget sama kamu sayang.." wanita paruhbaya dengan baju gamis dan jilbab lebar berwarna biru navy itu sambil berlinangan air mata, dia langsung memeluk anak gadis satu-satunya yang hampir 3 bulan ini tak ia jumpai.


"Kamu baik2 saja kan dek??" Tanya wanita itu setelah melepas  pelukannya. Ia menatap putri bungsunya itu dari bawah sampai atas dan berakhir dengan menatap dalam kewajah si gadis yang terlihat lelah dengan ekspresi datar dan mata yang menatap kosong.


"Besok keluarga mereka akan datang.. lebih baik kamu istirahat dan bangun pagi untuk siap-siap menyambut kedatangan mereka.. umi (ibu) mu akan membantumu bersiap besok.. jangan sampai kesiangan." Kata pria paruhbaya yang sedari tadi duduk disalah satu kursi kayu yang berada diruang tamu rumah itu.


"Abi (ayah)??" Wanita paruhbaya itu terlihat menatap pria yang tak lain adalah suaminya sendiri dengan memperingatkan.



Pria paruhbaya itu tak bergeming, dia hanya menatap putri bungsunya sekilas lalu bangkit berdiri dan melangkah pergi keluar rumah.



"Dek??" Wanita paruhbaya  itu berusaha menyadarkan anak gadisnya yang terlihat diam melamun dengan tatapan kosong.


Tapi putrinya itu tak bergeming, masih dengan ekspresi datar dan tatapan mata kosong, gadis itu perlahan berjalan kearah sebuah kamar.


"Alyssa!" Teriak wanita paruhbaya itu ketika putrinya diam seperti patung. Yah.. gadis adalah Alyssa.. Alyssa Khoirunnisa.


"Kalau adek gak mau sama  keputusan ini.. adek bisa bilang sama  umi dek.. nanti kita bicara sama abi dan kakakmu sayang.. hisk.. hisk.. umi gak  bisa ngeliat putri umi yang selalu ceria jadi kaya gini hisk..hisk.. " kini wanita paruhbaya itu benar2 tak bisa menahan air matanya, dia menangis tepat didepan putri yang begitu ia  sayangi itu.

Hening...


"Alyssa gak papa umi.. Alyssa sendiri yang menyetujui keputusan ini.. Alyssa akan menjalaninya dengan segenap hati Alyssa umi.. tolong jangan menangis.. Alyssa sekarang hanya lelah dan perlu istirahat saja umi..." jawab Alyssa sambil tersenyum manis setelah menoleh dan mendekat kearah ibunya itu.


Sang ibu hanya diam menatap Alyssa dengan tatapan yang terlihat tak mengerti. Terlebih senyum Alyssa yang terlihat manis itu seperti menyembunyikan sesuatu.



_ _ _ _ _





'PRANK!'

'PRANK..!'

'PRANK....!!!'





"AAAAGGGGHHHHH....!!!!!!!!!  Aku akan membunuhmu DASAR BRENGSEK......!!!" Wanita paruhbaya dengan dres selutut tanpa lengan dan rambut lurus sedikit ikal yang terlihat berantakkan sedang melempar seluruh benda kramik yang berada dirumahnya. Mulai dari vas bunga, piring hias, piring makan dan gelas yang berada didapur sampai semua bingkai foto yang berjajar rapi di ruang tengah rumah bernuansa putih abu2 itu.



Wanita itu terus mengumpat sambil tangannya tak berhenti mengamuk dengan menjadikkan semua benda2 dirumahnya sebagai sasaran amarahnya itu.


"AAAAGGHHHHH.......!!!! DASAR PENGHIYANAT....!!!!!" teriak wanita itu lagi sambil matanya  menatap 1 figura besar yang terpajang rapi disalah satu dinding diruang keluarga itu. Terlihat didalam foto itu terdapat sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat Bali sedang menatap kearah kamera dengan senyum yang merekah saking bahagianya.




Karnamu dan Agamamu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang