Author's PovHujan rintik-rintik perlahan mulai membasahi setiap sudut kota Denpasar dipagi yang cerah ini. Tak ada satupun kendaraan roda dua dan manusia yang luput dari basahnya air hujan. Hanya mereka yang memilih diam dirumah dan naik kendaraan roda 4 yang tertutup sepenuhnya yang tak terkena dinginnya air hujan.
Alyssa, dengan memakai gamis panjang dan jilbab lebar berwarna ungu laveder dan juga tas selempang rotan khas Bali berwarna coklat muda serta sepatu kets berwarna putih polos, Alyssa perlahan mulai menaikki anak tangga menuju lantai 2 gedung rumah sakit yang beberapa minggu belakangan sering ia kunjungi.
Dengan tangan kanan memegang map berwarna coklat, Alyssa alhirnya masuk kesebuah ruangan bernuansa putih hijau.
'Ceklek'
Suara pintu dibuka membuat seorang pria berumur kisaran 25 tahun itu langsung mengalihkan tatapannya kearah pintu.
"??" Pria itu menatap Alyssa dengan tatapan bingung dan bertanya-tanya.
"Ada apa? Kenapa datang pagi? Seharusnya kamu datang siang kan?" Tanya pria itu sambil menatap Alyssa setelah Alyssa duduk tepat dihadapannya.
Alyssa menunduk dan terdiam sejenak
"Sebelumnya saya berterima kasih kepada dokter yang sudah mau membimbing saya praktek di RS ini .. pagi ini saya kesini untuk..........menyerahkan ini" kata Alyssa sambil menaruh map coklat yang sedari didalam genggamannya keatas meja lalu menyodorkannya kearah dokter pembimbingnya itu.
Dokter itu menatap map coklat yang Alyssa sodorkan padanya dengan tatapan ynag terlihat semakin bingung.
Ini sudah hampir 10 menit, tapi pria dengan kemeja batik dan jas putih ciri khas dokter itupun masih terlihat menatap dan membaca isi map coklat yang Alyssa berikan dengan tatapan tak megerti.
"Apa-apaan ini?" Tanya pria itu akhirnya.
"..." Alyssa tak menjawab, dia hanya menatap dokter didepannya itu dengan tatapan terlihat sendu.
Dokter itu menghela nafas kasar
"Apa kamu sudah membicarakan ini dengan orang yang membawamu kesini??" Tanya dokter pria itu lagi sambil menatap Alyssa tajam.Alyssa mengangguk pelan.
"Baiklah.. tapi aku mau dengar alasanmu" kata pria itu masih dengan tatapan yang tajam namun terlihat sendu juga
_ _ _ _
"bli" panggil seorang pria berumur 23 tahun dengan sedikit brewok didagunya yang memakai kaos berwarna merah maroon dan celana pendek berwarna abu2 itu.
Sementara pria berjas putih polos itu hanya menoleh dan menatap pria yang baru saja duduk disamping kanannya.
"Kapan terakhir kali dia datang menemuimu bli?" Tanya pria berkaos merah itu sambil menatap pria disamping kirinya itu
"3 hari yang lalu" jawab pria berjas putih.
"Hhmm.. kenapa bli memberitahuku tentang dia?"tanya pria berkaos merah lagi.
"Karna aku rasa ada sesuatu diantara kalian" jawab pria berjas putih itu dengan santai sambil menatap pria disamping kanannya dengan tatapan penuh arti.
Pria berkaos merah itu terlihat menatap terkejut.
"Maksudku kalian bertiga" ralat pria berjas putih itu masih dengan tatapan yang sama.
_ _ _ _
Sudah 2 minggu ini Alen terlihat gelisah. Semua orang berfikir mungkin kegelisahan Alen karena Alen sebentar lagi akan menghadapi ujian tengah semester. Tapi sayangnya itu bukanlah sebab dari apa yang Alen rasakan.
Yah.. sudah 2 minggu setelah kejadian dihotel itu, Alen tak pernah bertemu bahkan sekedar melihat gadis bernama Alyssa itu. Entahlah Alyssa seakan menghilang bak ditelan bumi.
Alen tak tahu kenapa dirinya gelisah, sungguh dia hanya ingin melihat Alyssa, hanya sekedar melihat dari jauh untuk memastikan bagaimana keadaan gadis yang telah mencuri hatinya itu.
Tapi apa yang bisa Alen lakukan. Selama 2 minggu ini Alen selalu datang ke RS untuk mencari keberadaan Alyssa. Bahkan Alen juga setiap pulang sekolah menyempatkan diri untuk sekedar mampir ke kampus UNSAT yang kebetulan memang masih 1 komplek dengan SMA tempat Alen bersekolah. Tapi sayang seribu sayang. Baik dikampus ataupun di RS, Alyssa sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya. Entahlah Alen pun tak mengerti, padahal hampir setiap hari dirinya berasa di RS milik ajiknya itu, seharusnya jika hanya sekedar melihat dari jauh itu pastilah sangat mungkin. Tapi nyatanya memang Alen tak pernah melihat Alyssa sekalipun.
Sore ini sama seperti 3 hari belakangan, hujan gerimis kembali turun dengan sangat teratur. Alen memilih tak datang ke RS karna memang ada tugas yang harus ia kerjakan dirumah.
Melihat air hujan yang rintik-rintik turun perlahan dan sedikit membasahi balkon kamarnya dilantai 2 itu, akhirnya membuat Alen beranjak dari meja belajarnya dan memutuskan untuk keluar dengan membuka pintu dikamarnya yang menuju kebalkon.
'Ceklek! Ceklek!'
Suara pintu dibuka terdengar jelas sampai kejalanan komplek dibawah rumah dr.Sadewa itu.
Saat Alen membuka pintu balkon kamarnya itu dan Alen melangkah keluar kamar, mata Alen langsung membulat sempurna ketika objek yang pertama kali tertamgkap oleh kedua mata dibalik kacamata minusnya itu adalah.........??????
Hohoho...
Siapa nih yah kira2 yang Alen lihat 😉
Ada yang mau nebak silahkan😁
Kalau gak jg gak papa sih.. hhe..
Kayaknya juga udah kebaca siapa ya kan?? Maap yah soalnya authornya gak pinter bikin alur yang gak ketebak jadi.. yah alurnya kaya gitu2 ajah.. maap kalau gak seru😅
![](https://img.wattpad.com/cover/194610372-288-k311601.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Karnamu dan Agamamu (TAMAT)
SpiritüelSebuah kisah pertemuan hingga kisah cinta gadis cantik berhijab lebar yang selalu berpegang teguh dengan prinsip hidup yg diajarkan agamanya dengan seorg laki2 beda agama.. yang 3 tahun lebih muda darinya.. sang laki2pun begitu taat dan patuh pada a...