Chapter : 02

1.1K 250 365
                                    

Seminggu kemudian..

SUASANA kelas yang sepi membuat cowok berambut hitam itu memilih untuk keluar. Ada yang aneh pada sekolah pagi ini, Regan sama sekali tidak melihat seorang pun cewek dan adanya hanya anak-anak cowok yang sedang nongkrong hampir di setiap sudut lorong.

Dengan satu tangan tenggelam di saku, sebelah tangannya lagi sibuk menggeser layar ponsel mencari nama salah satu temannya.

"Lo dimana?" tanya Regan ketika panggilannya dijawab.

"Aula, udah ya gua sibuk!" Regan menjauhkan ponsel itu dari telinganya saat sambungan dari seberang sana terputus.

Regan memutuskan untuk pergi ke Aula yang berada di lantai tiga saja, ia ingin tahu sesibuk apa sih temannya yang sok sibuk itu. Palingan juga lagi pacaran, makanya cari tempat yang sepi.

Ketika sampai ditengah tangga menuju lantai tiga, tampaklah anak-anak cewek berdesak-desakan memasuki Aula sekolah. Disana ada Justin, teman dekatnya Regan. Justin adalah pemimpin dari gerombolan anak cewek yang bersorak ricuh.

Regan menerobos masuk ke dalam Aula untuk menemui Justin. Semua orang yang telah berkumpul di Aula bersorak heboh saat Regan tiba.

"Semuanya harap tenang! Gue bakalan kasih kalian kesempatan satu per satu untuk memperkenalkan diri kalian sekaligus prestasi-prestasi yang kalian miliki di depan Dazzle high school prince!" sorak Justin melalui mikrofon dengan mempersembahkan Regan yang baru saja datang.

Seluruh siswi yang berada di Aula bertepuk tangan, terkecuali Keira dan Nadya, temannya Keira.

"Astaga makin hari makin ganteng aja si Regan!"

"Pengen peluk Regan."

"Regan liat aku dong!"

"Anjir! Itu Regan gans banget."

"Makin cinta gue."

"Kok bisa gans sih Re?"

Dan banyak lagi sorakan-sorakan alay lainnya dari beberapa siswi SMA Dazzle yang sedang berkumpul di Aula.

Regan menarik lengan Justin keluar Aula agar menjauhi cewek-cewek itu.

"Hebatkan gue Ga, bisa ngumpulin semua cewek-cewek di sekolah ini. Itu semua buat apa? Buat calon pacar lo Ga," Regan menggeleng-geleng tak habis pikir dengan temannya yang goblok ini.

"Kepala bapa lo hebat! Ini kesannya gue ngga laku banget, dimana gue taro harga diri gue??" Justin nyengir.

"Ya tapi kan lo lagi butuh pacar Regan! Ntar kalau your emak nanyain lo udah dapet pacar, gimana? Heh Regal!"

"Regan!" ujar Regan membetulkan namanya.

"Eh iya, itu deh. Gini ya, pesta dansa cuma tinggal satu bulan lagi, tapi lo nya? Belum punya pasangan. Lo mau kaya tahun kemaren, ngga ikut pesta dansa? Kalau gue sih ogah, mending gue ikut," Regan berpikir sejenak.

Setiap ulang tahun SMA Dazzle, para guru selalu mengadakan pesta dansa. Semua siswa diperbolehkan untuk mengikuti pesta dansa. Di acara ini, nantinya akan dipilih pasangan dansa terbaik oleh para juri yang telah ditentukan oleh anak osis. Oleh sebab itu, Justin berusaha mencarikan pasangan untuk Regan.

Regan itu memang tampan dan siapa yang tak kenal dengan Regan si anak pemilik yayasan sekolah dengan ketampanan yang sudah menginjak stadium akhir? Jika masih ada yang tak mengenalnya, berarti orang itu benar-benar kudet! Alias kurang update.

Tapi sayangnya dibalik wajahnya nan tampan, Regan tak pernah berpacaran dengan gadis manapun. Eits! Tak pernah pacaran bukan berarti tak pernah jatuh cinta, kan? Ia juga pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, hingga ia jatuh dan benar-benar jatuh tanpa tahu bagaimana caranya bangkit.

Bagi Regan, mencintai itu indah sesaat, tapi menderita berabad.

"Ya tapikan ngga kaya gini juga kali Jus," Regan menempelkan telapak tangannya pada jidatnya. Pusing memikirkan kelakuan gila temannya.

"Jus Jus, lo kira gue jus melon," Regan terkekeh.

Regan memang sering menyebut nama Justin dengan ejaan justin bukan jastin.

"Pokoknya lo harus bubarin tuh anak-anak! Gue ngga mau ya lo bikin ajang pencarian pacar kaya gini buat gue!" Regan pergi tanpa pamit.

"Eh Regal! Lo mau kemana?" sorak Justin histeris takut dengan amukan cewek-cewek yang dia berikan janji manis yang ternyata hanya omong kosong belaka.

"Cabut!" jawab Regan santai sambil menuruni anak tangga.

Hal seperti ini sudah tidak asing bagi Regan. Yang ketika bosan belajar ia akan cabut sesukanya.

To Be Continued..

Really LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang