Chapter : 26

475 94 229
                                    

METHA menaruh sebuah box berwarna biru muda terbalut pita pink pada meja Keira. Keira menilik Metha dengan tatapan mata penuh tanda tanya. Tapi gadis bernama Metha itu malah duduk dengan santai pada bangku yang berada di depan meja Keira sambil menggigit roti coklat dua ribuan yang ia beli di kantin.

Keira mendesis. "Metha ini apa? Terus ngapain lo tarok di meja gue?" tanya Keira pada gadis yang kini sedang menyeruput susu kemasan rasa taro.

Olin berjalan dari ambang pintu menuju bangkunya, di sebelah Keira. Gadis itu memasang muka bahagia sambil memegangi jajanannya yang ia beli dari kantin sekolah.

"Itu dari Justin," sahut Metha kembali memakan rotinya.

Kerutan pada dahi Keira muncul saat mendapati jawaban dari Metha. "Kenapa dia ngasih gue ini?" tanya Keira masih bingung.

"Metha lo kalau ngasih info yang beneran dikit napa sih?! Orang itu bukan dari Justin kok, tapi dari Regan," sahut Olin sambil membuka bungkus makanannya.

Metha memasukkan suapan terakhirnya dan kembali menyeruput susu kemasan. "Olin gue itu bener, kan yang ngasih box itu ke gue si Justin. Jadi nggak salah dong, kalau gue bilang ke Keira yang ngasih box itu Justin?!" kata Metha sewot.

"Ya tapikan seharusnya lo bilang kalau si Justin itu di suruh Regan buat ngasih box itu ke Keira, bukannya malah bilang Justin yang ngasih!" kata Olin emosi.

Keira menatap Olin dan Metha bergantian, menyaksikan perdebatan mereka berdua yang hanya berawal dari sebuah box.

"Ya terus, siapa yang salah? Gue gitu?!" sahut Metha menunjuk dirinya sendiri.

Olin menghembuskan nafas kasar, tangannya terkepal saat menatap raut wajah Metha yang menjengkelkan.

"Udah-udah! Kenapa kalian jadi pada berantem sih?" ujar Keira melerai keduanya agar tidak terjadi pertengkaran yang lebih serius.

"Tau tuh si Olin emosian mulu kalau ngomong sama gue!" ujar Metha menyalahkan Olin.

Olin melipat kedua tangannya di dada. "Dih, kok jadi gue yang lo salahin? Seharusnya lo yang koreksi diri, kenapa gue selalu emosian kalau ngomong sama lo?!" kata Olin menatap tajam Metha.

Metha yang sedang merapikan rambutnya beralih menatap Olin kesal. "Apa sih, Olin denger baik-baik ya! Bukannya elo emang selalu sensian sama gue?" kata Metha.

Keira menggebrak meja. "Udah deh! Ga usah pada berantem!!" kata Keira jengah mendengar kedua temannya yang terus-terusan adu mulut.

"Terus ini isinya apa? Ngapain dia ngasih box ini ke gue?" tanya Keira menatap Metha dan Olin bergantian.

Bukan jawaban yang di temukan Keira, tapi malah sebuah gelengan dari kedua temannya.

"Buka aja!" saran Olin di balas anggukan oleh Keira.

Gadis itu merogoh gunting yang berada di dalam tasnya, lalu menggunting pita pink itu.

Saat membuka tutup dari box itu, Keira menatap Metha dan Olin bergantian.

Metha mengintip isi dari box tersebut. "Aww dress! Lucunyaa," ucap Metha sedikit berteriak kegirangan mengambil dress yang ada di dalam box.

Olin menutup telinganya. "Mulai deh lebay alaynya!" ujar Olin kesal mendengar teriakan Metha tepat di kupingnya.

"Ya ampun, si Regan sweet banget sih! Belum juga beneran udah kaya gini, apalagi resmi, awww!" kata Metha memelankan suaranya agar tidak terdengar oleh orang lain.

Really LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang