Chapter : 22

529 123 269
                                    

OLIN menarik lengan Keira menuju Farrel yang sedang berkumpul bersama teman-teman yang lainnya di pinggir lapangan.

Ada kecanggungan di mata Keira saat Farrel menatap bola matanya, dapat di lihat di sana ada tatapan kaget.

"Hai Rel, udah lama nggak ketemu," ujar Olin melirik Keira sekilas.

Farrel tersenyum menampakkan deretan giginya. "Apa kabar lo Lin?" tanyanya mengulurkan sebelah tangan pada Olin.

"Baik kok, lo sendiri?"

"Sama kaya lo, masih baik," Lalu uluran tangan itu berpindah ke arah Keira.

"Gimana kabar lo Kei?" Keira menatap uluran tangan itu canggung. Olin menyiku lengan Keira, membuat gadis menatap Olin sekilas. Ada sebuah isyarat dari bola mata Olin yang membuat Keira membalas uluran tangan itu.

"Gue baik kok Rel," Keira tersenyum, namun senyuman itu seperti di paksakan.

"Lo makin keren aja Rel," puji Olin membuat Farrel tersenyum ramah.

"Masih jomblo nggak nih? Apa jangan-jangan lo udah move on dari Keira?" Olin sedikit berteriak karena mendapati sebuah injakan di kakinya.

"Masih jomblo kok Lin, lagian gue masih belum mau buka hati buat orang lain dulu. Udah enakan ngejomblo soalnya," ujar Farrel menyunggingkan senyuman membuat matanya sedikit menyipit.

Keira mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia tak suka dengan suasana ini. Ia tak mau mengungkit masa lalu itu. Dengan penuturan yang di berikan Farrel malah membuat hati Keira gelisah tak karuan. Bukannya Keira kepedean, tapi dari perkataan Farrel itu masih terpampang jelas di sana bahwa ia masih menyukai Keira. Dan Keira tak suka itu, bukannya Keira melarang agar Farrel tak menyukainya, hanya saja Keira risih akan hal itu.

"Oh ya habis ini lo ada acara nggak?" tanya Olin tiba-tiba membuat Keira menatap Olin memohon. Keira tahu ini semua akal-akalannya Olin agar Keira bisa dekat dengan Farrel. Sudah berapa kali Keira bilang, ia tak suka Farrel.

"Nggak, gue kosong kok ntar!"

"Kalau gitu, lo bisa nganterin Keira pulang dong? Soalnya dia nggak ada yang jemput hari ini Rel. Kasian, pengen sih gue pulang bareng dia tapi gue juga udah janjian sama Louis," ujar Olin sedikit memelas.

"Eh, gue bisa pulang sendirian kok. Lagian gue juga biasanya pulang sendiri, ah si Olin mah suka di lebay-lebay in Rel."

"Nggak papa kok Kei, biar gue anter ya?" Keira memberikan tatapan tajam pada Olin. Semua ini karena Olin!

"Nggak usah Rel, gue bisa pulang sendiri ntar. Nggak enak ngerepotin," tolak Keira.

"Siapa bilang ngerepotin?"

"Iya nggak ada yang ngerepotin kok, ya nggak Rel?" timpal Olin tanpa rasa bersalah.

Farrel mengangguk pelan.

"Nggak usah deh Rel, gue bisa pulang sendiri kok," pinta Keira.

"Nggak papa, biar gue yang anter aja. Sesekali Kei!"

Sebuah tangan tiba-tiba menyelinap tanpa izin telah berada di bahu Keira, membuat gadis itu terkaget saat mendapati Regan telah berada di sampingnya.

Really LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang