REGAN kini berada di sudut kantin, tempat yang menjadi tempat ternyamannya saat nongkrong bersama keempat teman akrabnya. Tidak ada seorangpun yang berani menduduki tempat mereka. Tentunya kalian tahu, jika seorang raja tidak akan mau kedudukannya disamai oleh bawahannya begitulah dengan Regan. Ia menganggap dirinya adalah seorang raja, siapa pun yang berani membantahnya bersiap-siaplah mendapatkan jatah.
Sifat Regan yang suka bertindak semaunya tak membuat semua wanita berpaling dari Regan. Wajahnya nan tampan bak pahatan Tuhan yang paling sempurna membuat semua gadis meleleh dan terpana ketika melihatnya.
Justin berlari ke kantin, tempat tongkrongannya dengan napas terengah-engah. Justin langsung saja meneguk es teh manis milik Louis sebelum akhirnya ia berkata, "Regan! Nama cewek itu Keira Shafira, kelas dua belas ipa satu, lulusan smp angkasa, ngga punya saudara alias anak tunggal, punya pacar tapi pacarnya udah lama ngilang, dia temennya Nadya."
Regan menatap Justin sekilas, dia memang menyuruh Justin untuk mencari informasi tentang Keira, cewek yang sempat menolong nyawanya dari peristiwa pengeroyokan hari itu.
"Buat apa lo nyari informasi tentang tuh cewek Ga?" tanya Louis heran sendiri, bahkan tak mengerti dengan alur pikiran Regan saat ini. Tidak biasanya seorang Regan Nicholas Wijaya mencari informasi yang tidak penting seperti itu. Dan apalagi ini tentang cewek guys!
"Ngga apa, gue cuma pengen tahu aja nama tuh cewek," alibi Regan.
Justin kembali meneguk es teh milik Louis hingga habis, hanya menyisakan es batunya saja.
"Haus sih haus, tapi nggak harus minum minuman gue kali!" ujar Louis mengambil alih gelas yang di genggam Justin.
"Pelit lo! Lagian itu juga udah habiskan," ujar Justin namun segera di balas oleh Louis dengan berkata, "Masih bisa diemut kok es batunya, lumayan," Louis menaik turunkan kedua alisnya pada Justin.
Bima dan Alan sulit menahan tawanya saat menyaksikan ekspresi wajah Louis.
"Idih, emang dasar pelit lo jadi temen!" ejek Justin sementara Louis hanya mendengus kesal.
"Pelit-pelit, tapi lo embat juga kan!" Alan bersuara.
Regan hanya tertawa kecil saat melihat perdebatan teman-temannya.
"Regan jawab gue! Kenapa lo nyuruh gue cari tahu tentang cewek yang namanya Keira itu?" Justin menatap Regan serius.
"Nah lo sendiri ngapain nanya-nanya itu ke gue?" balas Regan dengan pertanyaan kembali.
Justin memdekatkan mulutnya tepat di telinga Regan dan berkata, "Lo suka ya sama dia?" tebaknya.
Regan membulatkan kedua matanya. Kenapa ia malah di tuduh menyukai Keira?
Regan hanya ingin tahu story of Keira, bukan berarti ia menyukai gadis itu bukan? Tapi kenapa Justin menyangka bahwa Regan menyukai Keira? Lagipula Keira bukan tipe Regan.
"Udah gue bilang, gue ngga suka dia Jus!" jawab Regan menatap Justin malas.
"Ya terus kenapa lo pengen tahu banyak tentang dia?" tanya Justin pantang menyerah sampai Regan mau berkata jujur padanya.
Regan mengusap wajahnya kasar.
Apa Regan harus menceritakan kenapa dia penasaran dengan Keira?
"Kalau Regan ngga mau cerita nggak usah di paksa Jus melon!" Bima menanggapi.
Mereka memang sering memanggil Justin dengan sebutan jus melon, karena nama pacarnya Justin adalah Melona. Nama Justin kemudian digabungkan dengan Melona menjadi 'Jus melon'.
Justin mengalihkan pandangannya ke arah Bima yang diduduk di depannya dan berkata, "Diem lo Bimbim!"
Justin kembali fokus dengan pria tampan di sampingnya.
"Udah ngaku aja lo suka dia!" ujar Justin lagi.
"Enggak! Lo tuh ngeyel ya? Udah gue bilang gue nggak suka dia!"
Tampaknya Regan memang seharusnya menceritakan inti sari yang dapat dipetik dari pesan-pesan tak berbalas di ponselnya Keira itu.
Regan menceritakan semuanya kepada keempat temannya. Mereka mengangguk mengerti, begitupun Justin.
Setelah menghabiskan waktu beberapa menit untuk menceritakan semuanya, Justin pun langsung menanggapinya.
"Jadi maksud lo Keira itu di tinggal pas lagi sayang-sayangnya?"
To Be Continued..

KAMU SEDANG MEMBACA
Really Love
Fiksi Remaja"Karena ada banyak rasa yang tak perlu untuk di sampaikan."|| -Dari luka yang tak kunjung pulih. #Welcome to Really Love: Ini perihal hati yang berevolusi menjadi sebuah perasaan beku yang sulit terpecahkan. Perihal luka yang perlahan me...