Chapter : 13

563 150 214
                                    

MATAHARI bersinar sangat terik, hembusan angin terasa panas mengikuti cuaca sore ini. Namun lima orang anak laki-laki di lapangan dengan asyiknya memperebutkan bola untuk di masukkan ke keranjang, mereka sama sekali tidak memperdulikan panasnya mentari yang menerpa tubuh mereka.

Seorang gadis berdiri di bawah pohon yang berada di tepi lapangan, ia berdecak sebal. Untuk apa cowok itu menyuruhnya ke lapangan ini seusai sekolah? Apa hanya untuk memamerkan kepandaiannya dalam bermain basket? Huh, menyebalkan.

Salah seorang cowok yang bermain di lapangan tadi, berjalan menghampiri Keira. Siapa lagi kalau bukan Regan, ia tersenyum jail melihat seorang gadis yang telah lama menunggunya.

"Sorry gue lama," Regan langsung saja menyeret lengan Keira.

"Eh, ngapain sih pegang-pegang? Lepas ngga?!" pinta Keira menatap ke segala penjuru sekolah, takut jika ada orang yang melihat kejadian ini.

Keempat temannya Regan hanya menatap mereka berdua dengan cengiran khas. Sementara beberapa orang yang belum pulang juga bisa menangkap kejadian itu. Ah, Keira malu saat cowok gila ini menyeret-nyeret lengannya seperti anak kecil.

"Jangan kasih kendor! Tancap teross," Justin menyoraki mereka berdua.

"Gue duluan, kalian lanjutin aja mainnya!" perintah Regan sebagai kapten dari tim basket SMA Dazzle.

Keira di seret oleh Regan hingga sampai di parkiran mobil. Beberapa umpatan keluar dari mulut Keira, namun diacuhkan oleh Regan.

"Masuk!" pinta Regan membukakan pintu mobilnya.

"Gila lo! Lo kira gue apaan? Peliharaan lo yang bisa diseret-seret kemana pun lo mau? Iya ha? Jawab!" ujar Keira marah, namun Regan masih saja bersikap seperti orang tuli.

"Masuk cepet!" pinta Regan namun tak dihiraukan oleh Keira. Gadis itu malah menahan tangannya di bagian pintu mobil.

"Gue bilang masuk! Lo budek?"

"Lo yang budek! Gue nanya nggak dijawab," Keira masih bersikeras tidak mau masuk ke dalam mobil.

"Lagian ngapain sih lo nyuruh-nyuruh gue nemuin lo segala, kaya orang penting-" ucapan Keira terpotong, Regan langsung menarik tubuh Keira dan mencium bibirnya dengan tiba-tiba.

Keira bungkam dan hanya bisa melotot kaget. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya, perasaannya campur aduk. Ini adalah ciuman pertamanya, dan kenapa harus diambil oleh orang yang menyebalkan seperti Regan? Kafka saja pacar pertama Keira tidak pernah sama sekali menyentuh bibirnya.

Regan tiba-tiba tersadar dan melepaskan Keira, ia mengacak-acak rambutnya frustasi, kenapa ia melakukan hal itu pada Keira?

Keira terdiam tak mampu menatap Regan, pipinya memerah karena malu.

"Sorry, gue ngga sengaja. Lagian lo nya ngeyel sih, kalau gue bilang masuk ya masuk!" Keira masuk kedalam mobil dan menutup pintu dengan sebelah tangannya. Ia seakan tuli dengan perkataan Regan.

Regan menjalankan mobilnya dengan kecepatan standar. Suasana jauh lebih canggung dari biasanya, karena kejadian tadi.

"Lo marah? Kan gue udah minta maaf Kei," Regan membuka pembicaraan.

Keira masih diam.

"Jangan diem gini dong, gue kan jadi ngga enak sama lo," ujar Regan bersalah.

"Lo tu udah ngambil ciuman pertama gue tau ngga?! Seharusnya ciuman pertama ini buat orang yang gue cinta bukan buat orang yang nyebelin kaya lo!" Regan melotot saat mendengar pernyataan dari Keira.

"Iya sorry, gue juga ngga sengaja. Lagian gue juga ngga sudi ciuman pertama gue buat lo!" ujar Regan kembali.

Walaupun Regan itu cowok populer di kalangan anak remaja, tapi ia tidak pernah merasakan pacaran dan apalagi ciuman. Jadi memang benar jika ini adalah ciuman pertamanya Regan.

"Apa? Cowo kaya lo juga baru ngerasain ciuman?" tanya Keira sedikit kaget.

"Kenapa emangnya?" tanya Regan nyolot.

"Heran aja gue, wajah lo ganteng tampang play, pacaran ngga pernah ciuman juga baru pertama kalinya, setidaknya gue masih lumayan dibandingkan lo lah," ujar Keira dengan bangga.

Regan menatap Keira kesal, harga dirinya terasa terinjak-injak saat gadis itu mengejeknya.

"Lo marah?" tanya Keira dengan mood yang sudah kembali.

Regan tetap fokus mengendarai mobilnya, mengacuhkan gadis disebelahnya.

"Ternyata lo anaknya ngambekan ya? Kaya cewek aja!" timpal Keira.

"Diem nggak lo?! Mau gue cium lagi?" ancam Regan.

"Nggak lucu ya!"

"Lagian kita mau kemana sih? Terus maksud lo apa ngasih gue coklat segala? Sok romantis lo, kita cuma pacaran boongan kali!" ujar Keira.

"Pacaran emang boongan tapi aktingnya juga harus totalitas lah," jawab Regan membuat Keira melongo.

Sebuah mobil sport memasuki perkarangan rumah mewah yang sangat megah.

"Ini rumah siapa?" tanya Keira bingung.

To Be Continued..


CAST:

Olin Tsabita Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olin Tsabita Putri

Olin Tsabita Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ametha Anjani

Nadya Anantta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadya Anantta

Really LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang