"Cinta itu bukan seberapa lama mengenal tapi seberapa lama rasa itu bertahan."
- Really Love -
KEIRA melihat pria itu tersungkur beberapa kali, mukanya terlihat begitu hancur saat dipukuli segerombolan anak seusianya.
Goresan luka telah memenuhi wajah tampannya. Namun ia tak gencar, bukannya menyerah lalu pergi tapi ia malah terus memberontak memberikan berbagai perlawanan. Ini sangat tidak adil baginya, delapan orang lawan satu? Bagaimana bisa menang? Jika untuk bertahan saja sulit.
Dua dari mereka menahan pria itu agar tidak bisa melawan pukulan demi pukulan yang diberikan oleh temannya. Saat satu pukulan bertenaga di layangkan pada rahang pria itu, mengalirlah darah segar dari sudut bibirnya yang sobek.
Regan?
Iya, pria yang sedang dihajar oleh segerombolan anak-anak itu bernama Regan Nicholas Wijaya, yang kebanyakan orang memanggilnya Regan. Dia anak dari pemilik yayasan sekolahnya Keira.
Seperti yang kalian ketahui sifat anak orang kaya suka bertindak semaunya dan apalagi pemilik sekolahnya adalah orang tuanya sendiri. Nakal? Dia tidak terlalu nakal, tidak pula jahil. Tapi dia cuek, bukan dingin. Tidak memiliki prestasi apapun, kecuali di bidang olahraga terutama basket.
Tak seorangpun yang berani mendekatinya, ya walaupun wajahnya banyak di gilai oleh para wanita di luaran sana, baik yang jomblo maupun yang sudah memiliki pendamping. Tapi, Regan hanya bersikap acuh seolah tak peduli.
Semua orang selalu memuja ketampanannya, membicarakan kekayaan keluarganya, serta kehidupannya yang hampir mendekati kata sempurna, membuat Regan risih dan tak suka akan hal itu. Andai saja mereka tahu, bahwa di balik kebahagiaan yang terlihat, tersimpan seribu kepalsuan.
Mungkin mereka senantiasa akan merubah pola pikir mereka, bahwasanya tak semua yang terlihat indah adalah indah, dan tak semua yang terlihat buruk adalah buruk. Karena nyatanya keindahan itu tak terlihat, tapi tersembunyi. Hanya orang-orang bodoh yang menganggap kebahagiaan itu terlihat. Mereka lupa, bahwa menusia memiliki caranya masing-masing agar tampak bahagia di mata orang lain.
Dan andaikan mereka tahu, selama ini Regan telah berharap pada bayangan yang semu. Akankah mereka menertawai Regan? Karena telah berharap pada satu garis lurus yang nyatanya hanya ilusi belaka. Atau justru Regan yang akan menertawai mereka karena telah tertipu oleh penglihatan mereka sendiri?
Keira Shafira, gadis itu baru saja di kembali dari warung pinggir jalan untuk membeli belanjaan ibunya. Ia terpaksa menghentikan langkahnya saat melihat kejadian tak terduga. Awalnya ia masih tak sepenuhnya yakin dengan penglihatannya, tapi lama berpikir membuat ia yakin bahwa cowok berseragam putih abu-abu yang sedang di keroyok itu adalah Regan. Ia tak terlalu mengenal cowok itu, tetapi indra pendengarannya sering mendengar nama Regan yang di gadang-gadang adalah cowok yang tengah dilihatnya saat ini.
Pertanyaan ada apa dengannya? Kini berotasi di pikirannya, perasaan ingin tahu mulai menggerogoti relung hati, indera penglihatan serta pendengaran mulai ia tajamkan.
Timbul rasa bingung di sana, pasalnya ia tak pernah sekalipun melihat Regan bertengkar dengan siapapun di sekolah. Yang ia tahu cowok itu sering masuk BK hanya karena satu hal, yaitu bolos di jam pelajaran. Dan Keira yakin cowok itu bukan tipe orang yang suka main kekerasan. Dari wajahnya saja sudah terlihat bahwa ia tak peduli dengan sekelilingnya. Tapi sekarang itu tidak penting, ketika kedua bola mata Keira membulat ingin keluar dari alurnya saat pria berbaju coklat pekat dengan pola garis-garis abstrak meninju rahang Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Love
Teen Fiction"Karena ada banyak rasa yang tak perlu untuk di sampaikan."|| -Dari luka yang tak kunjung pulih. #Welcome to Really Love: Ini perihal hati yang berevolusi menjadi sebuah perasaan beku yang sulit terpecahkan. Perihal luka yang perlahan me...