Moments - 17.

225 26 1
                                    

Hari-hari telah berlalu hingga mereka melewatinya dengan baik. Menginjak usia kandungan tiga bulan, Hyunjin akan pergi bersama Heejin ke Prancis. Ya, jangan lupakan liburan mereka dulu yang batal karena Hyunjin malah jatuh sakit, tapi sekarang ia ingin menepati keinginan Heejin dulu. Dan untungnya karena sudah menginjak tiga bulan Heejin dibolehkan untuk menaiki pesawat.

Di kantornya, Hyunjin terus-menerus tidak lepas dari tugasnya. Ya, hari ini ia harus bekerja ekstra karena ia akan cuti besok. Memang perusahaan ayahnya itu seperti kerja paksa, walaupun sudah menjadi CEO dipekerjakan ayahnya, tetap saja ia tidak dapat di hindarkan dari tugas-tugas sialan yang selalu menumpuk di mejanya ketika ia berangkat bekerja.

Berbeda dengan Hyunjin, kini Heejin tengah merasa senang ia sudah menginjak semester tujuh dan yang paling ia nantikan adalah praktek di rumah sakit walaupun mungkin ia jarang bertemu dengan Hyunjin nantinya. Dan ya jangan lupakan ia juga harus menjaga janinnya supaya selalu sehat walaupun nantinya jika ia praktek di rumah sakit, kecil baginya dapat beristirahat.

Heejin duduk di sebuah taman seraya memegangi perutnya yang sedikit membuncit, ya ia sangat senang mendapatkan perhatian lebih dari Hyunjin dari awal pertama kehamilan. Bukan hanya itu mereka juga akan memiliki keluarga kecil bersama. Sungguh Heejin belum pernah sebahagia ini setelah apa yang menimpanya tiga bulan lalu. Heejin berpikir tentang dulu ia tidak dapat bahagia hingga saat ini, namun nyatanya Tuhan memiliki cara lain kepadanya dengan mengirimkan malaikat kecil yang sedang ia kandung. Saat itu pula kesedihan Heejin tergantikan. Ya, kesedihan ataupun penyesalan bagi Heejin telah berlalu dan kini ia harus bahagia bagaimana pun.

Jinra yang sedang berjalan disekitar taman saat itu melihat sahabatnya sedang duduk sambil tersenyum, membuat Jinra penasaran lalu menghampirinya.

"Hey Heejin kenapa kau senang sekali" Heejin menatap Jinra lalu tersenyum hangat.

"Entahlah Jinra aku juga bingung kenapa aku bahagia akhir-akhir ini"

Jinra mengerutkan dahinya, "Aneh, yah pasti kau bahagia ditambah akan hadir seseorang pelengkap di keluargamu" Heejin yang mendengarnya tertawa.

"Haduh-haduh perutku sakit Jinra, kenapa sih kau membuatku tertawa?" Jinra hanya menggeleng-geleng melihat temanya itu, apakah ia terlihat lucu?

"Heum Heeji kamu tidak lupa kan besok akan datang ke pernikahan aku dengan Jaemin?" Suara Jinra pelan, karna ia pesimis Heejin tidak akan hadir di hari bahagianya.

Tawa Heejin berubah menjadi senyuman lagi, lalu ia memegang pundak Jinra, "Aku tidak akan lupa tenang saja Jinra"

Kini manik Jinra beralih menatap perut Heejin lalu ia berbisik, "Saat kamu datang nanti tante akan menyiapkan makanan yang enak untuk kamu, jangan lupa sehat terus tante menunggumu saat lahir nanti" Kata Jinra lalu mengusap perut Heejin. Kemudian beralih memeluk sahabatnya itu begitu pula dengan Heejin. Ya, mereka sangat bahagia sampai keduanya menyangka kebahagiaan itu selalu mengubah segalanya.

____________________________

Hyunjin me-klik shutdown pada laptopnya lalu ia pergi begitu dari kantor. Pria itu berjalan dengan langkah lebar, sudah menjadi kebiasaan setiap sore ia akan menjemput Heejin. Hyunjin berjalan menuju parkir yang berderetan dengan mobil lainya, namun saat ingin berjalan ke arah mobilnya tiba-tiba Hyunjin menabrak seorang perempuan.

"Ah maaf aku tidak-- Yeji?" Perempuan itu mendongak keatas ketika Hyunjin memanggil namanya.

"Hyunjin? Kau bekerja disini?"

"Yah setelah lulus kuliah, ayahku memaksa bekerja disini"

"Ayahmu masih seperti dulu yah, maaf itu karena kesalahanku"

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang