Moments - 25.

117 8 0
                                    

Hay bertemu lagi kita:"))
Maaf banget nih jarang banget up ini cerita
Tapi masih saya usahain meski tugas numpuk mulu:((
Dan makasih banget buat yang udah stay nungguin, dan semoga kalian diantara orang-orang yang sabar:v

Hyunjin membolak-balikan dokumen yang baru ia tanda tangani. Karena kejadian kemarin, tugasnya tidak kelar-kelar menyelesaikannya. Tetapi, sejak ia mendengar beribu-ribu ocehan dari Heejin rasa seperti penyemangat untuknya. Bukan hanya itu, Hyunjin tak menyangka jika Heejin mempunyai kabar baik mengenai pergerakan pada janinnya. Hyunjin pun tersenyum-senyum 'tak jelas membuat menejer Lim bingung yang berada di depannya sedari tadi.

"Ekhem, maaf tuan ada yang ingin saya sampaikan" Ujar sang menejer membuat Hyunjin berhenti melamun.

"Ah aku minta maaf" Hyunjin mengusap keningnya, "Ada tugas apa lagi datang ke sini?"

"Jadi begini tuan, akhir pekan besok kita ada meeting bersama perusahaan lain, maka dari itu kita harus menghadirinya"

"Apakah tidak bisa diganti lain hari?"

"Tidak bisa tuan"

"Besok saja bagaimana?"

"Tidak bisa tuan"

"Kalau begitu kau saja yang menggantikanku menghadiri meeting itu"

"Eh, saya?" Hyunjin mengangguk

"Tidak bisa tuan"

"Tapi kalau ayahku suruh datang pasti--"

"Beliau sedang cuti jadi tidak bisa tuan" Potong Menejer Lim cepat, Hyunjin ingin sekali memukul menejernya itu.

"Baiklah aku akan datang, di mana meetingnya?"

"Di Dongin-Dong, Daegu tuan"

"Ah sekota dengan Heejin tapi saya tidak tahu dia praktikum dimana. Manager Lim sekarang kau boleh keluar, persiapkan untuk keberangkatan besok" Menejer Lim menundukkan badanya kemudian ia pergi dari hadapan Hyunjin.

"Senang juga kalau bisa bertemu dengan Heejin"

Hyunjin membuka ponselnya mengetik sebuah pesan singkat yang ia tujukan untuk Heejin.

Heejin

Sayang besok aku ada meeting di kota Daegu, bisa bertemu sebentar? Kau tahu aku rindu saat kita melakukan hal bersama-sama

send

Selepas itu Hyunjin mulai menyelesaikan tugasnya kembali. Melelahkan memang apalagi Manager Lim yang selalu memberi dokumen masukan dari perusahaan lain semakin banyak kepada Hyunjin. Kadang Menejer Lim pernah memberi informasi hingga besoknya Hyunjin harus langsung datang karena waktu itu jadwalnya sedang sangat padat, hal itu juga yang membuat Hyunjin kewalahan.

Tak lama kemudian ponselnya berdering, ia berpikir jika itu Heejin, namun melainkan Jeno. Harapannya Heejin yang menelepon pupus sudah karena Jeno.

Hyunjin tak peduli lalu mematikan teleponnya.

Tapi Jeno terus-menerus menelepon

Dengan terpaksa Hyunjin mengangkat dengan nada keras

"KENAPA TELEPON? GUE LAGI SIBUK!"

"Loh kok lo yang marah? Harusnya gue yang marah kenapa gak datang ke acara wisuda gue?"

"Kan gue udah bilang, gue sibuk ngurus perusahaan"

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang