Moments - 21.

205 14 0
                                    

"Sudah jangan kaget seperti itu Hyunjin, kamu mengenalnya kan?"

"Dia masalaluku"

"Ah dan pasti gara-gara Huang kamu tidak bersamanya kan, memang ayahmu itu jahat sekali"

"Sejahatnya ayah masih lebih jauh jahatan mama" Kata Hyunjin santai mengatakannya dan tidak peduli ia menjadi anak durhaka.

"Hyunjin dia mama mu kau tidak pantas mengatakan itu"

"Dia pantas mendapat itu. Ah aku bosan, lebih baik aku pergi saja"

"Sudah Yeji tidak apa-apa lagipula kami tidak pernah bertemu wajar saja jika sikap Hyunjin seperti itu. Ah mama akan buatkan  coffee jadi kalian tunggu sebentar"

"Ya sudah" Singkat Hyunjin, ia bahkan biasa saja saat mamanya memberitahu ini cafe miliknya, lagian itu tidak penting makannya Hyunjin tidak bertanya lebih lanjut.

Wanita itu membuat coffee dengan tangan handalnya, tak hanya handal, tanganya juga pandai bermain atraksi kejam. Ya seperti yang ia lakukan sekarang, mamanya itu menambahkan serbuk yang ia bawa dalam saku celananya lalu ia masukan kedalam kedua cangkir tersebut. Mama Choi yakin setelah ini Hyunjin akan melakukan hal yang tidak terduga.

Wanita itu berjalan keluar seraya membawa minuman yang ia buat.

"Ayo silakan minum Hyunjin, Yeji" Wanita itu tersenyum.

"Terimakasih tante" Ujar Yeji, perempuan itu tertegun ketika ia menyeruput. "Wah tante ini coffee enak sekali"

"Bagaimana enak kan buatan mama?"

"Wah iya tante ini rasanya enak sekali" Ujar Yeji yang tertegun ketika menyeruputnya.

"Apa yang mama berikan?" Ucap Hyunjin di luar dugaan, bahkan pria itu tidak merasakan kenikmatan itu. Hanya tiba-tiba saat meminum coffee itu setengah, badannya terasa lemas dan panas.

"Tidak ada Hyunjin, sepertinya kamu mengantuk saja, tidur disini ya" Tawar sang mama, sebenarnya Hyunjin menolak tapi sepertinya tidak mungkin ini terlalu berat jika ia harus pulang.

"Ah tante badanku juga merasakan tidak enak"

"Ah baiklah tunggu disini ya Yeji"

Wanita itu merangkul Hyunjin lalu membawanya pergi. "Mama mau bawa aku kemana?" Tanya Hyunjin yang lemas.

"Ke kamar nak, mana mungkin mama akan membiarkan mu tidur di jalanan?"

Sesampainya di kamar, Mama Choi menidurkan Hyunjin di springbed lalu ia menyelimuti anaknya itu. Demi apapun, Mama Choi terlihat senang sekarang, yah lihat saja sekarang Hyunjin, kasihan sekali. Oh tenang saja Mama Choi tidak sekejam itu membiarkan anaknya tersiksa.

Mama Choi membuka pintu kamar, "Ma, kau yakin akan melakukan ini terhadap mereka?" Ujar Xiyeon yang merangkul Yeji disampingnya.

"Hahaha... Ini rencana yang bagus sayang, tenang saja biarkan malam ini menjadi malam mereka berdua"

"Baiklah terserah mama" Ujar Xiyeon lalu ia memasukkan Yeji ke kamar bersama Hyunjin.

"Ayo kita tinggalkan mereka" Kemudian mereka keluar.

Perempuan itu menatap Hyunjin yang tengah berbaring. Yeji menepuk pria itu berkali-kali. Bukannya mengatakan sepatah kata, Hyunjin langsung menarik Yeji membuat perempuan itu jatuh ditubuhnya.

"Kau mau apa Hyunjin?"

Hyunjin tersenyum, "Yeji bagaimana kita lakukan itu skali lagi hm? aku rindu semuanya bersamamu"

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang