Moments - 20.

220 17 0
                                    

Pagi ini sekitar pukul tujuh, Heejin bersama Hyunjin pergi ke luar hotel untuk berjalan-jalan melihat keindahan Paris pada pagi hari. Dan itu pun ke inginan Heejin yang bersikeras ingin ke menara Eiffel sepagi itu. Hyunjin hanya menghela napas panjang, walaupun begitu pria itu bahagia bila senyuman istrinya selalu terlukis di wajahnya. Baginya Heejin segala-galanya setelah apa yang ia lakukan tempo hari lalu.

"Hyunjin coba kau foto aku di sini" Hyunjin mengangguk lalu memotret Heejin.

Heejin menghampiri Hyunjin, "Bagaimana sudah terlihat bagus?" Heejin mengangguk lalu memeluk pria itu dengan erat.

"Sekarang coba kamu yang berdiri disana lalu aku foto"

"Yah nanti saja"

"Sekarang Hyunjin karena setelah ini kita akan berkeliling lagi"

"Baiklah kita foto berdua saja" Hyunjin menarik pinggang Heejin agar mendekat lalu mereka berfoto.

Seusainya dari Eiffel, Heejin menarik lengan Hyunjin ke sana kemari berkeliling diberbagai tempat yang menurutnya sayang terlewatkan. Hyunjin hanya pasrah, perempuan itu tidak mau berhenti mengajak Hyunjin sejenak istirahat karena dirinya yang enggan. Sungguh sekarang perlakuan Heejin menyiksanya. Dan dirinya hanya perlu bersabar sedikit lama.

"Heejin aku lelah bisakah kita istirahat di sana" Hyunjin menunjuk sebuah restoran disebrang sana.

"Hm.. Baiklah" Heejin menarik Hyunjin ke tempat tersebut.

Ketika disana Hyunjin memesan makanan yang tidak tergolong murah, ya memang ternyata mahal makanan di restoran itu. Bahkan sampai mahalnya uang Hyunjin juga tidak akan terkuras, tenang saja.

"Setelah ini kita per--"

"Tidak!"

"Ayolah Hyunjin aku ingin menghabiskan waktu ini sebaik mungkin"

"Tapi buat ku tidak baik, kalau kau kelelahan bagaimana Heejin? Kau ini sedang mengandung" Hyunjin memegang tangan Heejin, "Kau tahu bagaimana kalau nanti akan terjadi hal yang tidak aku inginkan?"

Sejujurnya Heejin sependapat dengan suaminya tapi ia juga ingin menjelajahi negara ini bagaimanapun Hyunjin ada benarnya juga.

"Baiklah setelah ini kita pulang" Hyunjin tersenyum.

Setelahnya dari restoran tersebut, mereka memutuskan untuk kembali ke hotel. Namun saat sedang berjalan tiba-tiba ada yang menarik pundak Hyunjin lalu memeluknya. Hyunjin kaget, lalu dengan cepat Hyunjin melepaskannya.

"Hey siapa kau?"

"Hyunjin mama rindu sama kamu kenapa baru sekarang ke sini"

"Mama?" Hyunjin kaget ketika wanita itu mengaku sebagai mama Hyunjin yang telah lama meninggalkannya.

"Iya Hyunjin ini mama, kamu tidak rindu?"

Hyunjin mendorong berusaha melepaskan pelukan itu, "Rindu? Tidak!"

"Tapi mama rindu Hyunjin, apakah kamu mau mama cap menjadi anak durhaka? Ini mama mu loh, mama kandung yang melahirkan kamu"

"Aku tidak peduli, aku pergi dulu" Kemudian Hyunjin menarik tangan Heejin untuk pergi dan melanjutkan langkah mereka yang terhenti.

"Astaga ada apa dengan putra sulungku?" Wanita itu menggerutu, ia berpikir pasti otaknya sudah dikelola oleh mantan suaminya dengan tidak benar. Dan saat itu juga rencana jahatnya muncul.

____________________________

"Hyunjin harusnya kamu jangan bersikap seperti itu dengan mama" Pria itu tidak menjawab, ia hanya diam.

MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang