Mereka baru saja meninggalkan Bandara Incheon menuju rumah dengan diantarkan oleh Paman Lee yang sedaritadi menunggu kedatangan mereka. Kurang lebih dua puluh menit akhirnya mereka sampai. Pama Lee juga membantu membawa barang-barang mereka menuju ke dalam. Heejin memutuskan untuk bergegas menuju kamar, sedangkan Hyunjin duduk di sofa. Lalu datanglah Bibi Han.
"Nak Hyunjin mau bibi buatkan sesuatu?"
"Tidak bi, saya sudah minum kopi tadi"
"Oh baiklah. Ah nak Hyunjin tadi bibi mendapatkan pesan dari Tuan Huang"
"Apa bi?"
"Tuan Huang menginginkan kamu besok ikut wisuda nak Jeno di London"
Hyunjin menghela napas panjang, "Tidak bisa bi, aku terlalu capek untuk berangkat lagi hari ini. Ah ditambah Heejin yang mengalami pendarahan kemarin"
"Ya Ampun, benarkah? Lalu bagaimana keadaannya sekarang nak?"
"Sudah membaik bi" Hyunjin berdiri, "Aku mau ke kamar dulu bi" Kemudian Hyunjin pergi.
Hyunjin membuka pintu kamar, ia melihat kini Heejin sibuk menata baju ke dalam tas. Sontak Hyunjin mencegah istrinya.
"Hey kau mau kemana Heejin!?"
"Ah aku lupa memberi tau mu, besok aku akan praktek di rumah sakit Daegu"
"Apa besok?, tapi kita baru saja sampai sekarang kau akan pergi ke Daegu besok?"
"Mau bagaimana lagi, aku harus melakukannya Hyunjin, ah tapi tenang saja aku akan baik-baik saja disana" Hyunjin hanya diam menatapnya.
"Hyun aku minta maaf tidak memberi tau mu" Masih belum ada jawaban dari pria itu, ia masih diam dan sesekali membuat Heejin gelisah.
Hyunjin tidak marah mendengar ucapan Heejin, namun ia bingung apa yang harus ia lakukan mendengar ucapan dari istrinya yang mengingat kandungannya dan Hyunjin khwatir akan terjadi apa-apa. Pria itu meraih tangan Heejin lalu menggenggamnya dengan erat lalu ia mencium kening Heejin. Perempuan itu terkejut lalu tersenyum.
"Dengar aku tahu kau mengkhawatirkanku dan anak kita, tapi percayalah aku akan menjaganya sampai aku melahirkan"
"Baiklah, aku tidak keberatan"
Heejin tersenyum, "I Love You always and forever"
"Me too my little lady" Kemudian percakapan mereka berakhir dengan ciuman Hyunjin.
____________________________
Hyunjin meletakkan koper ke dalam mobil, ya hari ini Heejin akan mulai pemberangkatanya ke Daegu dengan menumpangi kereta api maka dari itu Hyunjin mengantar istrinya berangkat ke stasiun. Setelahnya mereka masuk memasuki ruang tunggu Heejin berhenti melangkahkan kakinya begitu dengan Hyunjin yang dibelakangnya. Heejin membalikkan badan menatap suaminya itu.
"Hyunjin kau tidak sedih aku tinggal?"
"Tidak"
"Ya sudah aku naik kereta sekarang"
"Iya hati-hati jangan banyak lelah dan sebagainya" Mendengar ucapan yang Hyunjin lontarkan, Heejin seperti sedang menjelaskan betapa suaminya itu khwatir dan mengisyaratkan ia untuk segera kembali. Dan Heejin akan merindukan pria itu.
"Ya, kau juga jaga kesehatan jangan setelah aku pergi dari sini kau tidak mau berbuat apa-apa"
"Iya Heejin sayang" Heejin tersenyum, kemudian ia berjalan membawa kopernya menjauh dari Hyunjin. Sebelum menghilang, Heejin melambaikan tanganya begitu pula dengan Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments
Fanfiction' I promise will keep you again, nobody can't separate between us ' Ini sebuah moments tentang perjodohan dimana semua orang membencinya. Namun pada akhirnya mereka bahagia meski keterpurukan selalu terlibat dalam kehidupan mereka. Cha Heejin, seor...