5. Menuju Hari-H

2.9K 218 4
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----


Tidak terasa, ternyata besok sudah tanggal 27 November saja. Dimana tanggal itu merupakan tanggal yang paling ditunggu-tunggu oleh Gandhi dan teman-temannya, karena mereka akan dinyatakan lulus setelah mengikuti pendidikan dasar yang telah mereka jalani selama tiga bulan di Resimen Chandradimuka Magelang, Jawa Tengah.

Anya juga sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Gandhi, meskipun awalnya ia tidak yakin untuk datang. Tapi sekarang Anya sangat bersemangat untuk berjumpa dengan teman lamanya itu, Anya sangat penasaran bagaimana Gandhi yang sekarang ini. Tapi pertanyaannya, apakah ia masih bisa mengenali Gandhi yang sekarang ini? yang mungkin secara fisik akan jauh lebih berbeda dari Gandhi yang dulu masih anak kecil.

Kalaupun saat di Lapangan Sapta Marga, Magelang nanti ia tidak bisa bertemu dengan Gandhi, Anya tidak akan kecewa ataupun bersedih karena setidaknya ia sudah datang di upacara wisjurnya Gandhi dan memberikan ucapan selamat meskipun tidak bisa bertemu secara langsung.

Tapi Anya yakin jika Tuhan mengizinkan mereka bertemu, maka mereka pasti akan dipertemukan kembali setelah beberapa tahun tidak bertemu. Kalaupun tidak, Anya akan tersenyum bahagia karena bisa menyaksikan secara langsung upacara wisjurnya Gandhi. Dan Anya merasa sangat bangga dengan semua pencapaian yang sudah Gandhi lakukan salama ini.

Saat ini Anya sudah berada di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, yang mana ia akan melakukan perjalanan udara menuju Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta untuk bertemu dengan Gandhi di Magelang. Karena di Magelang tidak terdapat bandar udara, oleh karena itu Anya menuju Yogyakarta terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan perjalanan menuju Magelang menggunakan taksi online dengan waktu tempuh kurang lebih satu setengah jam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.10 WIB saat ia baru saja tiba di bandara, itu artinya lima puluh lima menit lagi ia akan segera terbang ke Yogyakarta. Anya diantar oleh Ayahnya, Lula dan Diva, sedangkan Bunda tidak bisa ikut mengantar karena masih dinas di rumah sakit.

"Nanti kalau sudah sampai jangan lupa kabarin Ayah," kata Ayah menasehati, dan Anya hanya menggangguk seraya tersenyum sebagai jawabannya. "Jangan lupa sampaikan salam Ayah dan Bunda untuk Gandhi dan orangtuanya, sampaikan juga ucapan selamat untuk Gandhi, bilang ke dia kalau Ayah dan Bunda bangga."

Anya hanya tersenyum mendengar pesan-pesan Ayahnya. "Iya Ayah."

"Aku juga ya, Kak. Salamin dan sampaikan ucapan selamat ke Bang Gandhi," pesan Lula sang adik dengan penuh semangat, yang hanya Anya jawab dengan anggukan dan senyuman saja.

"Gue juga, Nya. Jangan lupa sampaikan ucapan selamat gue ke Gandhi, bilangin juga ke dia kalau gue marah karena nggak diundang ke upacara wisjurnya," kata Diva sedikit kesal. Sedangkan Anya, Lula dan Ayah hanya tertawa mendengar kekesalan Diva.

"Iya, aku akan sampaikan kalau ketemu sama Gandhi," jawab Anya sambil tersenyum.

Selesai berpamitan Ayah, Lula dan Diva pamit untuk pulang, karena sudah terdengar pemberitahuan untuk segera boarding sebelum pesawat terbang menuju Yogyakarta.

•••••

Setelah melakukan perjalanan udara selama kurang lebih satu jam sepuluh menit, akhirnya Anya tiba juga di Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta dengan selamat. Kemudian Anya memesan taksi online untuk menuju ke penginapan yang terdekat dengan Akademi militer. Anya sebelumnya sudah memesan penginapan untuk ia tinggali selama di Magelang melalui aplikasi booking tiket online, akhirnya ia memilih penginapan yang jaraknya kurang lebih 1,7 km dari Akademi Militer—tempat acara besok akan berlangsung.

"Mau liburan ke Magelang ya, Neng?" tanya Bapak supir taksi online itu kepada Anya saat perjalanan baru saja di mulai.

"Oh bukan, lagi ada acara, Pak." jawab Anya ramah.

"Wah, acara apa tuh Neng kalau boleh tahu?" tanya bapak supir taksi online itu lagi.

"Acara wisjur, Pak." jawab Anya kemudian.

"Owalah... Nengnya ini mau menghadiri upacara wisjur besok ya?"

"Iya Pak. Kok Bapak bisa tahu?"

"Tahu dong, Neng. Soalnya dari kemarin-kemarin setiap jemput penumpang dari bandara tujuannya juga sama kayak neng, kepenginapan dekat Akmil," kata bapak supir taksi online itu. "Pasti Nengnya mau menghadiri wisjur pacarnya ya?"

"Bukan Pak, wisjurnya temen SD saya." sanggah Anya sambil tersenyum.

Selama perjalanan menuju Magelang, Anya sama sekali tidak bosan karena Pak Saiful—nama supir taksi online tersebut, sangat ramah kepada Anya dan mengajaknya bercerita banyak hal. Sampai-sampai waktu satu jam dua puluh menit perjalanan tidak terasa sama sekali karena saking serunya mengobrol.

"Terima kasih ya, Pak. Sudah mengantar Anya dengan selamat dan sudah diajakin ngobrol banyak hal, jadinya Anya nggak bosen deh di jalan." kata Anya kepada Pak Saiful dengan ramah. Lalu Anya memberikan uang sebagai ongkos taksi online kepada Pak Saiful. "Ini ongkosnya, Pak."

Bapak Saiful menerima uang yang Anya berikan. "Neng, ini uangnya kelebihan," kata Pak Saiful seraya mengembalikan sisanya.

"Nggak apa-apa, Pak. Rezeki buat anak bapak," ucap Anya sambil tersenyum ramah.

"Terima kasih banyak, Neng."

"Sama-sama, Pak."

Setelahnya Anya langsung masuk ke dalam penginapan dan segera mengistirahatkan tubuhnya diempuknya kasur agar besok pagi ia bisa bangun dengan keadaan segar dan siap menghadiri upacara wisjur Gandhi.

Semoga besok Anya bisa bertemu dengan Gandhi di upacara wisjurnya, meskipun hanya sebentar paling tidak Anya akan lega saat sudah mengetahui keadaan Gandhi sekarang ini. Itulah yang Anya inginkan untuk besok.

Bersambung.

Sampai bertemu dengan Gandhi, Anya.

Hiya hiya hiya, yang udah nggak sabar ketemu sama Gandhi.

Senin, 24 Februari 2020|salam, tmsky

Selamat membaca :)

Yang Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang