15. Xing Fu Tang

1.6K 112 4
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

"Nya, lo dimana sih? Lama banget!" Anya langsung menjauhkan handphone dari telinga, karena teriakan Diva yang hampir memecah gendang telinganya.

"Lagi antre beli Xing Fu Tang, nih. Kamu mau juga nggak?" Anya menjawab santai sambil menawarkan Xing Fu Tang kepada Diva, agar sahabatnya itu berhenti mengomel.

"Boleh deh," jawabnya setengah kesal. "Lo nggak usah kemana-mana, disitu aja, gue samperin. Bikin orang bingung aja." Setelah mengatakan itu, Diva langsung memutuskan panggilannya secara sepihak.

Anya cuma bisa tersenyum geli kalau Diva sudah mengomel begitu. Hari ini, mereka berdua memang pergi ke mal untuk mencari satu dan lain hal—lebih tepatnya Anya yang menemani Diva mencari keperluan sahabatnya itu. Dan tadi saat Diva masih sibuk dengan kegiatan belanjanya, Anya yang sudah sangat haus dan sangat menginginkan Xing Fu Tang sebagai penghilang dahaganya langsung meninggalkan Diva begitu saja. Sehingga membuat sahabatnya itu mencak-mencak karena ditinggal sendirian.

"Makasih mbak," ucap Anya setelah menerima dua gelas Xing Fu Tang pesanannya setelah selesai membayar. Setelah hampir setengah jam mengantre, akhirnya dia berhasil juga mendapatkan minuman boba kesukaannya itu.

Lalu Anya memilih menunggu Diva di depan gerai minuman Xing Fu Tang, meskipun gerai minuman boba tersebut masih sangat ramai dengan antrean panjang para pembelinya. Sebenarnya Anya ingin mencari tempat duduk, tetapi yang ditakutkan nanti saat Diva sudah sampai di gerai Xing Fu Tang, Anya tidak ada di sana. Bisa-bisa sahabatnya itu memakan Anya hidup-hidup.

Karena sudah terlalu haus, Anya pun akhirnya menyedot pipet Xing Fu Tang-nya dan mengunyah bulatan boba dengan tidak sabaran sambil berjalan menuju railing pembatas untuk menunggu Diva di sana. Namun tiba-tiba...

Bruk.

Dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang sedang berjalan dengan terburu-buru.

"Aduh, gimana sih...?" lirih Anya sedikit kesal karena bertabrakan dengan orang itu. Ia kesal bukan hanya karena bertabrakan dengan orang itu, melainkan minuman favoritnya tumpah dengan sia-sia. Lalu, ia melihat kaos putih yang ia kenakan basah dan kotor dibagian depan karena terkena tumpahan minumannya.

"Lo tuh, yang gimana?! jalan tuh tengok kanan-kiri dong, biar nggak nabrak orang sembarangan!" kata cowok bertopi yang tampak tidak bisa menahan kekesalannya.

Anya hanya menganga tidak percaya dengan apa yang cowok itu katakan, perasaan mereka berdua itu bertabrakan, itu artinya mereka berdua sama-sama salah karena tidak memerhatikan jalan dengan baik sehingga kejadian tidak mengenakan itu harus terjadi. Tetapi, kenapa cowok itu seakan-akan tidak mau salah juga dan hanya menyalahkan Anya saja.

Yang Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang