—————
Sudah hampir lima hari ini, Anya selalu berangkat ke kampus dengan keadaan setengah mengantuk. Pasalnya, ia baru saja memejamkan mata pada pukul tiga dini hari setelah mengerjakan tugas kuliah dan harus berangkat pagi sekali agar tidak terlambat ke kampus.
Rutinitasnya itu terus berulang selama hampir lima hari ini, tepatnya setelah pemilihan jurusan peminatan hari senin lalu.
Bahkan, Anya pernah tertidur di atas motor pada saat menuju ke kampusnya dan lebih parahnya sampai bersadar pada mas-mas ojol. Benar-benar memalukan.
Seperti pagi ini. Hal memalukan itu terulang kembali.
"Mbak, sudah sampai," kata si mas ojol yang membangunkan Anya karena masih tertidur dengan kepala bersadar pada bahu mas ojol tersebut.
Anya yang tersadar langsung menegakkan kepala dan buru-buru melepaskan helm dari kepalanya, setelah mengecek jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi, Anya langsung kalang-kabut. Karena, kelasnya akan dimulai dalam waktu sepuluh menit lagi.
"Makasih, Mas. Maaf juga tadi saya ketiduran," ujar Anya sambil tersenyum malu dan menampilkan deretan giginya.
"Iya, Mbak, nggak apa-apa."
Setelah itu, Anya langsung memasuki lobi utama kampusnya kemudian berlari cepat ke dalam guna menaiki tangga eskalator menuju lantai dua.
Setibanya di lantai dua Anya langsung menaiki lift dan menuju lantai 5, tempat dimana ruangan dosennya berada.
Pagi ini Anya mengumpulkan tugas Eastern Art Review, tugasnya sebenarnya hanya disuruh untuk mengidentifikasi karya seni berdasarkan karakteristik visual dan periode sejarahnya saja, namun hampir semalaman ia tidak tidur karena tugas mata kuliah yang lain juga minta segera diselesaikan. Alhasil, ia benar-benar begadang sampai pukul tiga dini hari.
Setelah mengumpulkan tugasnya di meja sang dosen, Anya berjalan lesu sambil menatapi jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 07.05 pagi, artinya sekitar lima menit lagi kelasnya akan segera dimulai. Tapi tugasnya yang baru saja dikumpulkan belum di asistensi oleh dosennya, sehingga seusai kelas pertamanya pagi ini ia harus kembali lagi ke ruangan sang dosen.
Untung kampusnya menyediakan fasilitas lift, sehingga ia tidak perlu naik turun tangga setelah dari lantai 5 lalu kemudian kembali lagi ke lantai 2.
Kini langkah kaki Anya benar-benar lesu saat sudah sampai di lantai 2 kampusnya, tepatnya di lab fotografi. Saat Anya memasuki lab, rupanya tidak hanya dia saja yang kesiangan dengan tampilan yang sudah seperti orang tidak mandi satu minggu. Nyatanya hampir seluruh teman kelasnya juga sama, sama-sama berpenampilan menyedihkan.
Bayangkan saja, saat tugas yang lama belum selesai, tugas baru sudah bermunculan. Bagaimana penampilan mereka tidak terlihat seperti zombie. Oleh karena itu, menyelesaikan tugas sebelum menggunung sebisa mungkin harus segera dikerjakan, meskipun harus begadang semalaman. Biarpun terlihat berat, kalau sudah menjadi pilihan kita, bertanggung jawab adalah kunci meringankannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Terduga
RomanceSelama ini, tak ada objek yang tak bisa aku torehkan ke dalam sebuah goresan gambar seni rupa. Namun, semenjak kau kembali datang di hidupku, aku sering salah menggoreskan pena. Bahkan, untuk menggambar sebuah titik yang paling mudah sekalipun aku...