17. Memastikan Sebuah Perasaaan

1.5K 99 2
                                    

Katanya orang yang memiliki perasaan tidak karuan, biasanya akan mulai menyadari perasaan yang sesungguhnya jika seseorang yang telah memporak-porandakan hatinya tiba-tiba menghilang begitu saja di hidupnya. Menghilangnya pun juga misterius, tidak langsung lenyap dan tak kembali lagi namun sekejap lenyap dan sekejap muncul lagi. Hal itu yang sekarang sedang Anya rasakan semenjak kehadiran seseorang yang telah menghilang selama enam tahun, lalu kembali lagi dan sukses membuat hati Anya gelisah tak tentu arah.

Seseorang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Baragandhi Maharaka.

Sejak lelaki itu muncul kembali di hidup Anya, ia merasa sebagian hatinya merasakan sesuatu yang lebih dari sekedar rasa senang. Namun, disisi lain hatinya juga mencoba untuk mengenyahkan perasaan aneh akibat hadirnya lelaki itu kembali. Sebab, Anya yang sekarang bukanlah gadis berseragam merah putih yang menganggap lelaki itu hanya sahabatnya saja, sekarang Anya sudah lebih dewasa daripada itu dengan mengartikan semua yang lelaki itu lakukan padanya bisa saja mengubah persepsi dirinya mengenai sebatas sahabat. Iya, Anya merasa ada yang salah dengan perasaannya saat merasakan bahwa ia menginginkan kehadiran Gandhi bukanlah hanya sebatas sahabat namun sebagai sosok lelaki yang kembali menemui perempuannya.

Seperti kata-kata yang tidak sengaja Anya baca tadi siang di mading kampusnya.

'Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control.'

Entah kenapa kata-kata itu terus saja menghantui pikiran dan perasaan Anya yang tidak ia sadari selama ini. Ia merasa kata-kata itu ada sangkut pautnya dengan apa yang sedang Anya pikirkan akhir-akhir ini. Iya, entah kenapa pikiran Anya akhir-akhir ini hanya mengulik tentang pertemuannya dengan Gandhi di Magelang waktu itu setelah enam tahun lebih lamanya mereka sama-sama tidak pernah bertemu lagi.

Anya mencoba meyakini bahwa pertemuan itu sebagai takdir yang sengaja dipermainkan agar ia paham artinya sebuah kebimbangan berujung rasa penasaran untuk memastikan sebuah perasaan yang muncul diluar dugaan.

Karena, Anya pikir pertemuannya kembali dengan lelaki itu akan baik-baik saja sama seperti pertemuan biasa dengan sahabat lama, nyatanya pertemuan itu dampaknya sangat luar biasa pada Anya sehingga memunculkan perasaan aneh yang muncul begitu saja dan terus mencoba menghantuinya.

Di Lapangan Sapta Marga waktu itu adalah tempat yang menjadi saksi perasaan aneh yang Anya rasakan timbul secara perlahan saat lelaki itu kembali muncul dihadapannya dan mulai menyadarkannya sedikit demi sedikit bahwa jatuh cinta dengan lelaki itu benar-benar di luar dayanya.

Bahkan lebih parahnya, pertemuan singkat tersebut menghasilkan sebuah perasaan aneh yang muncul saat lelaki itu—Baragandhi Maharaka—untuk pertama kalinya kembali lagi menampakkan senyum bulan sabitnya dan sialnya hal itu membuat dunia Anya berhenti seketika. Bahkan, pandangannya saat itu hanya tertuju pada senyuman lelaki yang sempat menghilang dan tak pernah ada kabar. Tak pernah terbayangkan sama sekali oleh Anya, sahabat sekaligus tetangga depan rumahnya itu bisa membuat perasaan aneh itu muncul tiba-tiba.

 Tak pernah terbayangkan sama sekali oleh Anya, sahabat sekaligus tetangga depan rumahnya itu bisa membuat perasaan aneh itu muncul tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan secara tidak langsung, Anya menyadari bahwa senyuman lelaki itu ternyata sangat ia rindukan selama ini.

Karena sekuat apapun Anya menampiknya, hati dan pikirannya terus tertuju pada lelaki yang kembali muncul setelah berhasil menepati janjinya sendiri itu.

"Kamu nggak boleh seperti ini, Anya." geram Anya pada dirinya sendiri. "Kamu nggak boleh berpikiran bahwa perasaan aneh yang menghantuimu saat ini karena kamu mencintai lelaki itu. Jangan Anya... Jangan!"

Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Anya ketika teringat dengan kejadian di taman kampus dengan Diva waktu itu. Hanya karena tidak menjawab panggilan masuk dari Gandhi. Ia terus memikirkan yang tidak-tidak mengenai apa yang ia rasakan saat ini.

Meskipun Anya berkata seperti itu pada dirinya sendiri, nyatanya apa yang ia lakukan malah sebaliknya. Karena sejak tadi—lebih tepatnya sejak Gandhi kembali di hidupnya, ia terus saja menantikan balasan dari lelaki itu. Hal seperti itu sudah pernah Anya lakukan saat pertama kalinya Gandhi tidak membalas surat balasannya dan kini untuk kedua kalinya ia kembali menantikan pesan balasan via Line yang bertuliskan 'Nya, kamu lagi sibuk ya?' serta tiga panggilan tidak terjawab dari lelaki itu. Anya selalu saja mengharapkan balasan dari Gandhi, tetapi nyatanya untuk yang kedua kalinya ini, ternyata lebih lama daripada yang pertama karena hampir tiga bulan berlalu pesan balasan Anya via Line belum juga mendapatkan balasan dari lelaki itu.

Tunggu saja di waktu yang tepat, apakah perasaan aneh yang Anya rasakan saat ini adalah perasaan yang seharusnya seseorang rasakan saat jatuh cinta untuk pertama kalinya atau hanya sebuah perasaan seorang sahabat yang merindukan sahabat lamanya. Karena Pradnya Paramitha dalam 18 tahun hidupnya belum pernah merasakan perasaan aneh yang dinamakan dengan cinta. Jadi, jika benar Baraghandi Maharaka adalah alasan kenapa perasaan aneh itu muncul dan kenapa ia sering memikirkan seseorang yang mungkin tidak sedang memikirkan dirinya itu, maka ia akan mempertimbangkan bagaimana caranya memulai sesuatu yang belum pernah ia rasakan dan coba sebelumnya, because the heart wants what it wants.

Yaitu jatuh cinta.


Besambung.

Minggu, 3 Mei 2020 | salam, tmsky

Yang Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang