————
Pagi sekali Anya sudah sampai di Akademi Militer dengan berpakaian rapi, Anya bahkan sedikit terkejut melihat betapa ramainya tempat ini sepagi ini. Kemudian ia diarahkan oleh panita untuk menuju lokasi acara dengan menggunakan bus Akmil, setelah itu ia diantarkan ke stadion tempat upacara wisjur itu akan berlangsung. Begitu tiba di tempat upacara, Anya segera menuju tempat penukaran undangan. Anya pun mendapatkan oleh-oleh berupa cinderamata dari Akademi Polri. Lalu Among Tamu mempersilahkan Anya untuk menuju tenda tambahan yang ada di samping lapangan, karena yang di tribun hanya untuk orang tua para calon taruna saja.
Seluruh orang tua dan keluarga dari para calon prajurit taruna dan bhayangkara taruna sudah berkumpul, mereka semua sudah bersiap mengikuti jalannya upacara wisuda Capratar dan Cabhatar di Lapangan Sapta Marga, Kampus Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Kesiapan seluruh tamu merupakan salah satu tanda-tanda bahwa sebentar lagi acara akan segera dimulai.
Terlihat ada ratusan calon prajurit taruna dan calon prajurit bhayangkara taruna yang sudah berbaris rapi di pinggir lapangan. Mereka dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok PDU biru untuk calon prajurit taruna dari Akademi TNI dan kelompok PDU merah untuk calon bhayangkara taruna dari Akademi Kepolisian.
Karena penasaran dimana keberadaan Gandhi, Anya pun mulai menamatkan padangannya satu per-satu pada prajurit yang berbaris. Namun ia tidak berhasil menemukan sosok Gandhi, karena semuanya terlihat sama. Ditambah lagi ia sudah enam tahun lebih tidak pernah bertemu dengan sahabatnya itu. Kemungkinan menemukan Gandhi itu tentunya sangat sulit.
Upacara wisjur dibuka dengan display drumband Genderang Suling Canka Lokananta yang beranggotakan para taruna senior Akademi Militer. Setelah penampilan display drumband selesai, korps musik yang mengiringi upacara memasuki lapangan diikuti barisan para capratar dan cabhatar.
Saat para Capratar dan Cabhatar memasuki lapangan, terlihat jelas para orang tua langsung berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah sambil mencoba mencari putra dan putri mereka dari tribun. Mereka semua juga sedikit kesusahan mencari yang mana putra dan putri mereka, karena semuanya terlihat sama dengan kulit agak legam dan kepala yang plontos dibalik penutup kepala itu. Bahkan tamu undangan yang berada di pinggir lapangan pun juga ikut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah. Termasuk Anya.
Derap kaki tegap, gagah dan kompak pastilah hasil dari latihan yang luar biasa hebat selama tiga bulan menjalani masa pendidikan dasar di sini. Semua orang tua pasti begitu bangga dan merinding melihat putra-putri mereka. Hal itu juga terjadi pada Anya, entah kenapa ia sempat meneteskan air mata bahagia dan merasakan haru yang luar biasa karena bisa melihat upacara wisjur secara langsung untuk pertama kalinya, apalagi ia menghadiri wisjur ini untuk Gandhi teman masa kecilnya.
Setelah panglima TNI resmi menyematkan tanda pangkat di lengan secara simbolis kepada taruna, maka sekarang para taruna sudah resmi menjadi bagian dari Akademi TNI dan Akademi Kepolisian dengan pangkat Pratar (Prajurit Taruna) dan Bharadatar (Bayangkara Dua Taruna)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Terduga
RomanceSelama ini, tak ada objek yang tak bisa aku torehkan ke dalam sebuah goresan gambar seni rupa. Namun, semenjak kau kembali datang di hidupku, aku sering salah menggoreskan pena. Bahkan, untuk menggambar sebuah titik yang paling mudah sekalipun aku...