The Beginning

5.7K 344 66
                                    

Ditengah luasnya area parkir, seorang perempuan terlihat berjalan malas menuju mobilnya, dengan kedua tangan yang ia gunakan untuk memijat tengkuknya. Sekilas ia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya---jam 7 lewat 10 menit. Pantas saja perutnya terasa lapar, waktu yang seharusnya menjadi jam makan malamnya terpaksa ia gunakan untuk menetap di perpustakaan.

Bukannya tidak punya uang, hanya saja ia bukan tipikal orang yang dengan sukarela menumpuk buku di raknya---saat hanya ia gunakan sekali. Kalau masih ada yang gratis kenapa harus mengeluarkan uang? Pikirnya.

Namun, entah dari mana tiba-tiba seorang laki-laki datang dan berjalan disampingnya. 'Apa kau tidak takut? Berjalan sendirian ditempat sepi seperti ini?' tanyanya.

Barangkali akan turun hujan, udara disekitarnya mendadak dingin.  membuat kedua tangannya bergerak mengusap-usap lengan. Dengan sedikit berlari ia menuju mobilnya, diiringi rasa penyesalan karena berpikir akan mudah mengeluarkan mobilnya saat memilih tempat parkir yang dekat pintu keluar-masuk.

Tangannya sibuk memasang seat belt,

"Perasaan ku tiba-tiba tidak enak." ucapnya bermonolog sembari menyalakan mesin mobilnya.

'Setidaknya kau punya kepekaan. Aku bisa berharap padamu.'

.
.
.
.
.


Setibanya dirumah, dengan tergesa ia memasuki rumahnya. Mengunci pintunya kembali, "Aman." ucapnya.

Belum genap 5 menit berada di dalam rumah, tiba-tiba suara benda jatuh menggema dari arah ruang keluarga. Masih diposisinya---duduk bersandar di sofa ruang tamu---ia mencoba berpikir positif, barangkali kucing menjatuhkan sesuatu, namun sayangnya ia tidak punya hewan peliharaan.

Detik itu juga ia bangkit. Dengan pikiran yang berkecamuk, dan langkah hati-hati ia menuju ruang keluarga. Tangannya sudah siap membawa payung, hanya untuk berjaga-jaga.

Cetak

Tepat saat lampunya dinyalakan ia berteriak, "Siapa disitu?!" dengan sikap kuda-kuda dan payung yang sudah ia ayunkan ke depan.

"Tidak ada siapa-siapa? Hanya majalah jatuh?" lanjutnya setelah kembali berdiri tegap.

Seseorang mentertawakan tingkah konyol itu, terbahak dengan puasnya sampai menciptakan bulan sabit dimatanya.

"Sial! Memalukan." ucapnya setelah tidak menemukan siapa-siapa. Beruntung tidak ada yang melihat aksinya, hanya kejadian yang akan ia simpan untuknya sendiri.

Kali ini ia kembali melangkahkan kakinya, menaiki tangga menuju kamarnya. Mengabaikan suara yang ditimbulkan perutnya, ia mengganti baju dan bersiap tidur. Satu kebiasaannya sebelum tidur---memutar musik. Membiarkan alunan lembut dari penyanyi itu untuk mengiringinya menuju alam mimpi.

Tapi seseorang tidak membiarkan itu. Ia hanya ingin memastikan sesuatu sebelum perempuan itu tertidur.

Tuk

Matanya baru saja terpejam saat ia mendengar suara ketukan, dan itu terdengar dari jendela kamarnya.

"Ah gila...kenapa dari sekian banyak jendela dirumah ini yang kau ketuk jendela kamar ku? Apa ini sudah direncanakan? Apa segitunya kau ingin menggangguku? Bagus juga usaha mu." ucapnya kesal.

Tangannya menyibak selimut, melangkahkan kakinya menuju jendela. "Baiklah, aku akan membuka jendelanya. Tapi kalau tidak ada siapa-siapa bukan urusanku. Mau sekencang apa kau mengetuk, kau robohkan sekalipun aku tidak peduli." ucapnya entah dengan siapa, dari banyak bicara sebenarnya ia hanya menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang. Takut? Tentu saja. Dirumah ini hanya ada dirinya, sementara orangtuanya masih pergi.

'Tapi...yang terakhir itu bercanda.' batinnya sembari melangkah penuh waspada.

Ceklek

Menghela nafas kasar,

Tidak ada siapa-siapa. Bahkan setelah ia menengok kanan-kiri, dia benar-benar akan memejamkan matanya kali ini.

Berjalan kembali ke kasurnya dan merebahkan dirinya lalu menarik selimut sampai menutupi kepalanya.

'Aku takut.' batinnya sembari memaksakan matanya untuk terpejam.

'Aku akan selalu disini, mengikutimu kemanapun sampai kau mendengarku, sampai kau melihat kearahku...entah sampai kapan.' ucap seorang laki-laki yang terus mengawasi seorang perempuan yang tengah ketakutan dibawah selimut sana.

'Aku butuh bantuanmu...secepatnya.'

.
.
.
.
.
.
.




Gimana?
Ini cerita pertamaku:')

Btw, gimana kalo tiba-tiba ada yang ngetuk jendela tengah malem?
Biasa aja kan? Iyalah, kan udah tidur😭

Oke, Vote sama Komentarnya ditunggu.

Sekian, Terimakasih💜

사랑해

.
.
.

To be continue

-애인-

Oh My Ghost ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang