chap 3 - beomgyu (범규)

1.2K 206 15
                                    

3. BEOMGYU (범규)

The Boy who disappears

Januari. 12

Aku benci pindah. Sebenci aku perlu beradaptasi. Di mobil tersebut, Beomgyu sudah memasang earphone-nya, menyalakan musik keras-keras kemudian memejamkan matanya. Ibu dan Ayah masih sibuk mengangkut barang dan berceloteh dengan petugas pengangkut di sana, di sebelah truk besar yang akan membawa banyak furnitur mereka. Perjalanan dari Daegu ke Seoul akan menjadi perjalanan paling terpanjang dan tersuram yang pernah ada. Beomgyu senang kota besar, tapi Daegu sudah punya tempat terspesial di hatinya. Mengapa mereka harus repot-repot pindah?

Ibu berjalan mendekat, Beomgyu melirik dari sudut matanya yang terbuka. "Hei, bantu dulu baru boleh duduk di sini."

"Lelah, Bu."

"Kau masih marah?" tebak perempuan itu. "Ini tidak akan seburuk yang kau pikirkan. Seoul adalah kota yang bagus, apalagi Ayahmu akan mendapatkan promosi di sana. Kau seharusnya mendukungnya bukan?" Ibu mengecup kening putranya kemudian pamit lagi dari sana.

Beomgyu menghela napas. "Seharusnya begitu." Tetapi, dia benar-benar punya firasat yang buruk. Anak-anak yang kurang ajar, pergaulan bebas, dan sebagian orang asing. Memikirkannya sudah menjadi alasannya stress. Sekarang, Ibu dan Ayahnya sudah berharap banyak agar dia dapat cocok di sana.

Dia bisa gila.

"Gyu-ya, jangan bersedih seperti itu," kata Ayah yang turut muncul. Bayangan pria sibuk dengan jas rapi, yah kira-kira seperti itu Ayah Beomgyu. Bekerja di firma pemasaran yang besar kemudian merangkap menjadi Wakil Manager tentu membuatnya jadi orang penting. Sekarang dia akan menjadi Kepala Cabang Seoul. Tentu saja, dia menjadi orang yang jauh lebih penting. Pria itu mengusap rambut Beomgyu perlahan. "Kau akan nyaman di sana."

"Apakah begitu?"

Ayah tersenyum "Kau harus percaya kepadaku. Kau bahkan akan dapat teman. Kau ingat Paman Choi, kan? Kau akan bersekolah di tempat dia mengajar. Dia sana kau akan dapatkan banyak teman." Beomgyu sontak duduk tegak, terkejut. "Oh, aku belum cerita kah?"

"Begitu? Mengapa harus di sana?" Beomgyu mendecih. "Dia kan tidak menyukaiku."

"Hei, jangan bicara seperti itu."

Beomgyu mencebikkan bibirnya, wajahnya masam. Hubungannya dengan Pamai Choi, keluarga dari Ayahnya itu tidaklah baik. Apalagi sejak perceraian Paman Choi, putrinya yang bernama Yuri jadi lebih sensitif dan semakin tidak menyukainya. Mereka terus bertengkar tiap pertemuan keluarga, dan Yuri seperti punya dendam ke ubun-ubun kepada Beomgyu.

"Kau seharusnya senang. Paman juga pasti akan senang."

"Hah, semoga saja." Lelaki itu menyandarkan tubuhnya kembali. Sekarang, hal-hal yang ia benci bertambah: 1. Pindah Rumah. 2. Bertemu Orang Asing. 3. Bersekolah di Tempat Paman Choi Mengajar. Kemungkinan terburuknya? Beomgyu akan kabur ke Daegu lagi.

***

November. 5

Taehyun mengenggam bolpoin tersebut. Di sisinya, Hyeri jadi ikut melirik. Akhir-akhir ini Taehyun jadi terlihat sibuk dan tidak dapat diganggu. "Aku akan terus mendesaknya sampai ia mengaku. Aku bersumpah," katanya dengan penuh penekanan.

"Aku tidak bisa mencegahmu. Itu hakmu."

"Kau pikir anak sepertinya tidak dapat menimbulkan masalah? Wah, sekarang dia akan benar-benar dikeluarkan." Taehyun tidak pernah merasa sekesal ini kepada siapapun. Bahkan ketika teman-teman mengejek, mengucilkannya bahkan mengatakan bahwa Taehyun ini jelek maupun aneh. Sekarang, ketika melihat wajah Choi Yeonjun, Taehyun ingin menamparnya bolak-balik.

Hyeri menghela napas panjang. "Aku hanya ingin memberitahumu bahwa jangan sampai apapun yang kau lakukan itu justru merugikanmu bahkan membuatmu menyesal," ujarnya lantas bangkit kemudian memberesi buku-bukunya. Dia pamit dari hadapan Taehyun dalam waktu cepat untuk keluar dari wilayah perpustakaan tersebut, meninggalkan Taehyun yang masih mencorat-coret buku tulisnya demi mendapatkan petunjuk yang jelas dan cara-cara agar dia dapat membuktikan Yeonjun bersalah.

Apalagi, Taehyun baru ingat bagaimana Yeonjun sempat berselisih dengan Beomgyu mengenai beberapa hal, termasuk Beomgyu yang sempat menjabat sebagai Pengawas Siswa dan menemukan Yeonjun merokok di belakang sekolah. Sampai ke masalah di mana Yeonjun mendapatkan detensi kemudian kakaknya membuat keributan di sekolah. Taehyun ingat bagaimana Beomgyu terus menerus mengomeli Yeonjun yang menerobos pagar belakang demi kabur dari jam tambahan di malam hari, sampa pagarnya rusak parah. Yeonjun perlu ganti rugi dengan biaya cukup mahal.

"Dia sudah punya alasan untuk membenci Beomgyu," kata lelaki itu dan melingkari beberapa poin.

[]

MAGIC  (마법) | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang