chap 24 - dragon (이무기)

320 77 11
                                    

CHAPTER 24

DRAGON (이무기)

|

November 13

Soobin sudah mengubah posisi duduknya, bahkan sudah berbaring, sudah merilekskan tubuh dan meringkuk bagaikan bayi besar. Tidak hanya itu, dia menutup matanya untuk fokus. Ke mana suara itu? Mengapa jadi senyap? "Ah, bikin frustrasi saja. Aku tidak dapat mendengarkan apapun."

Taehyun, yang semula duduk di kursinya, akhirnya bangkit. "Biasanya kau dapat mendengarnya kapan?"

"Tidak tentu. Kadang saat aku hendak tidur, kadang saat aku berganti baju, kadang saat aku tengah mandi. Suaranya hanya datang untuk beberapa menit, datang lagi, kemudian hilang. Tapi frekuensinya sering."

"Begitu."

"Bagaimana jika suaranya justru tidak terdengar?" Ada nada resah yang terdengar. Soobin tidak dapat menyembunyikan wajah kalutnya. Tentu saja dia kalut, karena mereka semua mempercayakan nasib Beomgyu kepada dirinya. Ini bukan lagi sekadar hal yang main-main—ini menyangkut hidup dan mati Beomgyu! "Bagaimana jika .. dia memang lenyap?"

Kai memberenggut. "Tidak, seharusnya kita tidak boleh pesimis begitu."

"Kurasa ada sesuatu yang terjadi di sana."

"Di sana?" Soobin melebarkan matanya, sedangkan dia mulai beradu pandang dengan Huening Kai yang sama-sama bingung juga. Taehyun buruk dalam menerka-nerka dan dia bahkan tidak tahu secara pasti karena dia belum sempat menambatkan seluruh isi buku. Hanya saja, ini menyangkut dalam benaknya; bagaimana jika Beomgyu terjebak di sana untuk selamanya? Apakah Beomgyu tidak akan pernah kembali dan bertemu mereka lagi?

"Magic Island seharusnya .. kita bisa ke sana juga, bukan?" tuturnya menatap kedua lawan bicaranya. Tentu saja, mereka sama-sama terlonjak. Namun Taehyun sudah memasang wajah teguhnya. Itu option terakhir yakni saat dia benar-benar buntu dan putus asa. Saat dia merasa bahwa waktu yang mereka punya sudah makin menipis bahkan tidak kasat mata.

"Jangan sinting.."

"Kau .. kau ingin mengulang peristiwa kebakaran itu lagi? Astaga, itu terlalu beresiko!"

*

*

"Dahulu, di sini lah semua anak meminta permohonan. Bukan di dekat jurang Abyss, bukan di jembatan penuh harap, tapi di sini, di dekat istana besar dan menyambung ke sebuah kawah besar. Di sana ada hotel yang berdiri untuk menyambut mereka."

"Mengapa tidak bisa sekarang?" tanya Beomgyu masih penuh rasa penasaran. Jika tempat ini memang semagis itu, memang tidak ada sisa-sisa yang dapat mereka gunakan agar tempat ini dapat pulih lagi?

"Entahlah, seharusnya kereta yang membawamu pun dapat memutar balik; REWIND. Kau dapat pulang tanpa mengulur waktu lebih lama," jelasnya.

Beomgyu menggaruk sisi telinganya. "Siapa yang menyebabkan semua bencana ini?" tanyanya maish diliputi rasa tertarik dan juga waspada. Tertarik karena cerita ini jadi ada titik serunya; maksudnya, sedih-sedih terus? Apakah memang cerita ini mengenaskan? Masa tidak ada bagian serunya? Sewaktu Beomgyu mendengar 'permintaan dapat terkabul' jelas sekali dia makin tertarik. Bisa saja kan dia inginkan waktu mundur dan dia kembali ke waktu sebelum kebakaran? Itu tidak mustahil kan? Beomgyu bertanya-tanya.

"Entahlah, itu seperti bencana alam dan kesalahan satu pihak." Boneka itu mendongak. "Tadinya langitnya bahkan jernih dan Puma juga punya singgasananya sendiri, kami semua hidup dengan tentram menyambut anak-anak yang inginkan pelarian." Ia memandang Beomgyu. "Kalau kau beruntung, kau juga bisa datang secara baik-baik dan pulang dengan selamat."

MAGIC  (마법) | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang