CHAPTER 26
STILL DREAMING
|
Beomgyu meremang. "Tempat apa ini?"
"Burk's Homestay," jawab Night dengan misterius. Sejujurnya, Beomgyu tidak tahu di bagian mana dia terbangun, tapi Magic Island memang mengerikan dari sisi manapun. Jadi, Beomgyu pikir apa gunanya memprotes, toh intinya dia tetap terjebak di sini entah sampai kapan. Seolah dapat membaca raut wajah Beomgyu yang menderita, Night mendecih. "Ada anak-anak lain di dalam, aku tidak salah."
Pemuda itu terhenyak. "Sungguh? Manusia?! Mengapa tidak cepat beritahu aku.." Beomgyu sudah memimpin jalan dengan tergesa-gesa. Boneka itu terus meneriakkan namanya, Beomgyu abai. Dia sudah takjub dengan bangunan empat lantai bercat abu muram itu. Dari luar, bangunan itu seperti asmara terbekanglai, apalagi dengan suasana sekitar yang penuh nuansa gelap mencekam. Seperti asmara berhantu! "Apa yang mereka lakukan di sini? Apakah mereka .. terjebak juga?" Beomgyu sudah terdesak ingin menaiki undakan anak-anak tangga yang menyambutnya di bagian depan bangunan, tapi Night sudah menahan kakinya, membuat Beomgyu hampir terhuyung.
"Mereka tidak stabil," jawabnya.
"Apa maksudmu? Apakah .. mereka monster?"
"Mungkin. Anak-anak yang ditempatkan di sini adalah anak-anak yang entah dibuang dari duniamu, atau bahkan anak-anak yang tidak sempat dilahirkan. Singkatnya, jiwa mereka tidak utuh. Ada sebagian dari mereka mungkin sebagai manusia, ada juga yang berupa .. makhluk lain."
Beomgyu tersentak. "Mereka berbahaya?"
"Mungkin."
"Tapi, mereka kan .. bisa aku jadikan temanku, bukan?" Pikiran bahwa Beomgyu tidak sendirian di sini sudah menghiburnya. Mungkin terjebak di sini tidak seburuk itu. Mungkin akan ada wajah-wajah yang menjadi kawan-kawan sepermainan hingga Beomgyu lupa betapa kesepian di sini. "Mengapa mereka dirawat di sini—"
"Bukan dirawat tapi mereka memang tidak dapat meninggalkan tempat ini sampai mereka cukup stabil."
"Tapi kau mengajakku kemari!"
Night mendecih. "Yah, aku pikir, kau harus tahu ada tempat seperti ini juga di sini. Jika sewaktu-waktu kau tersesat, kau sudah tahu di mana kau sebaiknya menghindar." Beomgyu memutar bola matanya jengah. Alih-laih mengatakan; jika kau tersesat, kau sudah tahu di mana bernaung, justru sosok itu bicara kebalikannya. "Ada banyak hal yang bisa membunuhmu di sini, jadi jangan terbunuh."
"Memang seburuk apa mereka?" Beomgyu terpancing untuk sekadar mengintip dari jendela besar yang berwarna kelam tersebut. Mungkin ada satu dua orang yang waras kan? Perawatnya? Dokternya? "Apakah mereka gemar menggigit? Kurasa mereka hidup dengan baik, dan makan dengan layak di sana ..."
"Mereka vampir."
.
.
Pemandangan wajar di Burk's Homestay adalah kamar-kamar dengan ranjang yang berderet sekitar delapan atau bahkan dua belas jika ruangan itu cukup luas. Tidak hanya itu, akan ada jendela yang mengarah ke depan, lampu gantung misterius serta lemari pakaian yang lebih mirip sarang bersembunyi. Ranjang itu dibungkus sprai putih, tidak ada bantal atau apapun, hanya sprai polos yang tipis. Seluruh anak-anak akan mengenakan pakaian dengan celana hitam pendek, atasan berlengan panjang dengan kerah rumit, serta mereka akan dipandu untuk mengikuti jadwal harian yang ada. Mungkin jadwal berganti pakaian, berkumpul di aula, makan, berkumpul waktu siang dan sore, kelas-kelas yang tidak lebih baik dari film hitam putih, dan juga tidur. Beberapa bisa tidur, beberapa tidur sambil berjalan tapi mereka bagaikan pasien.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC (마법) | txt
Fiksi PenggemarPeristiwa kebakaran di Seoul Science & Art School meninggalkan banyak misteri. Kang Taehyun pun berusaha untuk menemukan kepingan demi kepingan informasi dan membuktikan bahwa sahabatnya, Choi Beomgyu, tidaklah terbunuh di hari itu. Copyright 2019 b...