chap 28 - force (きっと二度はないな)

227 56 4
                                    

CHAPTER 28

FORCE

(きっと二度はないな)

|

November 16

"Writer-nim!" Suara Hueningkai menerjang sampai ke gendang telinga Yuri. Gadis itu memberenggut kemudian menoleh singkat. Hueningkai bernapas keras dan tersenyum, "Akhirnya, saya bisa bicara langsung dengan Anda, Nona Angel313."

"Apa katamu?"

Hueningkai berdeham. "Anda yang menulis Magic Island, benar? Saya merasa beruntung dapat bertemu Anda di sini." Hal itu langsung membuat Yuri mendelik bingung. Mengapa bisa dia tahu? Apa yang orang ini tahu? "Tentu saja saya tahu, Pak Choi pun sudah bercerita bagaimana Anda adalah penulis handal dan karya Anda sangat menakjubkan."

"Appa tidak pernah tahu aku serius menulis Magic Island, toh aku tidak mencantumkan namaku."

"Sekarang itu tidak penting—"

"Itu penting!" serobotnya. Yuri melipat tangan di depan dada kemudian memicingkan matanya sengit. "Mengapa kau sangat yakin itu aku?"

"Beomgyu Hyung. Dia juga cerita."

"Oh?"

"Dan karena dia pula saya berani bicara kepada Anda." Hueningkai memandang sekitar lantas maju beberapa langkah ke hadapan Yuri. Jujur, Yuri agak merasa terganggu dan setengah terusik karena perbedaan tinggi badan mereka yang mencolok. Yuri benci merasa terintimadasi maupun didominasi. Apalagi Hueningkai nampak tenang dan anggun mendekatinya.

"Mau apa kau?"

"Beomgyu terjebak di sana, saya ingin Anda turut membantu," gumamnya pelan. Hueningkai membasahi bibirnya gugup. Akhirnya. Ini jawabannya. Bantuan besar untuk Beomgyu. Hueningkai tidak dapat mencegah betapa dia ingin tersenyum lepas ataupun menatap Yuri dengan yakin; dia kuncinya. "Anda sangat tahu mengenai Magic Island dan Anda yang dapat membimbing kami untuk membantu Beomgyu Hyung kembali, Nona."

.

.

Tidak sedikit yang menduga sosok Angel313 adalah sosok dingin, tanpa perasaan, dan sangat kaku. Tidak ada nada penuh emosional dalam tekniknya bercerita, pun banyak narasinya secara gamblang menggambarkan situasi menyakitkan; kepaa yang terputus dari tubuh, hujan meteor panas, sampai dengan anak-anak yang menjadi vampir. Tidak ada yang menyentuh apalagi merasuk ke hati sampai pembaca ingin menangis—semuanya getir dan sepahit empedu. Tulisan itu mencerminkan Choi Yuri; dengan wajah ketus, nada bicara tajam ataupun bahasa tubuhnya ketika dia akhirnya duduk di dekat halte bersama Hueningkai sesuai kelas berakhir. Ayahnya tidak akan mencari toh Yuri sudah mengancam tidak akan pulang jika terus didesak. Yuri tidak habis pikir besok dia akan berangkat ke sekolah yang sama di mana ayahnya mengajar. Oh, Yuri terus terbawa emosi mengingatnya. Ide macam apa itu?

Oke, ngomong-ngomong, Yuri jadi terkejut di tempat karena Hueningkai. Dari banyak lelaki yang membahas soal Magic Island, kebanyakan hanya ingin sok keren atau terlihat peduli dengan penulisnya yang menurut mereka "sakit jiwa" dan kadang mereka juga mengumpat. Entah mereka tahu atau tidak bahwa penulis buku itu di hadapan mereka dan tengah menimbang-nimbang apakah seharusnya menulis lebih tajam dan blak-blakan saja termasuk adanya danau darah maupun gunung meletus dahsyat yang menghanyutkan banyak maklhuk hidup dalam lahar bergejolak merah. Mereka pasti tertarik 'kan?

"Jadi itu berdasarkan diskusi amatir kalian bahwa Beomgyu ada di sana?"

Lelaki itu menggeleng, "Dia menemui kami, tepat pukul 5:53 p.m dan menyiratkan perkataan serupa. Dia terjebak di sana. Anda pasti tahu—"

MAGIC  (마법) | txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang