MAGIC (마법) | txt

MAGIC GUIDE (매직 가이드)

MAGIC GUIDE (매직 가이드)

|

Mungkin sebagian darimu masih bertanya-tanya bagaimana akhirnya aku:

Choi Beomgyu

Usia 18 tahun

Pindahan dari Daegu

Anak bungsu

Aku, anak laki-laki biasa, akhirnya sampai dinyatakan tewas terbakar adahal aku hanya tersesat di dimensi lain. Aku pun harus menemukan jalan agar dapat kembali ke dunia manusia. Atau:

1. Aku akan dimakan sosok berjubah penjaga kereta.

2. Dilembar ke jurang Abyss.

3. Dikurung di Sand Castle.

4. Diterkam Raja Puma.

5. Jadi budak si boneka perca.a

6. Hal lain yang masih aku pertanyakan.

Aku punya teman bernama Kang Taehyun. Dia menerimaku sebagai teman. Sejujurnya, aku pun nyaman bersamanya. Sebelum peristiwa di awal bulan Oktober terjadi (sekolah kami terbakar!), aku dan Taehyun berteman akrab. Bahkan di saat aku ditunjuk untuk menjaga stand bersama si berandalan Choi Yeonjun, Taehyun memiliki niat baik untuk menggantikanku.

Ah, aku aku juga punya rahasia terpendam. Pamanku adalah guru di sekolah baruku di Seoul. Sebut saja Paman Choi dan dia punya anak perempuan bernama Yuri. Aku malas membahas Yuri karena dia nakal. Intinya, Paman Choi menikah dengan Bu Hanna, guru di sekolah itu juga. Hanya saja, aku lihat Bu Hanna gencar mendekati Choi Soobin. Tentu saja, aku tidak berpikiran buruk tentang itu. Namun, lambat laun, aku semakin yakin dengan firasatku. Bu Hanna bukan sekedar mendekati Choi Soobin, si Anak Teladan, mereka terlalu akrab. Aku ingin bercerita kepada siapa saja bahkan mengungkapkan kepada Paman Choi. Hanya saja, waktunya tidak pernah berpihak kepadaku.

Kadang, aku pikir untuk melompat dari gedung. Sulit untuk menjelaskan apalagi dengan berbagai spekulasi berkeliaran bagai hantu di kepala. Aku pernah menonton banyak film yang menunjukkan bahwa usia remaja merupakan usia terbaik—kau tidak perlu mengkwatirkan banyak hal, kau justru dapat kebebasan mutlak dan kau dapat melakukan banyak pemberontakan yang revolusioner—tapi apa yang kualami?

Hidupku tidak lebih daripada serangkaian rutinitas asing yang menyiksa.

Di hari kebakaran itu, aku dengar sirine nyaring dan teriakan yang bergemuruh. Aku melihat adik kelasku, Huening Kai yang ketakutan dan bingung. Aku ingat dia, dia bagaikan peri yang memberikanku buku aneh itu; Magic Island; The Place to be Hidden. Aku juga melihat si berandalan, Choi Yeonjun, yang jusrtu sudah terkapar dengan napas yang berantakan dan kepayahan—kasihan. Kepalaku kosong, aku terbangun karena desing rel dan suara gemuruh gerbong kereta dan anak perempuan yang mengatakan bahwa dia adalah adik perempuanku yang lama meninggal.

"Lari!"

Dia bilang, aku tidak boleh berada di sini.

Aku, Choi Beomgyu, tidak punya tujuan hidup tapi aku mau tetap hidup.

[]