Chap 8

1.5K 211 18
                                    

Hyunjin mulai mengeluarkan korek api nya untuk ia sematkan ke rokok yang sudah berada di mulutnya. Begitu pula dengan Felix yang sudah menyematkan korek apinya ke rokoknya.

Mereka menikmati benda penghancur paru-paru itu dengan sangat santainya sambil menikmati pemandangan diatas atap yang begitu memukau, selagi mereka mengeluarkan unek-unek mereka yang tak karuan.

"Felix..." panggil Hyunjin sambil menghisap rokoknya.

"Hm" jawab Felix tetap dengan pandangan tajamnya sambil menghembuskan nafas rokok.

"Lu udah denger belum kalo Woojin hyung keluar dari SKZ?" tanya Hyunjin dengan sedihnya mengingat kepergian sang anggota tertua keluar begitu saja.

"Iya" jawab Felix singkat, ia sudah tahu jelas mengapa seorang yang begitu berharga begitu mereka keluar begitu saja.

"Mungkin bagi Woojin hyung, kita itu gak berharga, makanya dia ninggalin kita gitu aja" ucapan Hyunjin mulai emosional. Hyunjin sangat tak percaya dengan hal ini, banyak hal yang menimpa Gang SKZ ini. Membuat belakangan ini emosinya tak terkontrol.

"Emang lu pernah denger Woojin hyung ngomong gitu?" tanya Felix dengan nada dinginnya yang terdengar sedih.

"Nggak sih... Tapi gua ngerasa kenangan kita selama ini gak berharga buat dia, dan kita cuma dianggap sebatas itu aja. Padahal gua ngerasa kalo kita itu keluarga dan gak akan pernah misah gitu aja..." Hyunjin mulai melampiaskan kesedihannya dengan hisapan rokok yang makin tak terkendali.

"Apa lu yakin Woojin hyung keluar dari SKZ tanpa alasan? Gua yakin dia punya alasan yang gak sepele sampai bisa keluar dari gang." balas Felix untuk menyakinkan Hyunjin yang sedang terpuruk.

"Tapi tetep aja kenapa Woojin hyung kelu-" -Hyunjin.

"Lu gak inget Chan hyung bilang apa? Dia bakalan bikin Woojin hyung balik. Percaya sama ketua kita" potong Felix dengan tegasnya. Akhirnya pun Hyunjin bungkam dan mencoba yakin dengan kata-kata Felix.

Satu puntung rokok habis begitu cepatnya. Hyunjin ingin menyematkan lagi api ke rokoknya, namun Felix berbalik badan begitu saja hendak pergi.

"Mau kemana lu?" tanya Hyunjin.

"Balik ke sekolah" jawab Felix.

"Lah cepet banget mau balik. Disini aja kali ampe semuanya ngumpul" ucap Hyunjin yang tampak kecewa.

"Terus tas gua gimana? Ada pr bahasa inggris dan besok harus dikumpulin" jawab Felix.

"Rajin banget lu. Udah sini aja, nanti biar 'babu' gua aja yang bawain tas lu" ucap Hyunjin dengan nada santainya.

"Gua gak mau ngerepotin 'babu' lu. Dah yaa... Gua pergi" jawab Felix dan mulai melangkah pergi.

"Tunggu!" cegah Hyunjin membuat langkah Felix terhenti. Felix melihat kearah Hyunjin yang sedang merogoh saku celananya.

"Nih" Hyunjin mengulurkan sebuah botol kaca kecil kepada Felix. Bisa ditebak kalau ini adalah parfum. Felix menatap kembali Hyunjin dengan pandangan tanya.

"Biar gak bau rokok. Kasih di deket leher sama tangan lo. Jangan lupa makan permen juga biar mulut lu gak bau rokok" jawab Hyunjin kepada tatapan tanya Felix.

Felix pun memakai parfumnya di area yang disarankan Hyunjin, serta ia kasih ke bajunya juga. Seketika tercium aroma yang sangat tidak asing.

"Vanilla?" tanya Felix yang tak menyangka Hyunjin memiliki parfum aroma Vanilla, biasanya aroma mint.

"Iya, Yeji yang ngasih itu ke gua. Katanya aroma mint masih kecium bau rokoknya." ucap Hyunjin kepada Felix yang sepertinya tidak suka aroma ini.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang