Chap 45

1K 142 134
                                    

Chaewon membuka matanya perlahan, ia kerjapkan beberapa kali, namun tetap saja... gelap.

Ia tak bisa melihat apa pun, menengok kanan atau pun kiri, atas dan bawah, pemandangan sejauh ini hanyalah gelap gulita.

Tak lama kemudian Chaewon menyadari suatu hal. Hal itu adalah ia sedang diikat disebuah kursi. Tubuhnya, kakinya, tangannya, bahkan mulutnya pun ikut ditutup. Lalu tubuhnya terasa begitu perih, ia ingin melihat kondisi tubuhnya, namun ini benar-benar, hanya warna hitam yang terlihat.

Tak mungkin dirinya tidak panik, ia meronta-ronta dan berusaha melepaskan ikatan tali itu, namun hasilnya nihil. Dirinya tak ingat apa-apa, ia pun tak tahu sudah berapa lama berada disini, ini sangat menyeramkan.

"Apa-apaan lu Shin Ryujin!?" suara itu seketika membuat Chaewon menghadap tembok. Ahh tidak, itu bukan tembok, sepertinya itu adalah pintu keluar dimana disana ada seseorang.

Shin Ryujin? jelas Chaewon mengenal siapa nama itu, dan juga suara lelaki ini terdengar tak asing.

"Gak usah banyak omong, diem dan liat aja" jelas sekali bahwa itu adalah suara dari Shin Ryujin. Ya, Shin Ryujin yang Chaewon kenal sebelumnya.

"Tapi lu udah keterlaluan" lagi-lagi suara lelaki itu menyahut lagi.

"Kim Sunwoo! Lu sebelumnya udah setuju kan sama rencana gua?!" mata Chaewon membulat, dirinya seakan-akan membeku dikursi ini.

"Tapi lu gak bilang kalau ada niatan ngebunuh!! Itu nyawa! Jangan main-main!" Chaewon semakin bingung, dirinya bertambah panik, nafasnya tak beraturan, yang barusan diucapkan Kim Sunwoo itu benar-benar membuat dirinya pusing, rasanya ia seperti akan pingsan lagi.

Yaa, dirinya tak kuat, ia terlalu panik dengan kegelapan ini, nafasnya seketika sesak, ia merasa ketakutan setelah mendengar apa kata lelaki yang dipanggil 'Kim Sunwoo' itu. Perlahan-laham namun pasti, kesadarannya hilang kembali...

***

Mencekam, sebutan yang sangat tepat untuk suasan diruangan ini. Bukan karena hantu, atau pun semacamnya, ini hanyalah sebuah foto. Tidak, bukan foto biasa...

Foto itu menampakkan sebuah ruangan gelap, tidak benar-benar gelap. Disana, sebuah gadis dengan seragam sekolahnya, terikat mengenaskan disebuah kursi. Wajahnya penuh luka sayatan, entah siapa pelakunya, namun itu sangat kejam. Gadis itu menutup matanya rapat-rapat, mereka yakin bahwa gadis itu sedang tak sadarkan diri.

Kertas tadi memang cukup mengejutkan mereka semua, kertas bertuliskan sebuah ancaman terhadap para anggota inti. Tidak, hanya satu ancaman itu ditujukan. Untuk Lee Felix, lelaki berdarah campuran Australia-Korea itu. Namun sepertinya sebuah foto lebih menarik dibandingkan selembar kertas dengan tinta merah itu. Ahh tidak, itu terlihat lebih seperti darah.

Kembali kepada mereka yang berada didalam ruangan itu. Semuanya tercekat tak terkecuali sang pemimpin. Untuk kedua kalinya, mata ke enam orang itu tertuju kepada lelaki berambut pirang itu. Namun lelaki itu tampaknya tak membalas tatapan mereka, ia hanya terpaku oleh foto itu. Yaa, foto yang membuat jantungnya tadi sempat berhenti.

"Mereka jadikan dia sandra" akhirnya Bangchan angkat suara.

"Ancaman ini bukan itu saja, sebelumnya mereka hampir bisa ngeretas data-data kita. Tapi untungnya Han bisa ngurus itu, dan masih banyak lagi, tapi hyung sudah urus semuanya" ucap Bangchan dengan raut wajah tak karuan.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang