Chap 10

1.3K 185 6
                                    

Sudah waktunya pulang sekolah. Sebenarnya Chaewon merasa agak tertarik dengan Felix, ia merasa Felix begitu misterius, dan entah mengapa Felix itu tidak seperti kebanyakan anak nakal lainnya. Bahasanya sopan, ia bahkan pintar bahasa inggris. Bahkan kini baginya kata-kata orang tentang Felix tak bisa ia percaya. Mungkin mereka tak pernah bicara dengannya, makanya banyak yang beranggapan kalau Felix itu menyeramkan. Mungkin... Batin Chaewon yang kini sedang menunggu bus. Tak lepas dengan note kecil yang sedang ia baca berupa materi-materi yang ia ringkas.

Datanglah segerombolan anak laki-laki di halte bus, sekitar 1-3 laki-laki yang berasal dari sekolah lain. Mereka iseng-iseng melirik Chaewon. Tak lama kemudian mereka saling membisik...

"Lumayan tuh, dari sekolah Hanseop dia" bisik mereka yang terdengar di telinga Chaewon. Chaewon segera melihat kearah mereka dengab tatapan yang begitu sinisnya. Para segerombolan itu bergidik sementara, namun tak lama kemudian salah satu dari mereka memberanikan diri untuk melangkah mendekati Chaewon.

"Eh cewek~ sendirian aja nih" ucapnya penuh nada menggoda. Chaewon merasa malas meladeni mereka. Pada akhirnya, fokus Chaewon dialihkan kearah note nya.

"Baca apa sih? Kok kayaknya serius banget" Chaewon masih diam tak menggubris ucapan lelaki itu yang biasanya ia sebut bedebah.

Tawa kedua temannya saat Chaewon tak mempedulikan lelaki yang trbgah berusaha mencari perhatiannya. Tak seceoat itu menyerah, lelaki itu langsung merampas note yang tengah dibaca Chaewon. Tentu saja Chaewon terkejut, itu adalah note berharganya yang tak bisa disentuh oleh sembarang orang.

"Apaan sih ini isinya? Cuma pelajaran doang tapi kok serius banget ampe cogan kayak gua dicuekin" ejeknya kepada note Chaewon. Wajah Chaewon kini begitu menyeramkan, ia seperti marah yang menimbulkan hawa dingin yang mampu membuat tulang-tulang membeku. Tatapannya begitu sinis kepada manusia tak berguna didunia ini.

"Kembalikan" ucap Chaewon dengan nada menyerahkannya. Namun sang lelaki itu tetap saja berusaha memancubg Chaewon.

"Balikin? Cium dulu dong Hahahahahaha!" tawanya meledak-ledak, begitu juga dengan kedua temannya.

Namun... Tepat dibelakang lelaki itu, ada sesosok yang begitu menyeramkan. Langsung saja Chaewon mengenali wajah seseorang tersebut. Seketika dua teman laki-laki itu sudah berlari entah kemana.

"Heh!" suara bariton itu seketika menghentikan tawa menyebalkan lelaki tersebut. Perlahan lelaki itu melihat kearah belakang, ia sudah melihat tataoan mematikan dari seorang anggota gangster yang paling ditakutkan di Korea.

"Siapa lu?!" tanyanya dengan suara gemetar.

Felix yang menatapnya sinis dan menguntimidasinya, langsung saja menarik kerah baju lelaki yang mengambil note Chaewon. Tak lama kemudian ia mengangkat lelaki itu dengan satu tangannya, ditatapnya santai, namun oenuh dengan intimidasi.

"Woi! Lepasin gua gak!" ucap lelaki itu sambil menggeliat dan menjatuhkan note Chaewon. Kini Chaewon hanya bisa melongo melihat lelaki itu kini mengambang diudara.

Felux semakin menatapnya tajam yang menggeliat, matanya kini benar-benar menyeramkan.

"Kalo gak mau mati, jangan ganggu temen gua" ucapnya dingin dengan suaranya yang begitu menyeramkan. Lelaki itu cukup ketakutan ketika melihat Felix seperti ini. Felix langsung membanting tubuh lelaki itu sekeras mungkin.

"Aduuh!" ringisnya kesakitan. Namun karena rasa sakitnya tertutup oleh rasa takutnya kepada Felix, dengan segera ia berlari menjauhi Felix dan Chaewon yang tengah terperangah.

Chaewon diam termenung melihat Felix yang sudah berdiri di depannya. Felix membalas tatapan Chaewon dengan tatapan khawatir. Felix selangkah lebih maju, lalu ia menunduk dan meraih note Chaewon yang tadi terjatuh, lalu menguburkannya kepada Chaewon.

Deg!

Jantung Chaewon tiba-tiba saja berdegup kencang. Apa ini? Perasaan aneh apa ini? Batin Chaewon yang disusul semburat merah. Matanya tiba-tiba tak berani menatap mata tajam Felix yang begitu Indah baginya. Namun dengan segera ia memberanikan diri untuk menatap wajahnya. Ia menemukan Felix yang kebingungan dan tangannya yang masih terulur dengan sebuah note.

Chaewon segera mengambil notenya dan bergumam "Gomawo (makasih)" namun Felix masih bisa mendengarnya.

"Gua boleh minta satu hal gak?" tanya Felix dengan tatapan penuh harap, entah apa harapan itu.

"Minta apa?" jawab Chaewon yang entah terlalu bersemangat.

"Lu mau gak, ikut gua sekarang... Ke suatu tempat" ucap Felix, terlihat dari wajahnya Felix begitu gugup, Chaewon sangat bisa mendeskripsikan wajah Felix kini.

"Ke mana?" tanya Chaewon.

"Lu akan tahu sendiri" jawab Felix yang tak memuaskan. Chaewon berfikir... Apa tak apa aku menuruti apa katanya?? Batin Chaewon yang bertanya-tanya.

"Tolong jangan lama-lama" ucap Chaewon. Felix menatapnya, dan langsung memberikan senyumannya kepada Chaewon.

Degup jantung Chaewon langsung tak karuan. Senyuman Felix selalu membuatnya berdegup begitu kencang, dan membuat hatinya tak beraturan. Perasaan ini cukup membuat Chaewon terganggu.

"Ayo naik" ujar Felix seraya menaiki motornya dan memakai helm full face.

"I-Iya" segera Chaewon menghampiri motor Felix dan menaikinya. Roknya cukup panjang, sebab ia tak seperti gadis lainnya yang sengaja memendekkan rok mereka.

Felix menarik gas dan menjalankan motornya. Entah mengapa Chaewon bisa percaya begitu saja dengan Felix untuk pergi ke tempat yang tidak ia tahu... Seakan-akan ia melupakan suatu hal penting kalau Felix adalah anggota gangster...

-Next-

Ps: maaf banget kalau misalnya udah lama gak update ff ini 🙏🙏 Banyak kesibukan dan juga pr ff sebelah. Pokoknya author minta maaf sebesar-besarnya 🙇🙇🙇 Semoga suka sama chap yang ini yaa 💕💕

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang