Chap 12

1.2K 189 10
                                    

  Flashback & Chaewon pov』
-On-

Aku... Dulu bukan anak yang seperti ini... Namun... Sifatku berubah 360° saat kejadian itu...

Saat itu umurku baru 6 tahun, belum masuk sekolah dasar.

Ibuku adalah penulis novel... Sedangkan ayah adalah tentara angkatan laut... Ayah memang jarang pulang, namun aku merasa ia adalah laki-laki terkeren yang pernah kulihat.

Sedangkan aku adalah anak yang selalu bermain tanpa mengenal waktu.

"Chaewon! Kamu kemana saja?! Kenapa jam segini baru pulang?! Eomma (ibu) mencarimu dari tadi! Dan kenapa tubuhmu penuh dengan lumpur begini?! Dasar anak ini!" saat itu aku hanya bisa menunduk takut dan tak berani menatap mata ibu.

"Mianhae Eomma... (Maaf ibu)" hanya itu yang bisa kukatakan. Tubuhku sedikit gemetar, aku menunduk tak berani menatap ibuku yang mungkin akan memarahiku sepanjang malam ini.

"Sudahlah, cepat mandi. Ibu akan segera memasak makanan" ucap ibuku dengan nada yang sudah lelah, mungkin aku tidak boleh seperti ini terus, pikirku saat itu.

.

.

.

Aku dengan riangnya memanjat pohon yang memang biasa kugelayuti. Sebenarnya saat itu aku sedang tidak enak badan sebab kemarin bermain lumpur-lumpuran. Namun rasanya saat aku dirumah, aku malah semakin sakit. Aku memutuskan ditempat biasanya aku bermain bersama teman-temanku, namun saat itu tidak ada yang bermain, hanya ada aku disana.

Aku memanjat dengan lincahnya seperti biasa. Rasanya rasa sakit ditubuhku hilang ketika aku memanjat batang-batang pohon ini. Namun...

Krak!

Batang pohon itu patah... Saat itu pun... Aku terjatuh...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

'Bolehkah aku bicara kepada suamiku?' aku mendengar suara ibu diambang kesadaranku. Aku membuka mataku dan sudah tersinari cahaya lampu yang begitu menyilaukan. Mataku mengerjap beberapa kali untuk membiasakan cahaya yang masuk ke dalam retina mataku.

Aku berada dirumah. Tepatnya didalam kamar.

"Apa!? Sudah 8 bulan ia dipecat?!" ibu terlihat terkejut. Setelah itu ia mematikan telfonnya.

Aku mencoba untuk duduk dari ranjangku. Namun kurasakan sakit yang luar biasa dikakiku, mungkinkah kakiku patah? Kurasakan rasa pening menghujam kepalaku.

"Akkh!" ringisku kesakitan. Ibu langsung melihatku, ia tampak sangat khawatir, namun ia tak bisa menyembunyikan mata berkacanya.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang