Keterangan:
– titik tiga kebawah: percepatan waktu / pergantian tempat.
–***: flashback on/off.Happy Reading 💕
Semilir angin musim semi masih setia menelusuri lorong-lorong sekolah, dengan sengaja mereka masuk kedalam melewati jendela-jendela yang sengaja dibuka agar mendapatkan kesan segar. Tak hanya menelusuri lorong-lorong sekolah, mereka juga menemani seorang gadis yang kini sedang berjalan menuju suatu tempat.
Chaewon berjalan menyusuri lorong-lorong kelas yang tampak sepi. Ia baru selesai mengerjakan soal didalam kelas, terkadang ia memang suka pulang terakhir hanya untuk belajar, menurutnya suasana dikelas saat sepi itu cukup bagus untuk belajar.
Sekarang ia menuju ke perpustakaan, dengan maksud untuk merangkum buku. Memang ia sudah membaca buku-buku itu, namun ia ingin membuat rangkuman agar tak terlalu sulit bila mencari jawaban, ia tak harus repot-repot meminjam lagi.
Ia membuka pintu perpustakaan, untung saja masih dibuka, lagi pula masih banyak siswa dan siswi yang sedang belajar.
Ia menuju tempat dimana buku itu berada dan meraihnya. Seperti biasa, ia akan ketempat biasanya, tempat dimana itu sangatlah tenang.
Ia menyusuri beberapa lorong yang dibuat oleh rak buku yang cukup tinggi. Dan tak lama kemudian ia pun sampai ditempat tujuannya, namun langkahnya terhenti seketika.
Sesuatu membuatnya membeku didalam perpustakaan itu. Seharusnya ia tak terkejut lagi, namun tetap saja rasanya ini seperti takdir.
Lee Felix... laki-laki itu membuatnya terkesima seketika. Ia sedang tertidur pulas, entah mengapa ia selalu terlihat tertidur seperti itu, namun saat melihat Felix tertidur, rasanya kantuk pun ikut menghantuinya. Namun tetap saja Chaewon harus fokus ke tujuannya.
Ia mengambil beberapa langkah lembut untuk mendekati meja dimana Felix tertidur. Setelah sampai, perlahan ia duduk tepat didepan Felix yang tengah terlelap, ia pun mulai menaruh bukunya dimeja. Tanpa sengaja Chaewon kembali melihat Felix, sungguh ia merasakan betapa tenangnya laki-laki yang satu ini.
Ia menatapnya lamat-lamat, Chaewon ingin memutus kontak matanya, namun rasanya ia tak mampu untuk melakukannya, tatapannya seakan-akan terkunci begitu saja diarea wajah Felix.
Chaewon rasanya ingin tertawa, memang tak heran orang-orang menilainya sangat mirip dengan Felix, bahkan dirinya sendiri saat pertama kali melihat Felix langsung merasa terkejut bahwa wajahnya sangat mirip dengan lelaki yang satu ini.
Tanpa ia sadari, dirinya mengukir senyuman tipis diwajahnya. Perlahan ia menaruh kepalanya tepat disamping kepala Felix yang kini berada diatas meja. Apakah ia boleh melakukan hal seperti ini, ia ingin menghentikannya, namun rasanya sangat sulit. Wajahnya sangat dekat dengan Felix, hingga deru nafas diantara mereka pun terdengar.
Chaewon mulai memejamkan matanya, ia kalah telak dengan rasa kantuknya yang tiba-tiba datang merayapinya. Akhirnya ia tertidur, pulas sekali hingga ia bermimpi indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Effects『 Chaelix 』✔✔
Fanfiction[COMPLETED] "Jangan deket-deket sama Felix dari kelas sebelah deh. Nanti kena efek sampingnya baru tau rasa!" Kalimat itu lah yang selalu kudengar tentang Lee Felix, anak kelas 2-4. Tentang ia seorang gangster blasteran Australia-Korea yang ditakuti...