Chap 14

1.2K 170 8
                                    

Chaewon berjalan melangkah menelusuri jalanan yang biasa ia lewati. Tak lupa dengan buku note kecilnya yang selalu ia bawa. Untuk apakah buku note itu? Dan apakah isinya? Isinya bukan lain adalah rangkuman pelajaran sekolah, biasanya ia akan membacanya setiap akan berangkat sekolah dan pulang sekolah. Bahkan saat waktu luang pun ia akan membaca note itu agar tidak melupakan apa yang sudah ia pelajari. Tidak hanya buku note itu saja, ia bahkan sudah hampir membaca setengah buku di perpustakaan sekolahnya. Mengapa hanya setengah? Sebab buku-buku lainnya berupa novel atau pun komik, ia tak begitu tertarik dengan buku-buku fiksi tersebut, meskipun ia terkadang membacanya, namun hanya sekedar untuk tugas sekolah yang memaksanya untuk membaca buku-buku fiksi.

Chaewon sudah sampai di halte bus. Aneh... Hari ini Chaewon terlihat aneh, tak seperti biasanya...

Biasanya ia akan duduk dibangku halte, dan masih sambil membaca buku note kecilnya seraya menunggu bus menuju sekolah datang. Namun... Hari ini ia tak seperti itu.

Kini ia berhenti membaca note nya dan menatap kearah samping kirinya dimana tidak ada siapa-siapa disana. Tatapannya seakan-akan bertanya.

"Apakah Felix berangkat sekolah naik motor?" gumam Chaewon. Ya, yang kini ia pikirkan adalah, makhluk hidup yang telah membuat dirinya seperti manusia yang lebih hidup, lebih tepatnya tidak monoton. Lee Felix... Lelaki gangster yang baik...

Bus menuju sekolah pun datang. Chaewon akhirnya memutuskan untuk naik ke bus dan membuang jauh-jauh pikirannya tentang pemuda berambut pirang tersebut.

Skip...

"Hwang Yunseong" panggil Chaewon kepada sang ketua osis sekaligus ketua kelasnya. Ia baru menyadari kalau Yunseong sekelas dengannya setelah ia mencari-cari Yunseong untuk menyerahkan data dirinya.

Lelaki berwajah datar itu hanya melirik Chaewon dengan data-data yang Chaewon ulurkan untuk Yunseong terima.

Yunseong pun mengambil data-data tersebut dari tangan Chaewon. Dirinya yang kini sedang terduduk dibangku kelas sambil membaca data diri Chaewon dengan cukup teliti.

Chaewon yang merasa sudah menyelesaikan tugasnya pun berencana untuk kembali ke bangkunya, tentu saja untuk melanjutkan belajarnya yang tertunda sebab mencari-cari ketua osis ini di beberapa kelas.

"Chaewon" suara Yunseong yang datar seperti ekspresi wajahnya pun menghentikan langkah kakinya yang hendak kembali ke bangkunya. Chaewon pun kembali berbalik badan, dan menatap Yunseong yang duduk membelakangi dirinya dengan tatapan tanya.

"Kenapa?" tanya Chaewon merasa bingung sendiri, mengapa sang lelaki ini memanggilnya lagi? Apakah ada kesalahan didalam data dirinya?

Yunseong pun memutuskan untuk berdiri dari bangkunya. Tubuhnya kini berhadapan dengan tubuh mungil Chaewon.

"Apa hari ini kamu ada urusan?" tanya Yunseong dengan wajah serius. Chaewon yang mendengar pertanyaan Yunseong hanya bisa menaikan sebelah alisnya.

"Hari ini aku harus bekerja di kedai kopi dekat rumah" jawab Chaewon jujur. Yunseong tiba-tiba membisu, ia diam seribu bahasa. Ia seperti ingin menyampaikan sesuatu, namun hanya ia sampaikan dengan tatapan yang membingungkan.

"Oh... Begitu yaa" ucapnya seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Hm" Chaewon hanya membalas dengan dengusannya. Biasanya seseorang akan bertanya 'memangnya kenapa?'. Namun Chaewon berbeda, ia memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya segera dari pada harus menghabiskan waktunya dengan bertanya hanya untuk sekedar basa-basi saja.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang