Chap 29

1K 161 87
                                    

"Chaewon? Kok kayak pernah dengar dah namanya" ujar Hyunjin yang meyuapi dirinya sup rumput laut beserta kimchi.

"Pokoknya ada deh dikelas sebelah kita" Felix pun melahap nasi yang baru saja dinanak oleh Minju. Yaa, Minju memang menjadi pembantu bagi gang SKZ, namun hanya sekedar memasak dan membersihkan markas tersebut.

Ngomong-ngomong Felix sudah menceritakan semuanya kepada Hyunjin, dan dimarkas hanya ada mereka berdua saja dan ditambah Minju, memang Hyunjin dan Felix dari dulu sudah langganan datang duluan sebab keduanya memang tidak betah dirumahnya masing-masing.

"Ohh, jadi ntuh cewek yang ngerawat lu kemaren malem?" tanya Hyunjin berusaha menyakinkan. Felix hanya mengangguk sebagai tanda jawaban sebab ia sedang melahap makanan yang tadi diberikan oleh Chaewon.

"Ngapain aja semalem?" tanya Hyunjin seraya tersenyum licik, entah senyuman apa.

"Gak ngapa-ngapain sih, gua diobatin, habis itu mandi, selesai mandi gua tidur dikamarnya, trs dia tidur dikamar orang tuanya" baiklah, jawaban Felix membuat Hyunjin memasang wajah kecewa seraya menghembuskan nafasnya kasar.

"Bukan itu maksud gua, yang 'itu' loh... jangan munafik lu lix" ujar Hyunjin seraya tersenyum nakal dan menaik turunkan alisnya.

Felix mengerti dan ia hanya memutar kedua bola matanya seraya menghembuskan nafas berat. "Pikiran lo jaga, jangan pikir gua ini kayak elo" jawab Felix yang melempar tatapan lelah akan sahabatnya.

"Tau kok... lu emang gak pernah main cewek, tapikan namanya cowok pasti 'insting'-nya tuh tajem cuy" Felix mulai lelah akan ucapan sahabatnya ini, memang sepertinya otak Hyunjin harus dicuci dahulu agar segala hal kotor dipikirannya hilang.

"Gak usah bahas begitu. Jadi... gimana tuh Minju? Masa lu mau jadiin dia babu lu selamanya?" pertanyaan Felix membuat raut wajah Hyunjin berubah, seketika Hyunjin langsung melahap kasar makanannya.

"Emang gua mau jadiin dia babu selamanya" jawab Hyunjin dengan nada ketus. Yang berani membahas hal seperti ini memang hanyalah Felix, orang lain menganggap itu adalah hal sensitif yang membuat Hyunjin akan marah, namun bagi Felix itu adalah hal yang selalu membuat Hyunjin melarikan diri dari kenyataannya, sebab itu Felix ingin menyadarkan Hyunjin.

"Lu nikahin gitu?" tanya Felix masih berlanjut.

"Hah, jijik gua punya istri kayak dia" balas Hyunjin seraya mendengus sarkas.

"Jangan gitu lu, kena karma baru tau rasa. Perlakuin dia selayaknya, jangan keterlaluan" ucap Felix seraya menasihati Hyunjin.

"Masih untung dia gak gua perkosa" jawaban Hyunjin semakin sarkas. Bahkan kini kunyahannya tampak lebih kasar.

"Inget jin, yang salah tuh kakaknya bukan dia. Lu gak boleh asal ngelampiasin amarah lu keorang yang gak salah apa-apa"

Braak!

Hyunjin membanting mangkuk makanannya yang masih ada sup rumput lautnya beserta nasi-nasinya. Raut wajahnya terlihat kesal, namun ia tak menatap wajah Felix yang kini jelas-jelas menatapnya.

Ia pun berdiri dari duduknya, lalu menatap Felix sarkas, "Lu gak ngerti apa-apa bangsat" umpat Hyunjin namun hanya dibalas tatapan tajam Felix.

Hyunjin mulai melangkah menjauh dari Felix, "Gua mau ngerokok" ucap Hyunjin yang akan keluar dari ruang makan tersebut.

"Inget Hyunjin, tanpa sadar lu ngebuat orang lain menderita gara-gara balas dendam gak jelas lo" ucapan Felix seperti sebuah peringatan, Hyunjin sempat menghentikan langkahnya, namun tak lama kemudian ia memutuskan untuk menjauh pergi dari pada membalas omongan Felix.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang