Chaewon bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Mau dibawa kemanakah ia? Perasaannya juga tiba-tiba tidak enak. Apakah tak apa ia mempercayai Felix? Ini membuat hatinya cukup berdegup kencang saat memikirkan kemungkinan buruk terjadi.
Jalanan demi jalanan di tembus oleh Felix dengan motornya. Udara mulai terasa dingin sebab sebentar lagi musim salju, karena itu Felix selalu memakai jaket.
Hari ini benar-benar dingin... Mungkin besok aku akan memakai syal saja batin Chaewon yang mulai kedinginan dengan suasana musim dingin yang akan datang.
Semakin lama, jalanan sekitar ini mulai tak asing bagi Chaewon. Chaewon melihat sekitar dengan teliti, ini benar-benar seperti deja vu.
Jangan bilang... Tebakan Chaewon sangat tepat. Mereka masuk ke area parkir. Lebih tepatnya parkir di rumah sakit. Ini bukanlah rumah sakit biasa, ini rumah sakit jiwa. Chaewon menghela nafas berat ketika menyadari kalau ia akan bernostalgia oleh beberapa kenangan. Sepertinya Felix menyadarinya kalau Chaewon mulai tidak nyaman.
"Kalo lu gak nyaman, gua anter pulang sekarang" ujar Felix yang sebenarnya tak enak oleh Chaewon.
"Eh... Emmm... Gak papa kok, lagian kamu udah nyelametin aku tadi dari orang-orang itu. Terus kamu juga ngajarin aku bahasa inggris. Anggap aja ini sebagai balas Budi" balas Chaewon sambil tersenyum tipis, sebenarnya ia agak keberatan, namun mengingat kebaikan Felix, ia tak bisa menolaknya begitu saja.
"Sebenarnya gua gak minta balas Budi juga sih. Gua cuma pengen ditemenin lu doang kesini, karena lu satu-satunya orang yang bisa gua percaya" ujar Felix. Kalau sudah begini, Chaewon benar-benar tak bisa menolaknya.
Mereka akhirnya menuju ke suatu tempat sebelum masuk ke dalam rumah sakit. Didepan rumah sakit, Felix menuju penjual makanan. Lebih tepatnya penjual sup rumput laut.
Sup rumput laut? Batin Chaewon yang terkejut melihatnya. Ia menjadi mengingat sesuatu.
"Ahjusshi, tolong satu porsi sup rumput lautnya" ucap Felix kepada paman yang kini sudah berdiri.
"Baik, akan segera siap" ujar sang paman.
Mereka menunggu beberapa menit tanpa berbicara sedikit pun, seperti biasa mereka berdua tak pandai memulai percakapan.
"Kahamsamnida Ahjusshi" ucap Felix seraya memberikan uang dan menerima sup rumput lautnya.
Mereka akhirnya menuju pintu masuk rumah sakit. Suasana canggung mulai menguasai mereka.
"Felix" panggil Chaewon, seketika Felix langsung melihat Chaewon yang kini sedang melihatnya.
"Kenapa?" tanya Felix.
"Maaf kalau aku gak sopan. Kalau aku boleh tau, sup rumput laut itu buat siapa?" tanya Chaewon. Felix sebenarnya hampir terkekeh karena Chaewon begitu sopan dengannya. Kini hanya senyuman yang terukir diwajahnya.
"Liat aja nanti" jawabannya lagi-lagi tak membuat Chaewon puas. Namun Chaewon akan sabar menunggu jawaban yang pasti.
Mereka pun masuk kedalam rumah sakit. Suasananya memang benar-benar beda dari rumah sakit biasa. Lebih tepatnya seperti tidak ada harapan.
Salah satu petugas ada yang menghampiri mereka. Entah itu siapa namun tampaknya Felix mengenalnya.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya petugas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Effects『 Chaelix 』✔✔
Fanfiction[COMPLETED] "Jangan deket-deket sama Felix dari kelas sebelah deh. Nanti kena efek sampingnya baru tau rasa!" Kalimat itu lah yang selalu kudengar tentang Lee Felix, anak kelas 2-4. Tentang ia seorang gangster blasteran Australia-Korea yang ditakuti...