Chap 42

997 143 92
                                    

Dirinya terlihat mondar-mandir kesana-kemari seperti orang kebingungan. Gadis itu melihat kumpulan bajunya yang selalu ia pakai. Lalu tak lama kemudian dirinya menghembuskan nafas kesal, sebelumnya tak pernah rasanya dirinya kebingungan dengan pakaian seperti ini.

Bila kalian ingin tahu siapa gadis itu, ia adalah Kim Chaewon yang tengah kebingungan untuk memilih baju yang akan ia pakai untuk kencan pertamanya. Mungkin kalau ada baju yang sedikit cocok untuk kencannya ia tak akan kebingungan seperti ini, masalahnya adalah bajunya semuanya terlihat seperti baju orang tua. Benar, orang tua yang biasanya duduk dikursi taman kota, bajunya semuanya seperti itu.

"Apa aku harus beli baju?" gumamnya dengan dirinya sendiri, namun bila ia membelinya saat ini, dirinya yakin tak akan sempat karena tinggal beberapa jam saja ia harus bertemu dengan Felix di halte bus.

Ting tong... Ting tong...

Suara bel rumah Chaewon tiba-tiba berbunyi, baiklah kini Chaewon merasa bingung sendiri. Padahal masih ada 4 jam sebelum ia memulai kencan, namun mengapa Felix sudah datang kerumahnya? Bahkan kemarin mereka sudah sepakat untuk bertemu dihalte bus, dan bukan saling menjemput.

Jantung Chaewon berdegup dengan cepat, ia berdoa semoga yang dibalik pintu itu bukanlah Lee Felix.

Ia melangkah keluar dari rumahnya, dan berjalan dengan cepat menuju pintu keluar. Perlahan dirinya memutar kenop pintu, lalu membukanya secara hati-hati.

Sungguh doanya dikabulkan begitu saja, bukan Lee Felix yang berada di balik pintunya. Namun, rasanya agak aneh ketika melihat Nancy dengan wajahnya yang seakan-akan mengatakan 'tuh kan bener' didepan pintu rumahnya.

"Nancy? Kenapa kamu kesini?" tanya Chaewon.

"Hmm... udah gua tebak, ayo ikut gua" Nancy segera menarik tangan Chaewon dan berjalan keluar.

Chaewon membulatkan matanya seketika, "Eh aku mau dibawa kemana?" tanya yang berusaha melepaskan genggaman Nancy yang begitu kuat.

"Udah ikut aja" baiklah, karena Nancy adalah sahabat Chaewon, ia mencoba mempercayai apa katanya. Pada akhirnya Chaewon hanya bisa pasrah dibawa oleh Nancy yang entah kemana.

.

.

.

"Cepet juga datenganya" ucap Hyewon ketika sudah melihat Nancy dan Chaewon datang kerumahnya.

"Gak terlalu jauh rumah lu sama rumah Chaewon, untung kita milih di rumah lu" sahut Nancy seraya berjalan mendekati Hyewon yang berada diruang tamu, sedangkan Chaewon mengikutinya dengan perasaan yang membingungkan.

"I-Itu... kita mau ngapain ya?" tanya Chaewon yang merasa hanya ia yang tak tahu apa-apa.

"Ke kamar gua aja dulu, lu pasti ngerti. Ayo, ada Minju juga" sesuai dengan perintah Hyewon, Chaewon pun mengikuti Nancy dan Hyewon menuju ruangan yang sepertinya adalah kamar Hyewon. Bisa dibilang rumah Hyewon lumayan besar, namun sangat minimalis dan terkesan rapi.

Hyewon memutar kenop pintunya, lalu mendorongnya dan sudah memperlihatkan Minju yang entah sedang apa, memilih aksesoris? Yaa sepertinya.

Minju melihat kearah pintu, seperti biasa, senyumannya pasti akan mengembang lembut, "Ahh udah dateng rupanya, ayo kita mulai" lagi-lagi suatu ucapan yang tak Chaewon mengerti.

"Mulai? Mulai apa?" Chaewon seketika terlihat tak tahan akan kebingungan dirinya sendiri.

"Udah diem aja. Cepet masuk kamar mandi, cuci muka. Udah mandi kan?" tanya Nancy seraya melempar handuk putih kearah Chaewon, dan mendarat cantik tepat diwajah Chaewon.

Side Effects『 Chaelix 』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang