***
"Apa kamu bilang?" ucap Chaewon seraya memastikan bahwa ia tak salah dengar.
Sunwoo mengangguk pelan. "Ryujin mau bunuh Felix" ulang Sunwoo untuk menyakinkan Chaewon.
Chaewon tercekat, dirinya membeku ditempat, jantungnya terasa berhenti sejenak, setelah itu memompa dengan sangat cepat.
"Dia bilang mau punya Felix seutuhnya, sebab itu dia mau bunuh Felix, biar cuma dia yang akan punya Felix. Dan dia juga mau lu menderita karena merasa kehilangan." jelas Sunwoo semakin membuat Chaewon membulatkan matanya.
"Gila banget gak sih? Dia tuh psikopat." ujar Sunwoo sambil meremas kasar celananya.
"Gua juga kesel sama Felix, tapi tetep aja... yang namanya ngebunuh itu gak bener. Meskipun gang gua itu suka ngebunuh orang tanpa sebab, tapi gua gak pernah mau ikut-ikutan." ucap Sunwoo, sedangkan Chaewon masih terpaku, dirinya merasa sangat sesak.
"Dimana dia?" tanya Chaewon dengan nada getir.
Sunwoo menggeleng, "Terlambat, dia udah kabur" Chaewon mengerutkan dahinya. Ryujin bilang kalo dia mau membunuh Felix, namun mengapa ia kabur?
"Ryujin gak bunuh pake tangan dia sendiri, ada orang yang bakalan jadi perantara dia." jelas Sunwoo.
Chaewon benar-benar bingung, namun sudahlah, terkadang merasa bingung pun tak penting.
"Dimana orang itu?" tanya Chaewon seperti tergesa-gesa.
"Ada di rooftop" jawab Sunwoo.
Chaewon langsung berdiri dari duduknya, luka-lukanya masih terasa sakit, terutama telinganya yang terasa begitu memekakkan.
"Aku mau ke rooftop" ucap Chaewon.
"Jangan gila deh lu, yang lu hadepin itu bukan orang biasa" Sunwoo pun ikut berdiri, ia terlihat marah dan sangat khawatir.
"Aku gak peduli, seenggaknya aku harus ngehentiin orang itu sebelum dia ketemu Felix. Tolong Sunwoo..." ucapan Chaewon sama sekali tak bisa Sunwoo tepis. Ia mendecak kesal, setelah itu berjalan cepat kearah dimana bolongan kunci itu berada. Dirinya langsung membuka kan pintu itu untuk Chaewon.
"Lu boleh keluar, tapi ada syaratnya" ucap Sunwoo menatap serius Chaewon.
"Apa?" tanya Chaewon.
Sunwoo menarik nafas beratnya, "Lu harus balik dengan selamat" ucap Sunwoo. Seketika Chaewon membulatkan matanya, lalu mengukir sebuah senyum tipis.
"Pasti" jawab Chaewon. Saat ia bertemu lagi dengan Chaewon, ini adalah senyuman pertamanya untuknya. Diam-diam Sunwoo pun ikut mengukir senyuman yang begitu samar, bahkan Chaewon tak menyadarinya.
Setelah itu pun Chaewon berlari keluar dari tempat itu. Sunwoo yang melihat kepergian Chaewon, hanya bisa menghela nafas berat, "Semoga ini yang terbaik."
.
.
.
Angin semilir musim dingin itu mengiringi Felix yang sudah membeku ditempat. Matanya membulat nanar, badannya gemetar hebat, nafasnya sesak. Dirinya masih tak bisa bergerak. Pelukan yang ia terima lama-kelamaan mengendor, segera ia menangkup sang gadis yang sepertinya akan jatuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/191863434-288-k446095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Effects『 Chaelix 』✔✔
Fanfiction[COMPLETED] "Jangan deket-deket sama Felix dari kelas sebelah deh. Nanti kena efek sampingnya baru tau rasa!" Kalimat itu lah yang selalu kudengar tentang Lee Felix, anak kelas 2-4. Tentang ia seorang gangster blasteran Australia-Korea yang ditakuti...