Gracia POV
Ini telah pekan kesekian berlalu, aku punya kabar baik. Kuliahku sudah selesai, dalam hitungan empat bulan ini, aku menjadi sarjana! Ci Des tampak senang tapi agaknya sedih, aku adik tingkatnya melampaui, padahal tiap hari main bersama. Mungkin goalsnya wisuda bersama Okta, mungkin ya. Tapi ngomongin soal kelulusanku, kamu bakal kaget tidak kalau aku banyak dibantu Kak Viny? Yaa, mantannya pacarku itu memang sungguhan baik. Bahkan sampai saat ini dia tidak melangkahi areanya, dia tidak cari kesempatan menemui Shani. Dan dia kagum padaku, katanya aku bisa bertahan dengan semua keadaan ini diluar ekspektasinya.
"Ci Des, aku balik dulu ya. Ci Shani katanya pengen martabak nih, mendadak banget."
"Suaminya kemana sih dia," timpal Anin seperti biasa, nyinyir.
"Kak Redha ada event gigs gitu, nanti malam dia pulangnya. Tolong dong layoutnya yang bagus, Nin. Kan kemarin udah kuajarin juga," kataku sambil melihat pekerjaan Anin.
"Kata Cides oke kok, ya nggak Ci?"
Ci Desy melihat sekilas lalu mengacungkan jempol, "Ya udah sana balik deh, Gre. Gangguin Anin aja si kamu sukanya.."
"Haha habisnya Anin suka nyinyir gitu. Btw masih sama pacarmu yang bule itu Nin? Richard apa siapa sih namanya."
Anin menekuk wajahnya kesal, "IH CIDES, GRACIA GANGGU TERUS!"
"Ngegas deh, ditanya baik-baik kok."
"Kemarin kan Gracia juga diceritain sama Anin kalau udah putus karena pacarnya selingkuh. Gimana sih Gracia masa lupa, Okta aja ingat." Okta menjawab dengan polosnya, membuat tawaku meledak.
"Diam ya Gracia! Pokoknya aku sumpahin semua orang yang selingkuh di dunia ini bakal menyesal, bakal dapat karma."
Mendengar itu membuat tawaku berhenti seketika, "Maksudnya apa Nin?!" tanyaku dengan nada meninggi.
"Udah pulang Gre, ditungguin Shani." Ci Des mendorong punggungku keluar, enggan membiarkan keributan. Aku menutup pintu agak keras, sedikit kesal.
Kudengar sayup-sayup Anin juga kesal, "Aneh banget deh Gracia, curiga nih dia selingkuhan orang."
"Udah dikerjain cepat Nin, deadline!" Ci Desy bersuara agak keras.
Aku melangkah menuju motorku, menuju Shani. Kamu benar Nin, aku selingkuhan orang. Sialnya kakak iparku sendiri. Menyedihkan, kan?
Author POV
Redha menyeka keringatnya dan meletakkan gitar miliknya. Dia meminum sebotol air mineral sambil jarinya mengetikkan pesan di layar. Mengabarkan pada istri tercintanya di rumah, dia baru saja turun panggung dan mungkin pulang satu jam lagi.
"Lo lihat nggak tadi animo penontonnya? Kayanya kita mulai terkenal deh," komentar Gito sambil menyulut rokok.
"Itu mah karena kita manggung bareng The Panturas kali." Yovino tak mau berbesar hati.
"Tapi gue sempat cek di platform digital, udah lumayan kok pendengarnya."
"Setuju sih sama Gito, buktinya gue udah punya fans. Kalau jalan ada satu dua yang mintain foto." Vokalis Deka angkat bicara sambil menunjukkan beberapa koleksi fotonya dengan fans.
"Kalau dia mah nggak usah ditanya, udah panjat sama bininya yang selebgram. Hahaha." Redha menoleh mendengar gurauan mereka.
"Ya gimana bro, kita baru ngerintis, gue udah punya istri yang top banget. Padahal gue kerja sama bareng beberapa musisi ya, sampai manca juga. Tetap aja orang-orang malah tahunya Redha suaminya Shani." Redha terkekeh menyadari fakta itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Closer
FanfictionShani Indira jatuh cinta pada adik iparnya. -aku bermimpi memilikimu, Ci. (Gre) -memilikimu hanya mimpi, kenyataannya mendekatlah dan menjadi rekat satu sama lain. (Shani)