Author POV
Enam bulan setelah kepergian Redha dari hidup Shani, dirinya berhasil menghadapi tiap ketakutan miliknya. Mulanya orang tua Shani memintanya untuk kembali ke rumah dan tinggal bersama mereka dengan dalih keamanan. Namun demi mempertahankan Gracia di sisinya, Shani kekeh menolak ajakan itu beralasan dirinya ingin belajar mandiri.
“Udah kamu bareng mama papa aja. Lagian juga Gracia kan adiknya Redha, dia udah nyakitin kamu. Nggak usahlah berhubungan sama keluarga mantan suami.”
“Nggak gitu ma, aku nggak ada masalah sama Gracia. Dia juga ada kontrak sama station radio disini, jadi memang nggak bisa balik Jakarta sementara waktu. Aku juga mau belajar mandiri, nanti kalau Darwis mulai besar kan aku mau balik Jakarta juga. Udah deh ma, percaya sama aku, bisa jaga diri.”
Keras kepala Shani membuat kedua orang tuanya mengalah. Enggan berdebat lebih banyak. Shani pun mulai produktif dengan kembali menerima endorse, juga mulai membangun bisnis online shopnya walaupun kecil-kecilan. Gracia masih dalam pekerjaannya semula, sesekali membantu Shani mengurus Darwis. Namun jangan dikira selama kurun waktu tersebut keduanya selalu akur, beberapa kali Gracia dan Shani bersitegang meskipun tak betah lama-lama.
“Bisa nggak sih nggak pulang malam terus? Kemarin tuh sempat ada kaya bayangan orang gitu sama suara berisik-berisik. Aku takut di rumah cuma berdua Darwis,” protes Shani kesekian kali.
“Kamu kan tahu kalau jadwal siaranku memang malam terus. Kalau takut ya pulang aja ke rumah mama papa kamu sana,” balas Gracia sudah cukup lelah dengan rengekan Shani.
“Kok kamu jadi ngusir gitu? Bukannya khawatir malah jadi kesal gitu sih? Kamu nggak takut aku sama Darwis kenapa-napa? Masih untung dulu ada Redha, cowok di rumah ini, bisa ngelindungin kita.”
Tak terima Shani mengikut sertakan mantan suami, Gracia ikut meninggikan nada bicaranya, “Kenapa jadi bawa-bawa Kak Redha? Kamu nyesel cerai sama dia? Ya udah sana balikan. Iya aku tahu kok, aku cewek. Nggak bisa jagain kamu dari bahaya. Ya udah sana balikan, sana..”
Shani merasa salah ucap, namun Gracia yang lelah baru saja balik kerja memilih marah untuk kali ini. Akhirnya mereka berdua tak bicara hingga dua hari. Gracia terus menyindir Shani untuk kembali pada kakaknya, pun Shani akhirnya bosan dengan sindiran itu berakhir jengkel dengan Gracia.
Tak hanya itu saja, Shani dan Gracia juga sering bertengkar dalam mengurus Darwis. Gracia senang membawa putra pacarnya itu jalan-jalan dan bermain dengan anak tetangga. Menurutnya, mengenalkan lingkungan pada anak akan berdampak bagus untuk tumbuh kembangnya. Sementara Shani sebagai ibu baru lebih protektif pada Darwis. Banyak ketakutan jika anaknya tidak berada dalam dekapannya. Namun lagi-lagi, Gracia dan Shani tidak betah lama-lama bertengkar.
Rekor terlama keduanya marahan adalah tiga hari. Shani yang dulu senang saja ketika Gracia manja padanya, kini sering merasa risih karena menambah pekerjaannya saja. Namanya perubahan rumah tangga, tak selamanya manis seperti di awal. Seperti pernikahan saja, pengantin baru selalu mendengar nasihat bahwasanya tak semuanya berjalan seperti sediakala.
Untungnya baik Shani maupun Gracia merasa rasa cinta mereka lebih dari egoisme masing-masing. Karena nyatanya, Gracia pergi mendaki dengan temannya tiga hari saja, Shani sudah rindu berat. Pun Gracia, Shani sibuk dengan online shop-nya, Gracia sudah merasa dicueki parah sampai mencari banyak cara merebut perhatiannya.
Selain kabar kehidupan keduanya, Redha masih dalam tahap move on. Dirinya baru merilis mini album bersama band-nya, Sketsa, yang berusaha bangkit dari keterpurukan. Lagu bertajuk Semoga Kau Bahagia dan Jagoan ditulis dan dinyanyikan oleh Redha sendiri. Lagu pertama ditulisnya untuk mantan istri yang kini bersama adiknya. Jagoan diciptakan untuk putra kecilnya, Darwis Gauthama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Closer
FanfictionShani Indira jatuh cinta pada adik iparnya. -aku bermimpi memilikimu, Ci. (Gre) -memilikimu hanya mimpi, kenyataannya mendekatlah dan menjadi rekat satu sama lain. (Shani)