Vote comment 💞🙏
Hi guys!!
Gimana, ceritanya apa masuk gak sama kalian? Hmm... Aku usahain ya, supaya cerita ini gak jelek" amat :)
Happy reading 🌻
•••Taehyung pergi meninggalkan Jisoo di dalam kamar, yang cukup luas dan dingin itu. Rasa penyesalan, dan rasa kasihan nya pada gadis itu bahkan tidak ada sedikit pun. Memang, bukan Taehyung namanya jika rasa menyesal itu ada. Bahkan, ia sama sekali tak menyesal sudah melakukan hal-hal yang menurut orang, itu hal gila.
Kini, ia menemui Ibu nya yang sudah menunggunya di ruang tamu. Entah, Taehyung sudah biasa menghadapi Ibunya yang sangat tidak suka jika Taehyung membawa sembarang gadis ke dalam istana nya.
Namun, karena Orang Tua nya yang sudah pisah lama, Taehyung menjadi murka dan rasa takut dalam dirinya sudah tidak ada lagi. Bahkan, ia sangat membenci jika orang lain datang tanpa meminta izin padanya. Itu berlaku pada semua orang, termasuk Ibunya sendiri.
Tap! Tap!
Langkah kaki, Taehyung yang menuruni anak tangga, dengan setelan jas yang masih menyatu dengan tubuh nya dan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana nya.
"Apa yang membuat mu, datang malam-malam, Bu? Huft! Tak biasanya, kau seperti ini..." Ujarnya saat sampai di sofa.
"Siapa gadis yang kau bawa? Wah, Taehyung. Hentikan kegilaan mu ini, kau tahu. Menculik seorang gadis akan dikenakan denda, berhenti bermain-main dengan polisi. Kali ini, kau tidak akan selamat dari ayah mu lagi." Taehyung menanggapi nya dengan santai, ia bahkan sempat-sempatnya tersenyum membalas.
"Ibu, kau sungguh khawatir padaku? Atau dengan gadis itu? Ayolah, biarkan aku bersenang-senang. Aku tidak menculiknya, sungguh." Nyonya Kim bahkan bingung, bagaimana lagi untuk bicara.
"Baiklah, jika kau tidak menculiknya. Biarkan, aku bertemu dengannya." Baru Nyonya Kim akan bangun Tadi sudah bicara lagi.
"Jangan bertemu dengannya, Bu. Jika kau ingin gadis itu baik-baik saja." Taehyung bangun dengan smirk di bibirnya.
Dengan nada khawatir, Nyonya Kim pun bertanya lagi. "Kau benar-benar sudah menyakiti nya, Taehyung?"
Taehyung hanya diam, dan bangun dari duduknya. "Hm, belum. Belum saatnya dia terluka, apa kau tak sabaran untuk melihatnya terluka? Begitu?" Nyonya Kim, merasa Taehyung memang sudah tak beres sejak lama.
"Taehyung, bebaskan dia. Biarkan dia pulang, bahkan dia masih kuliah Tae. Mau kau apakan dia? Dia masih sangat muda untuk mu." Taehyung langsung terkekeh kecil.
"Tak masalah dengan umur. Aku menyukainya, Bu. Salah? Aku tidak pernah terpatok pada usia, jika dia berhasil membuat ku tertarik sejak lama. Maka aku akan segera membawanya padaku detik itu juga." Nyonya Kim sudah frustasi untuk bicara pada anaknya ini.
"Tapi, sayang--"
"Ust. Waktu bicara sudah habis, Bu. Huahmm! Sebentar lagi matahari akan terlihat, lebih baik Ibu pulang dan beristirahat. Aku masih mengantuk Ibu." Dengan taktik menipunya, ia secara tak langsung mengusir Ibunya.
"Tapi, Taehyung biarkan Ibu--"
"Bibi Jun, tolong antar kan Ibu sampai ke depan. Aku yakin, Ibu pasti lelah karena sudah banyak bicara. Sampai nanti, Bu." Tanpa basa basi pun, Taehyung langsung pergi meninggalkan Ibunya yang juga sudah ada di teras untuk pulang.
"Merepotkan!" Ujarnya yang ingin pergi ke kamarnya.
Tunggu!
Seperti sesuatu terlewatkan, Taehyung mundur beberapa langkah setelah melewati ruangan yang tadi ia masuki.
Tentu saja, kamar dimana Jisoo di kunci. Taehyung mendekati pintu itu, kemudian tanpa pikir panjang ia langsung mengetuk pintu kamar itu.
Tok! Tok! Tok!
Tiga ketukan yang ia lakukan. Namun, tak ada jawaban. Taehyung langsung mengeluarkan kunci yang ia pakai untuk mengunci kamar Jisoo.
Terbuka. Tentu saja, terbuka.
Tak ada yang berubah dari isi dalam kamar yang Jisoo tempati. Namun, Jisoo terlihat tak ada di atas ranjang. Taehyung terlihat sedikit panik, dan ternyata di kamar mandi, dan sangat bodohnya ia lupa menutup pintu nya.
Taehyung kira, Jisoo kabur. Namun perlu berfikir dua kali untuk kabur. Di kamar ini tak ada celah lagi, jendela dengan penuh teralis besi. Ia mungkin merasa di penjara sekarang.
Taehyung perlahan membuka celahan pintu kamar mandi yang terbuka, ternyata Jisoo tidak benar-benar mandi. Ia hanya mengguyur tubuhnya di dalam bathtub. Taehyung yakin, jika Jisoo benar-benar ingin membunuh dirinya sendiri.
"Hei..." Lirihan Taehyung yang terlihat melipat kedua tangannya di depan dada, sambil mengintimidasi Jisoo dengan tajam.
"Berhemat lah dalam menggunakan, air. Kau tahu, air dan listrik sangat mahal. Menyakiti dirimu sekarang tidak ada gunanya di dalam wilayah ku." Taehyung masuk paksa, dan langsung mengangkat tubuh Jisoo yang sangat amat basah dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Jisoo menangis. Ia sedari tadi menangis, hanya saja tak ada isakan dan suara tangisannya. Karena ia takut, jika ia ketahuan menangis. Taehyung akan melakukan sesuatu yang kejam, untuk membuat nya diam.
"Hm? Ck! Lihatlah, mata mu memerah. Ku perintahkan, jangan sekali-kali menangis lagi. Karena itu tak ada gunanya lagi, Jisoo. Belajarlah menjadi wanita yang kuat, bukannya lemah! Kau tahu, aku membenci gadis yang lemah!" Baru Taehyung ingin, membuka pakaian Jisoo, ia langsung menahannya.
"Aku bisa sendiri," Taehyung hanya merespon nya dengan alis nya yang ditarik ke atas.
"Pakaianku. Aku bisa berganti, sendiri." Namun Taehyung tak merespon apapun, melainkan hembusan nafas yang panjang.
"Hm... Jisoo, Jisoo... Kapan kau akan belajar? Jangan terlalu lugu mulai sekarang. Aku ingin kau, belajar terbiasa jika aku menyentuh mu." Halus nya ia bicara, namun secara langsung itu menusuk hati Jisoo.
Memangnya Jisoo apa? Ia hanya seorang pelajar yang sedang kuliah dan mencari pekerjaan untuk memenuhi hidupnya.
"K-kkenapa kau, bicara begitu berbeda dengan ku tadi? Kau tidak kasar padaku." Taehyung hanya mengangguk kecil, sambil tersenyum dan menyentuh dagu Jisoo.
"Kim Taehyung tidak akan semudah itu untuk melepaskan apapun yang ia suka Jisoo... Dan kau, kau menjadi salah satu nya. Jadi, sudah ku pastikan akan ku buat kau senyaman-nyamannya. Setelah itu," Taehyung mendekati wajah nya pada Jisoo.
"Kau tau, setelah itu?" Tanya Taehyung lagi, membuat Jisoo kaku.
"T-ttidak." Taehyung diam.
"Tentu saja kau tidak tahu, sayang. Setelah aku bosan, dan tidak tertarik dengan salah satu gadis yang aku suka. Akan ku lempar pada tikus-tikus beruang itu." Jisoo membeku, ia benar-benar memikirkan kalimat itu.
Tiba-tiba Taehyung, melepaskan jas nya asal membuat Jisoo terkejut melihat itu. Taehyung? Ia hanya tersenyum tipis melihat ketakutan di dalam wajah Jisoo.
"A-aapa yang kau lakukan?!"
"Huh? Menurut mu, apa yang akan aku lakukan sekarang hm?"
Tbc.
Jangan lupa vote comment juga yaa 🙏💞
Makasih semuanya 💜
Gimana? Udah tertarik belum?? Penasaran gak? Makanya ramein vote comment yaa ❤️
Babayy 🌹
Shivrann
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Kim And His Obsession |kth kjs
Fanfiction[END] [M] Bagaimana dengan Obsesi Taehyung pada gadis berumur 19 tahun, bernama Kim Jisoo? Apa yang membuat Taehyung begitu, tertarik akan Jisoo untuk menjadi miliknya? Cerita dan kisah awal dari kehidupan Jisoo yang sangat gelap dan suram kini dim...