40 ×like something's missing

5.2K 737 315
                                    

Vote comment 💞🙏

Hai September, buat yang baca cerita ini aku ucapin terimakasih banyak. Gak tau aja, aku kalo masih kurang baik dalam menulis, maaf ya... Kalo cerita ini mungkin gak menarik di mata kalian. Dan makasih buat semua readers yang setia buat nungguin aku update, yang kadang 3 kali sebulan, atau bahkan satu kali sebulan.
Ga kerasa sudah chapter 40, :"
PS : kalo mau baca wajib hargai penulis, dengan vote terimakasih.
ti amo ❤️🍒
Happy reading 🌻
•••

ti amo ❤️🍒Happy reading 🌻•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo kalut.

Seperti tak ada kehidupan dalam dirinya, setiap saat memikirkan Taehyung atau bahkan ia berbicara dengan bingkai foto Taehyung di kamarnya. Ia berbicara seolah Taehyung ada di sampingnya.

Jisoo bahkan kekurangan tidur, sulit untuk makan, matanya sangat sembab, rasanya ingin ikut pergi bersama seseorang yang ia cintai. Namun, ia masih ingat dengan tanggung jawab nya sebagai Ibu. Tak mungkin, ia bisa meninggalkan buah hati nya Ronan sendirian hidup tanpa sosok orang tua.

Jisoo memutuskan untuk tidur, sudah beberapa hari ia hanya tidur dua sampai tiga jam dalam sehari. Bahkan saat satu hari setelah kematian orang ia cintai, Jisoo benar-benar tak tidur semalaman. Kini ia memutuskan untuk memaksa mata nya tertidur, fisiknya sudah lemah namun hatinya tetap kukuh.

Namun beberapa menit, Jisoo seperti terbangun. Terbangun karena seseorang membangunkan nya. Jisoo perlahan membuka matanya, saat melihat seseorang yang berdiri di samping ranjangnya.

Alangkah terkejutnya ia saat melihat seseorang yang ia nanti-nantikan datang kepadanya. Ia tersenyum, dan tatapannya sangat sendu. Jisoo sedih, tapi ia tahu kalau ia tak boleh terlihat sedih.

"T-ttaehyung..." Kata nya sambil menyentuh telapak tangan Taehyung yang sedikit dingin.

Mata Jisoo berkaca-kaca, "K-kkau benar di sini? Kau bersama ku? Kau masih hidup kan?"

"Kenapa menangis, hm? Jangan sedih, aku bersama mu sayang. Hentikan tangisan ini, aku tidak akan kemana-mana," ungkap nya sambil membersihkan air matanya di wajah Jisoo.

"T-ttaehyung, aku tahu! Aku tahu sebenarnya, kau belum pergi kan? Kau baik-baik saja, Taehyung! Aku tahu itu, terimakasih sudah ada di dekat ku,"

"Aku tahu, kau tidak mungkin meninggalkan aku secepat ini, kan?" Taehyung hanya tersenyum tanpa menjawab.

"Baiklah, kau harus bertemu Ronan, Taehyung. Ronan harus tahu siapa Ayahnya yang sebenarnya, kau tidak perlu takut. Aku akan mengatakan semuanya pada anak kita, Taehyung..."

"Jisoo, nanti saja aku yang mendatangi nya. Jangan sakit, makanlah yang banyak. Aku tidak suka melihat mu semakin pucat dan kurus," ujar nya lagi-lagi.

Mr Kim And His Obsession |kth kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang