26 ×I'm tired of being patient

6.4K 747 107
                                    

Vote comment 💞🙏

Hai, udah seminggu ya nungguin?
Iya deh, kalo ada.
Btw, thanks for 62K READ & 8K VOTE borahae 💜
Tebak, kira-kira sampe berapa chapter?
Kalian tuh sebenarnya, nyaman gak sama ceritanya?
Gak main siders!
Happy reading 🌻
•••

Btw, thanks for 62K READ & 8K VOTE borahae 💜Tebak, kira-kira sampe berapa chapter?Kalian tuh sebenarnya, nyaman gak sama ceritanya? Gak main siders!Happy reading 🌻•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini bulan ke enam, dalam kehamilan Jisoo. Perutnya mulai membesar, dan tentunya ia kesusahan untuk berjalan. Selama 3 bulan terakhir ini, Taehyung benar-benar memperlihatkan sisi hangatnya yang selama ini ia tutupi pada Jisoo.

Selalu mengucapkan selamat malam, sebelum Jisoo tidur, menjaga Jisoo sampai terlelap, mengusap-usap perut Jisoo sebelum pergi meninggalkan Jisoo ke kantor, atau menyuapi Jisoo makan, dan hal-hal kecil pun Taehyung perhatian.

Namun, apaan Taehyung akan tega memberikan anaknya kepada orang lain dengan bayaran 1 Milliar?

Jisoo mulai ingat, Taehyung tidak pernah punya rasa kasihan ataupun prihatin dan simpati pada Jisoo. Jisoo sedih jika mengingat perkataan Taehyung 3 bulan yang lalu.

Taehyung bahkan memberikan apapun yang Jisoo mau. Dan itu benar-benar membuatnya nyaman.

Namun ia tersadar, ini semua hanya sementara. 3 bulan kedelapan, semua akan kembali seperti semula. Di mana siksaan, dan kekejaman Taehyung akan mulai terlihat lagi.

Kini ia meratapi nasibnya, dengan menatap ke arah jendela. Ia berhadap ada malaikat yang akan menolongnya, dan membawanya pergi bersama anaknya yang manis ini, dari kekejaman Ayahnya.

"Jisoo? Apa yang kau lihat?" Pertanyaan Jungkook membuat Jisoo kembali tersadar dari lamunannya.

"Euh? Jungkook, ah iya. Ada apa tiba-tiba mengunjungi ku?" Tanya Jisoo sambil memperhatikan bahwa ia sangat baik-baik saja.

Kemudian, Jungkook mengambil kedua tangan Jisoo dan memegangnya lembut, sambil berjongkok dan mengusap telapak tangan Jisoo.

"Aku sangat menantikan anak ini. Jisoo, tunggulah sebentar lagi. Aku pasti akan membawa mu pergi seperti burung yang bebas terbang dari sangkar nya..." Jisoo tersentuh akan ucapan Jungkook.

"Jungkook..."

"Tenanglah, aku pasti akan membantu mu untuk membesarkan anak ini. Ku pastikan, saat melahirkan anak ini akan tetap bersama mu Jisoo." Kemudian ia melihat manik mata Jisoo yang berkaca-kaca.

"Kenapa tiba-tiba menangis, hm? Apa aku sudah menyakiti hati mu?" Jisoo menggelengkan kepalanya cepat.

"Terimakasih sudah menjaga ku, Jungkook. Hanya kau yang benar-benar ku percaya, aku mohon,"

Mr Kim And His Obsession |kth kjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang