REVISI - 9. Accusation

21.5K 1.2K 20
                                    

"Laura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Laura...." Anna menabrakkan badannya ke tubuh Laura dan mulai terisak.

Laura tersentak kaget, dia sedang bersender di kepala ranjang dan membaca buku. Sebelum Anna datang. "Anna! Kau menjepit tangan dan badanku!" Suaranya tertahan karena himpitan badan Anna.

"Maaf, aku tidak menjengukmu di rumah sakit." Anna menarik badannya dari Laura.

"Betapa kagetnya aku waktu tahu kamu kecelakanan, aku bersama Romeo di Amerika saat ibuku menelpon tentangmu. Kau tahu apa yang kulakukan? Aku sampai menyeret Romeo untuk mengantarku pulang kembali, padahal aku baru dua hari di sana." Anna menatap sedih Laura.

Laura hanya tersenyum, senang dengan kedatangan sahabatnya itu.

"Lalu, Romeo ikut pulang bersamamu?"

Anna terdiam.

" Laura...."

"Aku yang khawatir, aku yang menangis karena memikirkanmu, aku yang datang menjengukmu langsung sepulangnya dari Amerika. Kenapa kamu malah menanyakan kakakku?" Anna cemberut.

"Kamu jangan-jangan ...."

"Jauhkan pikiran anehmu itu Anna!" Laura memotong ucapan Anna. Terlihat jelas kerlingan jahil di matanya.

"Kenapa? Tapi benarkan?" Terlihat kembali senyuman jahilnya.

"Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya bertanya saja, kenapa jadi kamu bertanya yang tidak ada hubunganku denganku." Sekarang giliran Laura yang cemberut sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Anna diam menatap Laura.

"Sekarang, bagaimana kamu menjelaskan tentang kejadian kemarin?" Anna menatap serius Laura —menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Jujur padaku, Laura. Asal kamu tahu ya? Ibuku sampai menangis mendengar kau kecelakaan dari berita online. Dia langsung menelponku dengan suara gemetar. Sampai aku duluan panik sebelum mendengar kabarmu yang kecelakaan." Ucap Anna menarik napas.

"Aku tidak ingin membicarakannya Anna, dan terimakasih atas perhatian kalian padaku. Aku bener-bener bersyukur masih ada yang mempedulikanku." Ucap Laura setulus hati.

Anna mengerti, sejak kehilangan ibunya. Laura kurang diperhatikan, terlebih Ayahnya seolah menjauh darinya.

"Lukamu apa tidak ada yang fatal? Aku bisa mengenalkan dokter terbaik di negeri ini."

"Tapi, melihat keadaanmu, sepertinya kamu sudah mendapatkan dokter dan perawatan terbaik dari ayahmu." Anna menelusuri luka Laura. Kepala diperban. Lecet di tangan dan kaki. Selebihnya tidak tahu lagi.

"Aku hanya gegar otak ringan. Selebihnya tidak apa-apa. Bahkan aku sudah bisa berjalan sendiri, ayah memantau perkembanganku dan mempekerjakan suster sementara disini."

Tidak lama pintu kamar Laura terbuka. Dua perempuan muda masuk dengan seringai licik mendekati Anna dan Laura.

"Oh, halo Nona muda, bagaimana keadaanmu sekarang?" Ucap Lily mendekati ranjang dan duduk ditepian

Exit | Louis #1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang