REVISI - 19. Drama

21.9K 1.4K 54
                                    


PLAKKKKK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAKKKKK!

Danny terkekeh, sambil memegang pipinya yang sedikit terasa panas. "Jangan bilang kalau tadi ciuman pertamamu Laura?" gumam Danny sambil menyeringai, ada nada mencemooh disana.

Laura mendelik, kemarahan masih menghinggapinya.

"Ah, Ternyata benar," tebak Danny terus menjeda ucapannya. "Maaf telah mengambil ciuman pertamamu." Laura kaget dengan permintaan maaf Danny yang tiba-tiba "Tapi, harusnya kamu juga berterimakasih, dengan ciuman tadi hubungan kita telah diketahui banyak orang. Itu memudahkan kita melanjutkan rencana yang kamu mau bukan?" Danny melanjutkan.

' Laura terdiam. Ayahnya tahu, sahabatnya tahu, bahkan kolega bisnis ayah serta media jadi ikut mengetahuinya. Mungkin besok bisa jadi, dia dan Danny menjadi headline majalah, koran, atau media online lainnya.

"Aku sudah gila!" Batin Laura. Laura menghela napas. "Aku terima permintaan maafmu." Dan dia berjalan menuju sofa, mendudukan badannya yang sangat lelah.

Danny melihat semua pergerakan Laura, dan mendekati Laura duduk disebelahnya. "Apa kamu menyesal? Sebelum kita melangkah lebih jauh dari ini." Tanya Danny.

"Tidak, secepatnya aku ingin keluar dari rumah ini." Laura berkata tegas.

"Baiklah kalau begitu."

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. "Laura kau didalam?" Alex memanggil.

"Laura, buka pintunya sekarang!" Itu suara Anna.

Laura baru menyadari, hanya ada dirinya dan Danny dalam satu ruangan ini. Dan ruangan ini ia kunci dari dalam. Pasti mereka berpikir yang bukan-bukan tentang dirinya.

Sialan!

"Sebaiknya aku pergi." Danny berdiri melangkah menuju pintu.

"Laura, ikuti rencanaku, dan kamu akan keluar dari sini secepatnya." Itu ucapan Danny sebelum memutar kunci dan membuka pintu ruangan.

Didepan pintu, ayah Laura, Anna dan Eddie sudah menunggu mereka. Tiba-tiba Alex menarik kerah baju Danny dengan kuat.

"Apa yang kamu lakukan dengan putriku di dalam?!" Danny hanya melirik Laura yang baru berjalan mendekati pintu. Kaget dengan tingkah ayahnya yang menarik kerah baju Danny. Laura sedikit berlari.

"Ayah hentikan, lepaskan Danny, Danny tidak berbuat apa-apa padaku. Kami hanya berbincang." Ucap Laura tajam.

Alex menatap Anaknya. Dan melepaskan kerah baju Danny. Ia sedikit terhuyung kebelakang, lalu membenarkan pakaiannya. Dengan berani, melangkah ke depan Alex.
"Mr. Alex, saya harap anda tidak keberatan dengan hubungan saya dan Laura." Ucapnya tegas.

Alex tidak merespon, terlihat tatapan tidak suka di wajahnya. Laura melihat itu, dan membantu usaha Danny. Melangkah kesamping Danny dan melingkarkan tangannya pada pinggang Danny.

Exit | Louis #1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang