REVISI - 22. Introduction

20.2K 1.4K 64
                                    

Jakarta Lounge and Bar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta Lounge and Bar.

"Jeng Fiona, acara ulang tahun kemarin sangat mewah, lho. Kami benar-benar terpesona." Ucap teman Arisan Fiona.

Fiona tersenyum bangga. "Terimakasih juga sudah datang ke acara ulang tahun kecil-kecilan Lily di rumah kami." Ucapnya merendah, tapi tersirat kesombongan.

Semua wanita paruh baya itu mulai tertawa dan berbincang, suasana pun berubah riuh tatkala semuanya ingin didengar dan memamerkan barang-barang terbaru yang mereka pakai. Tidak lama seorang wanita paruh baya yang masih cantik duduk di sebelah Liliana Wang. Liliana langsung berbalik untuk melihat siapa yang datang.

"Maaf saya terlambat," ucapnya.

"Ah, selamat siang Jane. Sudah lama kamu tidak datang ke perkumpulan kita." Ujar Liliana semringah.

"Saya banyak ikut suami pergi keluar dan jarang ada di rumah." Ucap Jane singkat dengan wajah datar. Yang lainnya tersenyum dan mulai menyapa Jane yang jarang terlihat.

"Oh iya, katanya putra Jane, Danny, berpacaran dengan anak tirinya jeng Fiona? Benar begitu jeng? Waktu malam ulang tahun mereka mesra sekali, lho." Wanita sebelah Fiona yang bertanya dan mendominasi suara di ruangann itu.

Fiona hanya tersenyum dan menjawab, "Mereka baru kenal jeng, mungkin hanya sekadar dekat saja belum sampai berpacaran. Lagipula Laura masih remaja, sepertinya seorang Danny Louis lebih memilih wanita yang lebih dewasa dan setara dengannya." Fiona melirik Jane Louis dan terkekeh garing.

"Benar begitu Jane?" Tanya wanita lain.

"Danny sudah dewasa, saya serahkan semuanya pada Danny," Jane menjeda sambil meminum tehnya dengan anggun.

"Anak itu tidak pernah mau mendengarkan perkataanku, dia pasti sudah memikirkan mana yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya." Lanjut Jane lagi. Yang lain hanya mengangguk.

"Tapi, apa tidak lebih baik kalau Danny memang mendapatkan wanita yang lebih dewasa dari pacarnya yang sekarang, Laura bukan namanya, Jane? Misalnya Lily saudara Laura. Dia lebih dewasa dan umurnya tidak jauh dengan Danny. Dan tentu tidak kalah cantik dengan Laura. Dan lagi umur mereka sudah matang dan siap menikah. Bukan kah kamu sendiri ingin cepat punya cucu seperti kami." Wanita yang berbicara mengerling pada Fiona, dan Fiona mengangguk senang.

"Danny menyukai Laura, saya tidak bisa berbuat apa-apa." Jane mengangkat bahunya santai.

"Bagaimana kalau Danny dikenalkan kepada Lily, biarkan mereka berbincang, mungkin saja mereka cocok kan dan kita bisa berbesanan?" Ucap Fiona sedikit memaksa.

Jane tersenyum simpul menghiraukan ucapan Fiona. Sedang Fiona terlihat giat mendekatkan Lily dengan Danny putranya. "Apa rencanamu Fiona Handoko." Batin Jane.

Fiona Handoko sebelum bersama Alex, adalah janda dari Surya Handoko, pemilik pabrik garmen. Karena usia tua, surya meninggal akibat serangan jantung sekitar lima tahun lalu. Fiona menikah dua tahun kemudian dengan Alex yang ditinggal istrinya, Maya, sepuluh tahun lalu. Berbeda dengan Alex yang memang seorang konglomerat. Surya handoko hanya pengusaha kelas menengah. Dan Fiona selalu ingin masuk kedalam komunitas yang sekarang ini karena memang bukan kelasnya dulu. Jane dan Liliana selalu curiga kepada Fiona yang terlihat mempunyai ambisi yang besar.

Exit | Louis #1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang