REVISI - 31. Dissapointed

21.7K 1.3K 45
                                    

Laura berada di taman belakang sekarang, menunggu kedatangan Anna dan Romeo yang katanya akan datang ke rumah sore ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura berada di taman belakang sekarang, menunggu kedatangan Anna dan Romeo yang katanya akan datang ke rumah sore ini. Ia duduk bersantai di kursi taman. Memainkan game yang terpasang di ponselnya. Karena terlalu serius, Laura tidak mendengar suara langkah kaki mendekatinya. Dan Ponselnya ditarik dari tangannya.

Laura tersentak kaget.

"Kamu! Dasar wanita jalang!" Teriak wanita itu.

Plakkk ... Belum cukup dengan kekagetannya mendapati Fiona yang berteriak, Laura tiba-tiba mendapat tamparan di pipinya. Fiona menamparnya lumayan keras. Terdengar deru napas Fiona naik turun, menahan emosi. Laura memegang pipinya yang berdenyut, panas, terasa sakit. Dan melihat kearah Fiona dengan tatapan bingung.

"I..bu, kenapa menamparku?

"Heh, wanita jalang, puas kamu mempermalukan ayahmu?!" Tanya Fiona berang.

"Apa salahku? Aku tidak melakukan apa-apa ...." Jawabnya lemah, kembali menatap Fiona dengan mata berkaca-kaca.

Dengan kasar Fiona mengambil ponsel dari dalam tasnya. Mengetuk layarnya, dan membuka halaman berita online serta menunjukannya pada Laura. Masih memegang pipi yang berdenyut dengan tangan kiri, tangan kana nya mengambil ragu-ragu ponsel yang diserahkan Fiona. Laura sedikit melirik Fiona. Ia membaca pelan-pelan isi didalamnya, dan betapa kaget ia dengan foto yang ada disana. Foto dirinya digendong oleh Danny yang bertelanjang Dada.

"A-aku tidak tahu, aku tidak pernah melakukan apa yang ada di foto ini." Jawabnya jujur, air mata sudah membasahi pipinya. Dia sendiri kaget kenapa fotonya bisa ada di dunia maya, foto yang tidak senonoh tentu saja. Apa Ayahnya ... Dari dalam terdengar bunyi suara langkah kaki mendekat, dengan berat.

"Laura!"

Laura berbalik, dan melihat ayahnya berjalan mendekat padanya. Keningnya berkerut, wajahnya merah. Seperti marah dan terlihat ... kecewa.

"A-ayah." cicit Laura.

"Alex! Apa kamu sudah melihat beritanya, berita ini sekarang sudah tersebar dimana mana?" Seru Fiona maju berbicara kepada Alex lebih dulu. Alex hanya melirik Fiona sebentar. Dan kembali fokus menatapnya.

"Ayah, aku tidak melakukan apa-apa. Sungguh! percaya padaku." Laura sudah berurai air mata menatap Alex yang berang.

"Kamu benar-benar mengecewakanku, mengecewakan ibumu yang telah meninggal, Laura!"

Hati Laura mencelis, ayahnya tidak percaya padanya. "A-yah, ke-napa ti-dak per-caya pa-daku." Isak Laura terbata-bata. Pipinya sudah basah, hidungnya sudah merah.

"Kamu berbohong padaku, kamu sudah tidak jujur pada ayahmu sendiri tentang kejadian kemarin, terus kamu ingin ayah sekarang percaya padamu, Laura?!" Alex berteriak di depannya .

"Danny tidak melakukan apapun padaku, dan aku tidak pernah disentuh oleh siapapun, ayah harus percaya padaku!" Laura bangkit dan memegang tangan ayahnya seraya memohon.

Exit | Louis #1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang