REVISI - 27. Kiss Mark

29.2K 1.5K 87
                                    


Eddie buru-buru membuka pintu apartemen Danny karena ada yang menekan bell dengan tidak sabaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eddie buru-buru membuka pintu apartemen Danny karena ada yang menekan bell dengan tidak sabaran. Saat pintu terbuka, Eddie menatap wanita itu dengan penuh kelegaan.

"Dimana Laura!" Anna berteriak, menerobos masuk tanpa dipersilahkan ke dalam unit apartemen Danny.

"Syukurlah nona Anna datang." ucap Eddie lega.

"Dimana Laura? Kenapa dia bisa mabuk Eddie? Dasar Danny sialan! Apa yang dia lakukan pada Laura?" Anna mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Laura di apartemen ini.

"Tenang nona Anna, nona Laura sedang bersama bos dikamar ....ups." Eddie kelepasan berbicara. Ia buru-buru membekap mulutnya sendiri.

Anna membelalak mendengar apa yang sekretaris Danny katakan. Brengsek!! "Dimana kamarnya? Cepat!!"

Eddie dan Anna berlari menuju kamar Danny. Tanpa aba-aba, Anna langsung menggedor pintunya dengan keras. Bugh..Bugh..Bugh.. "Danny! Buka pintunya brengsek!"..

Eddie sedikit takut dengan kemarahan Anna yang baru pertama kali dilihatnya, tapi dia lebih takut kalau Nyonya besar yang marah. Akhirnya dia pun ikut menggedor pintu kamar.

"Bos!"

Mendengar keributan di luar Danny merasa terganggu dan mengerang kesal. Kegiatannya terhenti, dan menatap kesal kearah pintu kamar yang sedang digedor. Ia menghela napas guna menetralisir gairahnya yang sudah di ubun-ubun, melihat kearah Laura yang masih berada dibawahnya.

Matanya terpejam, suaranya teratur. Dia tertidur kembali. Danny tersenyum, mengusap pipinya dengan lembut serta mengusap bibirnya yang sedikit bengkak dengan ibu jari. Ternyata sedikit alkohol benar-benar membuat Laura bisa kehilangan kesadarannya.

Danny turun dari atas tubuh Laura, membereskan sedikit baju Laura yang berantakan akibat ulahnya. Walaupun tanda kemerahan tidak bisa ditutupi, tapi ia tidak peduli. Tanpa susah-susah mengambil baju, ia berjalan menuju pintu memutar kunci dan membukanya melihat Anna dengan wajah berang dan Eddie yang khawatir. Anna melotot kaget, saat Danny membuka pintu bertelanjang dada. Ia Sedikit melirikan matanya ke dalam kamar, disana Laura sedang terbaring. Entah apa yang sudah dilakukan Danny pada Laura, dengan marah Anna mengangkat tangannya hendak menampar laki-laki itu, tapi bisa dicegah Danny.

"Brengsek kamu Danny, kau apakan Laura!" Anna berteriak

Danny menaikan sebelah alisnya. Dan melepaskan tangan Anna. "Laura hanya mabuk tidakku apa-apakan," jawabnya ringan dengan mengangkat bahunya tidak peduli.

"Setidaknya belum." Danny keluar dari kamar dengan memegang tengkuknya melewati Anna dan Eddie berjalan bertelanjang dada menuju sofa di ruang tengah. Anna buru-buru masuk ke dalam melihat keadaan Laura. Betapa leganya ia, melihat Laura sedang tertidur, bajunya sedikit berantakan, tapi masih lengkap mukanya merah dan ia belum sadar.

Exit | Louis #1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang