REVISI - 13. Invitation

15.8K 962 17
                                    


"Danny, kenapa kamu menggiring semua orang untuk beropini bahwa kamu seorang gay?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Danny, kenapa kamu menggiring semua orang untuk beropini bahwa kamu seorang gay?"

Danny melirik ibunya, dan kembali membaca koran pagi yang ibunya lempar tadi. Ibunya menghela napas. Menatap lembut putranya —menunggu jawaban.

"Mom tenang saja, bahkan aku tidak pernah diwawancarai oleh surat kabar ini." Danny melempar koran tersebut ke atas meja. Dan menyenderkan badannya ke belakang.

"Kalau begini aku bisa melaporkan mereka dengan pencemaran nama baik. Serta berita-berita online dan offline lain yang memberitakan tidak benar tentangku." Ucapnya malas.

Berurusan dengan media merupakan hal yang menurutnya menghabiskan waktunya yang berharga.

"Yang dikatakan semua berita itu bohong kan? Kamu bukan... maksud Mom, kamu masih suka wanita kan daripada pria?" Malu dengan pertanyaannya sendiri, Jane menunggu jawaban Anaknya.

"Tenang Mom, aku baik-baik saja." Danny hanya berbicara ambigu dan bangkit dari sofa menuju kamar mandi.

Ibunya melotot. "Danny!! Kamu tinggal menjawab YA atau TIDAK pertanyaan Mom tadi, jangan berbelit-belit seperti ini! Kamu mau Mom jantungan yah!!" Teriak Jane membuat telinga Danny berdengung. Merasa diabaikan akhirnya Jane pergi dari kamar Danny dengan wajah memerah karena marah.

***

"Aku akan ke apartemenku." Danny yang sudah segar dan memakai pakaian kasualnya terlihat santai tanpa mengurangi ketampanannya. Ia berjalan menuruni anak tangga dengan membenarkan letak jam tangan.

"Tunggu, Mom mau bicara." Teriak Jane.

Jane duduk dengan santai di taman belakang rumah, dengan teh di tangan kanannya dan buku cerita di tangan kirinya. Danny akhirnya duduk di sebelah ibunya, dan menunggu dengan wajah malas.Akhir-akhir ini Danny sangat malas mengobrol kalau hanya berdua dengan ibunya.

"Putri keluarga Asmasubagja berulang tahun, Mom ingin kamu ikut ke pesta itu, Sabtu ini di rumahnya."

"Daddy bisa menemani Mommy, kenapa Aku harus ikut? Aku banyak urusan." Serasa bangkit dari duduknya Danny berbalik, sebelum akan melangkah ibunya berucap kembali.

"Daddy akan ikut bersama Mommy, dan kamu juga. Di sana akan datang banyak orang dari kalangan kita, Mommy mau kamu mencari wanita yang sekiranya cocok dengan selera kamu sebelum Mommy benar-benar menjodohkan kamu dengan pilihan Mom. Apa kamu mengerti, Danny?" Setelah berbicara, Jane mengalihkan pandangannya kembali ke bukunya.

Tidak ada jawaban dari Danny, artinya ia akan menurut.

"Aku pergi." Danny berbalik meninggalkan ibunya dengan wajah mengkerut kesal.

***

Laura duduk dengan tegang, diapit oleh ayahnya serta sekretaris ayahnya, Nina, tiga pengacara keluarga, dan perusahaan Asmasubagja. Di depannya terdapat beberapa dokumen pengalihan saham yang ayahnya bicarakan kepadanya waktu itu.

Exit | Louis #1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang