"Jadi kamu sekarang bersama dengan putri Alex Asmasubagja, Danny? Siapa namanya?"
"Laura." jawab Danny tanpa melihat ibunya.
Ibunya tersenyum senang. "Akhirnya kamu menemukan wanita yang kamu sukai. Mommy tenang sekarang. Apa Laura sudah bekerja? Dia wanita muda yang cantik, kamu pintar memilih, Nak." Ucap ibunya. Pagi ini, di meja makan pada saat sarapan, giliran Danny yang ditanyain ini itu oleh ibunya.
"Dia masih kuliah, umurnya masih 19 tahun." Ucapnya datar.
Jane sedikit kaget. Menurunkan alat makannya. Umur Laura belum genap dua puluh tahun.
"Tapi Danny, Apa dia tidak terlalu muda untuk jadi pasanganmu? Ibu kira kamu akan bersama putri tertuanya, Maksud ibu__ kamu pria dewasa. Ibu berpikir kamu akan memilih pasangan yang siap menikah, bukan wanita muda yang masih kuliah. Walaupun tidak apa Laura menikah muda, tapi bagaimana dengan orang tuanya?"
Menikah? Danny melirik ibunya tersenyum manis.
"Laura pasangan yang terbaik untukku, mommy dan daddy tenang saja. Kami pasti akan cocok."Danny selesai sarapan dan mulai berdiri dari kursinya. Setelah mencium Jane ia pamit kepada Chris dan pergi bersama Eddie yang telah menunggu.
***
Di dalam mobil Danny memegang Ipadnya dengan memakai kacamata hitam. Memindah mindahkan laman berita disana dengan telunjuknya. Mereka sekarang sedang diperjalanan menuju Bandara Soekarnohatta.
"Bos, anda benar berpacaran dengan Nona Laura? Setahu saya anda baru mengenalnya waktu acara ulang tahun di rumahnya." Tanya Eddie
"Bukan urusanmu Eddie."
"Tapi jadi urusan saya bos, karena banyak orang yang menanyakan dan ingin wawancara eksklusif dengan anda. Saya harus bilang apa?" Jawab Eddie Frustasi.
"Anda dengan reputasi anda dan latar belakang nona Laura yang adalah putri konglomerat ternama. Ini benar-benar berita yang sedang diburu media."ucap Eddie antusias.
"Aku sibuk." Ucapnya ringan.
Eddie menghela napas, sepertinya dia harus menolak orang media lagi.
"Tapi bos, menurut saya satu atau dua wawancara tidak apa-apa. Bisa menghapus skandal bos yang kemarin dengan pria__ maksud saya skandal yang tidak enak didengar dan membersihkan nama Danny Louis di mata masyarakat. Bagaimana bos?" Eddie membujuk.
Danny berpikir, "Siapa saja yang menurutmu paling kompeten untuk mewawancarai saya?"
"Maksud bos?"
"Saya akan datang ke acara televisi yang paling potensial untuk membersihkan nama saya tentu saja diwawancarai oleh orang yang berkompeten."
"Kalau begitu wawancara dengan Indi F.Noya." ucap Eddie buru-buru.
Eddie membaca di halaman Ipadnya. "Selama beberapa tahun terakhir, talk show Kick Indy tayangan Met TV menjadi salah satu acara bincang-bincang yang banyak dipuji."
"Acara yang informatif, dengan pemandu Indy F. Noya yang sangat pandai menggali informasi dari narasumber, dan menarik sebagai tontonan." Eddie selesai membaca.
"Dan satu lagi bos, pemilik stasiun tv tersebut adalah Robert Wang. Orang tua Nona Anna Wang teman baik nona Laura." Ucapnya pelan.
"Hmm ...."
"Terima wawancara itu Eddie, jadwalkan minggu depan." Ucapnya santai.Eddie hanya mengangguk, ada rasa senang tapi tidak sedikit rasa khawatir menyelimutinya.
"Bos," tanya Eddie ragu-ragu. Danny tidak menanggapi, hanya berdeham sekadarnya.
"Anda sedang tidak merencanakan sesuatu kan?" Tanya Eddie. Danny menyeringai tipis membuat sekretarisnya itu semakin was-was.
***
"Apa maksudnya ini?" Fiona melihat ponselnya kesal, dan menunjukannya pada Alex. Disitu terlihat headline halaman berita online "Couple of The Year."
Berita online: "Danny Christopher Louis (28) putra konglomerat dan pengusaha sukses asal Amerika, Chris Louis, terlihat bersama dengan seorang wanita bernama Laura Asmasubagja (19), putri tunggal Alex Asmasubagja di sebuah acara pesta ulang tahun saudara perempuan dirumahnya. Mereka terlihat berdansa bersama dan saling bergandengan tangan selayaknya pasangan kekasih____" baca Fiona secepatnya. Terlihat juga foto Danny dan Laura yang sedang bergandengan. Alex melihat Fiona yang sedang kesal mempertanyakan maksud sikapnya sekarang.
"Kenapa Laura bisa bersama Danny Louis? Kamu bilang tidak mengenal Danny makanya tidak jadi memasangkan Lily dan Danny untuk pesta ulang tahunnya. Kamu malah memilih Damar untuk jadi pasangan Lily. Kenapa malah Laura yang bersama Danny sekarang!"
"Harusnya kamu mengenalkan Lily dengan Danny, bukannya dengan Damar!"
Alex memicingkan matanya.
"Kenapa katamu! Aku memang tidak mengenal Danny secara pribadi, Laura sendiri yang bersama Danny tanpa kuketahui ternyata mereka sudah dekat. Aku sama kagetnya sepertimu." Alex menjeda. "Untuk masalah Damar, bukannya kamu sendiri yang memaksa mencarikan pasangan untuk Lily. Aku lebih mengenal Damar daripada Danny. Wajar saja aku meminta dia yang mendampingi Lily."
"Tapi sepertinya reaksimu berlebihan, kenapa kamu marah? Laura berhak bersama seseorang yang dia suka. Dan Danny pun begitu, mereka berpacaran bukan karena aku menyuruh mereka tapi itu dari diri mereka sendiri."
Fiona tersinggung. "Danny pantas untuk Lily, bukan Laura." Desisnya.
Alex menutup mata, mencoba menahan amarahnya. Tapi tidak bisa. "Fiona! Ada apa denganmu?! Kenapa kamu selalu mendahulukan kepentingan anak-anakmu dari pada anakku? Dimataku mereka semua sama, mereka anak-anakku. Aku memperlakukan mereka sama. Tapi kenapa kamu tidak bisa memperlakukan Laura begitu? Selalu kamu bandingkan, selalu tidak mau kalah ataupun mengalah padanya!"
Alex berteriak di depan Fiona. Fiona tercengang, tidak menyangka Alex akan marah padanya.
"A-Alex, kamu marah padaku?" Ucap Fiona gemetar.
Alex menatap tajam Fiona, napasnya terlihat naik turun karena amarah.
"Fiona, ubah sikapmu pada Laura, kalau tidak, jangan harap kamu bisa menyandang nama Asmasubagja lagi dibelakang namamu."
TBC
Danny Louis
KAMU SEDANG MEMBACA
Exit | Louis #1 (END)
RomanceCerita ini suda ada di Aplikasi Karya Karsa 73 Chapter End + Extra Part Wattpad and Uncensored Version EXIT. Leave From that House and Find Your Own Happiness. Laura Ellena Asmasubagja " Tuan, maukah kau menikah denganku?" Seorang wanita melamar pr...