Part 4

3K 145 0
                                    

**

Di sore hari, Calista dengan memakai outfit crop top leggings sedang berlatih jurus taekwondo di halaman belakang rumahnya. Ia dengan gesit mengeluarkan semua jurus yang sudah ia kuasai.

Srek

Calista memandang sekitarnya dengan awas saat mendengar suara di dekatnya.

Sret

Bugh

Bugh

Calista dengan gesit memukul objek yang membuatnya waspada tadi, namun sang lawan juga tak kalah gesitnya menangkis semua pukulan Calista.

Srek

"Akhh" jerit Calista saat lengannya dikunci di belakang tubuhnya.

"Ku akui ilmu taekwondomu semakin terasah, namun kau perlu belajar lebih keras lagi untuk mengalahkanku, sayang," bisik Keanu tepat di telinga tunangannya. Posisi mereka saat ini sangatlah intim walau mereka sedang beradu taekwondo. Keanu seperti memeluk Calista dari belakang dengan erat.

Calista menghela napasnya lelah tatkala ia tidak bisa melepas cekalan Keanu pada lengannya, "Mungkin bukan sekarang, tapi akan kupastikan itu sebentar lagi. Sebentar lagi aku akan mengalahkanmu, dalam project maupun yang lainnya."

"Tapi bagaimana jika kau yang kalah?"

"Itu tidak akan pernah terjadi," sahut Calista cepat.

"Lalu bagaimana kalau itu sudah menjadi takdir? Kau yang kalah dan aku yang menang."

"Maka aku akan mengubah takdir itu," ujar Calista yakin.

"Sungguh?" Keanu tersenyum sinis. "Lalu bagaimana kalau takdirmu bersamaku?"

Calista menyentak Keanu dengan kesal hingga cekalan pada lengannya terlepas. Ia menatap Keanu penuh permusuhan.

"Hanya omong kosong bila itu terjadi. Anak pungut sepertimu hanya bisa bermimpi untuk bersanding denganku," balas Calista kejam lalu pergi meninggalkan Keanu yang termenung.

**

Keanu duduk di kursi di dekat kolam renang. Ia memandang hamparan bintang yang bertaburan di langit. Ia merenung dan mengingat kembali masa lalunya.

Flashback On

Keanu kecil yang saat itu baru berusia 7 tahun sedang bermain bersama teman-temannya yang lain di halaman panti asuhan. Lalu tiba-tiba sang ibu panti memanggilnya untuk ikut dengan beliau.

"Ken, kemarilah!"

"Iya bu."

"Ken, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu sekarang. Ayo ikut ibu," ajak sang ibu panti lembut.

Saat mereka sudah tiba di ruang tamu, Keanu melihat sepasang suami istri yang mungkin baru berusia tiga puluh tahunan menatapnya bahagia.

"Tuan dan Nyonya Pranata, ini dia yang namanya Keanu Sebastian," ibu panti memperkenalkan Keanu pada sepasang suami istri tersebut.

"Ken, ayo salaman dulu sama Om dan Tante."

Keanu menyalami mereka dengan sangat sopan, membuat nyonya Pranata terenyuh.

"Manis sekali," puji nyonya pranata. "Mas," panggilnya pada suaminya. Sang suami mengangguk mengiyakan.

"Kami jadi mengadopsinya, bu," ujar Tuan Pranata.

"Baiklah Tuan, anda bisa kemari lagi besok lusa karena Keanu biar punya waktu untuk menghabiskan hari terakhir dan juga berpamitan dengan teman-temannya."

"Baiklah bu, saya setuju."

**

Dua hari setelahnya, Tuan dan Nyonya Pranata kembali ke panti asuhan untuk menjemput Keanu. Dan Keanu pun hanya bisa pasrah saat sepasang suami istri tersebut membawanya.

"Ken," panggil Nyonya Pranata saat mereka sudah berada di dalam mobil menuju ke rumah keluarga Pranata.

"Iya, tante."

Nyonya Pranata tersenyum lembut, "Mulai sekarang jangan panggil tante ya, panggil Ibu dan juga Ayah. Karena kami sekarang menjadi kedua orang tuamu. Dan namamu sekarang adalah Keanu Sebastian Pranata," ujar Nyonya Pranata.

"I-iya ibu."

Dan mulai saat itulah kehidupan Keanu berubah seratus delapan puluh derajat.

**

Saat Keanu sudah berusia delapan belas tahun dan baru saja lulus dari senior high school, Keanu tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan nan gagah. Karena kecerdasan dan sikap penurutnya, ia disukai oleh semua orang kecuali Tuan Julian Pranata, sang kakek dan Calista, adik angkatnya. Namun saat Tuan Julian sedang sakit dan keadaannya kritis waktu itu, beliau meminta permintaan terakhir yang mengejutkan semua orang. Beliau yang dulunya sangat membenci Keanu, meminta Keanu untuk bertunangan dengan cucu semata wayangnya, Calista. Calista sendiri yang sudah sangat menyayangi kakeknya, hanya bisa pasrah saat sang kakek memintanya bertunangan dengan orang yang dibencinya.

Lalu tepat sehari sebelum Keanu berangkat ke Amerika untuk melanjutkan kuliah di sana, Keanu dan Calista melaksanakan pertunangan di ruang rawat sang kakek dengan dihadiri oleh keluarga dan beberapa saksi saja yang akan menyebarkan berita setelah ini kepada publik sebagai konfirmasi. Mereka bertunangan walau Calista masih berusia lima belas tahun waktu itu, bahkan masih menginjak kelas satu SMA. Dan tepat setelah sepasang cincin terpasang di jari Keanu dan Calista, saat itulah sang kakek menghembuskan napas terakhirnya.

Setelah pemakaman sang kakek, Keanu langsung berangkat ke Amerika, meninggalkan kedua orangtua angkatnya dan adiknya sekaligus tunangannya. Dan itulah awal mula Keanu menjadi tunangan seorang Calista Putri Pranata.

**

Flashback Off

Keanu menghembuskan napasnya pelan setelah mengingat kembali sekelumit kisah masa lalunya. Ia masih heran dan bertanya-tanya, kenapa dulu sang kakek yang sebelumnya sangat membencinya tiba-tiba memintanya bahkan memohon padanya untuk bertunangan dan menjaga Calista. Kata sang kakek, hanya dirinyalah yang dapat diandalkan untuk menjaga cucu kesayangan beliau.

"Sampai sekarang permintaan kakek masih menjadi misteri untuk ku pecahkan. Apa yang sebenarnya kakek ketahui hingga memintaku untuk menjaga Calista?" bisiknya lirih pada angin seakan sang kakek dapat mendengar pertanyaannya.

**

Calista berdecak sinis, ia melihat Keanu sedang duduk dan berjalan-jalan di area kolam renang.

"Berjalan-jalan dengan percaya diri seperti rumah ini miliknya saja, dasar tidak tahu malu," gumamnya sinis.

"C'mon Calista, secepatnya kau harus menyingkirkan anak pungut itu, agar dia tidak seenaknya lagi seperti itu," janjinya pada diri sendiri.

**

BENCI (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang