**
Satu bulan kemudian
Calista turun dari mobil kesayangannya dan memberikan kunci mobilnya pada satpam untuk diparkirkan. Ia lalu melangkahkan kakinya ke dalam kantor dan mengernyit bingung saat para karyawan sibuk melihat layar komputer seraya tersenyum gembira. Tanpa menggubris hal tersebut, ia langsung masuk ke dalam lift untuk menuju divisi penjualan karena ada hal yang mau ia tanyakan.
"Lihat ini! Lihat ini!" teriak salah satu karyawan heboh.
"Wow, naik!" pekik yang lainnya.
Calista semakin bingung saat para karyawan divisi penjualan dengan heboh memandangi layar komputer sama seperti di lantai satu tadi.
"Lima puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh delapan, lima puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan, enam puluh wohoooooo," teriak Doin heboh seraya bertos ria dengan karyawan lain, begitu pun juga karyawan lain yang tak kalah gembira mendengar penuturan Dion.
Calista yang melihat itu semua ikut tersenyum senang namun ia juga semakin bingung dengan keadaan ini.
"Ayah," panggil Calista saat melihat ayahnya datang ke divisi penjualan bersama Keanu.
"Oh, Calista, selamat sayang," ujar sang Ayah seraya memeluk bangga putrinya.
"Maksud ayah apa?"
"Begini, produk baru kita Sari Jahe Wangi sangat laris di pasaran dan saat ini kita mendapat keuntungan enam puluh juta rupiah dalam waktu satu bulan," beritahu sang Ayah.
"Sungguh ayah?!!"
"Iya! Dan ini berkat kau dan Keanu!"
"Arghhh" jerit Calista senang dan secara refleks memeluk Keanu yang berada di sampingnya. Dan Keanu yang kaget hanya bisa tersenyum seraya membalas pelukan tunangannya.
Setelah beberapa detik kemudian Calista tersadar, ia segera melepas pelukannya dan berdehem pelan untuk menutupi kesaltingannya.
"Ayah bangga pada kalian, dari kerja keras kalian akhirnya perusahaan kita mendapatkan keuntungan yang lumayan besar walau baru satu bulan," puji sang ayah.
"Dan ya, perhatian untuk semua!! Akan ada bonus selama dua bulan mendatang!!" ujar sang ayah membuat karyawan senang bukan kepalang. Calista juga ikut senang, namun hatinya masih tak terima kalau ayahnya juga memuji Keanu. Jelas-jelas semua ide dan konsep produk darinya, kenapa Keanu juga di puji? Sungut Calista dalam hati.
"Dan kemungkinan untuk merayakan keberhasilan kita, pihak perusahaan akan mengadakan pesta yang bisa diikuti semua karyawan!!"
Para karyawan tambah heboh dan kegirangan, bak dapat durian runtuh mereka mendapat bonus plus pesta gratis juga.
"Untuk pestanya, ayah percayakan pada kalian juga. Semoga sukses!" ujar ayahnya lalu meninggalkan mereka menuju ruangan pribadinya. Keanu dan Calista pun juga kembali keruangan mereka.
"Heh dengar!!" panggil Calista tak sopan setelah mereka masuk ke dalam ruangan.
"Keberhasilan project ini atas ide dan konsepku, seharusnya kau tahu diri untuk menolak pujian dari ayahku. Siapa kau? Kau tidak berhak mendapatkan pujian apapun atas project ini, akulah yang berhak!"
Keanu tersenyum miring, "Aku masih bosmu saat ini, jadi wajar seorang bos mendapat pujian atas keberhasilan anak buahnya, bukankah begitu?" balas Keanu telak.
Calista dengan geram mengepalkan tangannya, "Kau hanya anak pungut yang beruntung dapat menginjakkan kakimu di sini, kalau bukan karena ayahku, kau hanya seonggok debu tak berguna,"
"Aku memang seonggok debu, namun aku berguna. Tanpaku, perusahaan ini sudah hancur dari tiga tahun yang lalu," setelah itu Keanu keluar dari ruangannya meninggalkan Calista yang emosi di ubun-ubun.
"Dasar keparat!!"
**
Brukkk
Calista menyerahkan map berisi berkas persiapan pesta secara kasar di atas meja kerja Keanu. Keanu yang melihat itu menatap Calista dengan alis terangkat satu.
"Aku sudah menyewa tempat dan EO nya, dan pestanya akan diadakan besok malam di hotel milik ayah," ujar Calista datar.
Keanu mengangguk, "Okay, nanti akan kubaca."
Calista kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Keanu menatap tunangannya itu dengan raut wajah tak terbaca. Banyak hal yang sebenarnya ingin ia sampaikan pada gadis itu, namun entah kenapa hanya menjadi rencana saja.
**
Keesokan paginya
Pagi ini Calista berniat mengecek persiapan pestanya di lokasi, "Aku hari ini ijin ke lokasi pesta untuk mengecek persiapannya," ijinnya pada Keanu.
"Okay, aku temani."
"Tidak usah, aku bisa sendiri," sahut Calista cepat.
"Kau lupa? Aku masih bosmu sekarang,"
"Ck! Terserah!"
Calista langsung keluar ruangan tanpa menunggu Keanu. Keanu sendiri tak masalah, ia mengikuti gadis itu di belakang.
"Tunggu!" Keanu memegang lengan Calista saat gadis itu hendak naik ke mobilnya sendiri.
"Masuklah ke mobilku," pinta Keanu.
"Ck!" Calista menyentak kasar lengannya,"Tapi aku ingin naik mobilku sendiri."
"Kita satu tujuan Lista, pakai mobilku saja."
"Aku tidak mau! Aku mau mampir ke butik dulu setelahnya,"
Keanu menghela napasnya pelan, "Baiklah, kita pakai mobilmu tapi aku yang mengemudi dan tidak pakai bantahan! Aku juga yang akan mengantarmu ke butik nanti," perintah Keanu saat melihat Calista hendak membantah. Calista pun terpaksa menurut dan masuk ke dalam mobilnya setelah memberikan kunci pada Keanu.
**
Sesampainya di ballroom hotel milik sang ayah, mereka berkeliling dan sesekali memberi instruksi kepada kru.
"Aku rasa persiapannya sudah 100% selesai," ujar Keanu. Kali ini Calista menyetujui ucapan Keanu.
"Okay, tinggal eksekusi saja nanti malam," sahut Calista.
"Ya, persiapkan dirimu juga, aku pikir kau akan jadi bintangnya malam ini."
"Aku selalu siap kapanpun itu," sahut Calista dengan percaya dirinya. Keanu tersenyum saja mendengarnya.
**

KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI (Completed)
Lãng mạnCalista merupakan gadis yang arogan, keras kepala, dan tak mau kalah dari siapapun. Ia selalu ingin menjadi yang pertama dalam hal apapun. Setelah menyelesaikan kuliahnya di London, ia kembali ke Indonesia untuk berkumpul kembali dengan keluarganya...