**
Keanu dan Calista masuk ke dalam restoran western untuk makan siang bersama. Mereka memilih tempat duduk di pojok dekat jendela yang menampilkan jalan raya kota Jakarta. Setelah memesan menu favorit mereka dan menunggu sekitar setengah jam, akhirnya makanan mereka datang.
"Kau harus banyak makan sayuran dan protein agar kalian tetap sehat," ujar Keanu yang ternyata menambah pesanan mereka dengan sayuran. Calista memandang lelah sayuran di depannya. Bisakah ada hari tanpa sayuran sekali saja? Ia bosan setiap hari makan sayuran.
"Aku bosan, Ken!! Sangat bosan!!" keluh Calista.
"Tapi ini bagus untuk kalian."
"Aku tidak mau."
"Calista-"
"Cukup, Ken! Sungguh, kali ini saja."
"Okay, tapi sedikit saja kau makan ya. Satu sendok."
Calista pun dengan terpaksa menerima suapan Keanu. Setelah itu, mereka makan bersama obrolan ringan di antara mereka berdua.
Cup
Lagi dan lagi. Kenapa sih, saat Calista makan ada saja yang membuatnya mual.
"Hay, Ken! Kita ketemu lagi di sini," ujar Lisa setelah mencium pipi Keanu.
"Lisa."
"Well, kau tinggal di daerah sini ternyata," ujar Lisa tak terpengaruh tatapan tajam Calista dan keengganan Keanu.
"Lisa, lain kali bisakah kau tidak menciumku sembarangan?"
"Kenapa Ken?! Ada yang salah dengan tindakanku? Kurasa semua itu wajar kok."
Calista menggenggam garpunya erat, ingin sekali ia moncolok mata jalang itu agar tak menggoda suami orang.
"Tapi itu tidak sopan."
"Persetan dengan sopan! Aku menyukai hal itu dan aku akan tetap melakukannya padamu."
Prang
Calista membanting sendoknya kasar di piring lalu berdiri dengan menutup mulutnya karena perutnya merasa sangat mual sekali. Ia berlari menuju toilet untuk memuntahkannya.
Keanu yang melihat istrinya menuju toilet hendak mengejar wanita itu, namun ditahan oleh Lisa dengan rayuan gadis itu.
"Lisa, lepaskan tanganku!"
"Kau mau ke mana? Di sini saja bersamaku."
Keanu yang tak sabar menyentak tangan gadis itu dan mengejar istrinya di toilet.
**
Huekkkk Huekkkk Huekkkkk
Calista membasuh mulutnya setelah muntah dan menatap ke cermin. Ia keluar dari toilet dan melihat Keanu menunggunya di luar dengan wajah khawatir.
"Kau tidak papa?" tanya Keanu.
Calista menggeleng pelan, "Aku tidak papa, Ken."
Keanu mengajak istrinya duduk kembali ke meja mereka dan di sana sudah kosong, tidak terlihat batang hidung Lisa yang kegatelan itu.
"Ini, minum dulu," ujar Keanu seraya memberikan minuman kepada istrinya. Calista menerimanya dan meminumnya pelan.
"Sudah agak mendingan?" tanya Keanu yang dijawab Calista dengan anggukan.
"Kuantar pulang ya?"
"Tidak usah, Ken. Aku masih ingin di sini."
"Ya sudah. Lanjutkan lagi makannya ya."
Calista mengangguk lalu mulai menyantap lagi makanannya. Hingga beberapa menit kemudian ada seseorang yang memanggil wanita itu.
"Calista."
Calista menoleh dan menatap ke arah sumber suara, "Chris."
"Kebetulan lagi kita bertemu di sini. Oh wait, bukankah kau Keanu?"
Keanu menatap pria itu tajam.
"Ck! Lama tak berjumpa 'kawan'," ujar Christian. "Boleh aku duduk?" tanya pria tersebut.
Keanu enggan menjawab dan hanya menatap pria itu tak suka. Calista yang tak enak dengan suasana ini mengijinkan pria itu duduk.
"Oh terima kasih, kau baik sekali," ujar pria itu seraya mengedipkan sebelah matanya pada Calista dan membuat gadis itu risih.
"Apa maumu, Christian?" tanya Keanu to the point.
"Ck!" pria yang dipanggil Christian menggelengkan kepalanya menatap Keanu.
"Ayolah, Ken. Sudah lama kita tidak bertemu dan sekalinya bertemu kau langsung to the point. Tidakkah kau merindukanku, teman?!"
Calista mengernyitkan keningnya bingung, setahunya Keanu adalah pria yang ramah pada siapapun, namun kenapa dengan Christian sangat dingin. Sepertinya hubungan mereka tidak baik di masa lalu, batin Calista.
"Karena berbasa-basi denganmu hanya membuang waktu ku saja," desis Keanu.
"Dasar pria kaku," ejek Christian. Pria itu lalu mengalihkan tatapannya ke Calista.
"Well, jadi kau kenal dengan Keanu?" tanyanya.
Calista mengangguk, "Dia suamiku."
"Suami?!" ujar Christian terkejut. "Oh wow, menarik sekali. Teman lamaku ternyata suami teman baruku."
"Mau aku menikah dengan siapapun, itu semua bukan urusanmu," balas Keanu.
"Ck! Slow dude."
"Well kau sangat pintar mencari istri, Ken. Sangat cantik dan menawan," ujar Christian seraya menatap Calista dalam. Calista berdehem pelan, ia merasa tak nyaman ditatap seperti itu.
"Jika kau sudah selesai makannya, mari kita pulang, Lista," ujar Keanu mengajak istrinya pergi dan mengacuhkan keberadaan Christian. Calista mengangguk dan mengikuti Keanu. Christian yang melihat kepergian sepasang suami istri tersebut tersenyum misterius.
**
"Sepertinya, hubungan kalian tidak begitu baik," ujar Calista saat mereka perjalanan menuju rumah. Keanu memutuskan untuk pulang karena tidak ingin kondisi istrinya semakin buruk.
"Dia rivalku semasa kuliah hingga saat ini," jawab Keanu.
"Rival?"
"Apa kau tahu kalau dia itu pewaris Ford Group?"
"Ford? Bukankah itu pesaing Pranata Corp?"
"Iya, dia musuh perusahaan kita yang paling agresif. Selain itu, dulu semasa kuliah, dia juga suka iri denganku dan senang mencari masalah."
Calista mengangguk mendengarkan cerita Keanu.
"Sudah berapa kali kau bertemu dengannya?" tanya Keanu.
"Tiga kali. Pertama kali bertemu di Vancouver, kedua kemarin di mall, lalu terakhir tadi."
"Aku ingin kau berhati-hati dengannya, dia itu sangat licik. Bisa jadi dia sedang merencanakan sesuatu yang menargetkan dirimu atau diriku," pesan Keanu yang diangguki Calista.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI (Completed)
عاطفيةCalista merupakan gadis yang arogan, keras kepala, dan tak mau kalah dari siapapun. Ia selalu ingin menjadi yang pertama dalam hal apapun. Setelah menyelesaikan kuliahnya di London, ia kembali ke Indonesia untuk berkumpul kembali dengan keluarganya...